Bab 28. Pelajaran kecil!

108 1 0
                                    

Natan

Aku baru sadar ketika Keira bergerak-gerak meloloskan diri dari pelukanku yang begitu ketat. Sewaktu membuka mata, aku mendapati Keira yang sedang tersenyum padaku. Dan aku sadar bahwa Keira masih dalam pengaruh alkohol.

Jari munggilnya dengan lembut membelai wajahku. Dan aku membiarkan Keira melakukan apapun sesuka hati pada tubuhku. Sebagai balasan aku mengcup-negcup hangat tangannya. Dan tak berselang kemudian terdengar dia mengungkapkan isi hatinya.

"Kamu tahu, Tan? Aku baru saja dihianati. Menurutmu aku harus apa? Melarikan diri? Ataukah diam seperti orang bodoh?" Bilangnya dan untuk sesaat aku terdiam.

Aku menarik napas dipadu dahi yang mengerut."Entalah? Namun kali ini aku tidak akan membiarkan kamu lari atau membiarkanmu seperti orang bodoh." Bilangku.

Keira mengembangkan seulas senyuman sambil membelai lembut wajahku yang dibalas dengan kecupan-kecupan hangat pada tangannya.

"Jadi, apa yang bisa kamu lakukan untuk membuatku tidak melakukan keduannya?" Dia bertanya lebih jauh.

Keningku mengertu dalam; sementar berpikir keras."Hmm...membuatmu menjadi milikku." Bilangku dan dia tersenyum kecil.

"Dengan cara?" Keira bertanya heran.

"Menghamilimu" Gamblangku. Namun lagi-lagi dia tersenyum saat mendengar pengakuannya.

"Lantas bisakah itu terjadi padaku?" Bilangnya.

Keira jelas masih dipengaruhi alkohol.

"Tentu. Malam ini akan aku buktikan." Kataku menatap serius.

Aku membelai lembut wajahnya. Bergerak mendekat, aku memejamkan mata. Aku memberikan ciuman lembut dan hangat pada keningan dan berakhir pada sekujut tubuhnya yang mana membuat Keira menggeliat manja.

Keira cukup tenang dalam kondisinya. Keadaanya mengingatkan pada Keiraku; Keira yang penurut, manis, hangat dan mencintaiku lebih dari apapun. Wajahnya begitu tenang. Tatapan matanya seolah menjelaskan kalau dia masih sangat mencintaiku; didalam sana ada namaku, ada cinta yang tak akan ada tiada batasnya.

Dan aku membuktikan bahwa malam ini sejuta jejak-jejak tubuhku akan hidup dalam dirinya dengan satu harapan kuat bahwa itu akan menjadi kunci kedekatan kami.

*****

Matahari tampak menyengat tubuh; membuat wanita disampingku bergerak-gerak kecil mendekatiku, sambil menutupi tubuhnya menggunakan selimut. Aku mengerang dalam diam, mengancing rapat gigi-gigiku. Sial....Keira berhasil membangunkan bayiku hanya dengan sedikit gesekan tubuhnya.

Sedikit lagi.....sedikit lagi maka aku akan sampai pada puncaknya jika tangan Kei masih meraba-raba dibawah sana.

"Ahhh....Shittt..." Aku mengerang tertahan.

Oh....Dia mengalir...Sial.

Membuka sedikit selimut, aku menunduk; melihat tubuhku yang berair.

Sial__Dan kemudian aku meraup rambut gusar__Keira memang setan.

"Apa ini? Ahhhh......." Seperti dugaan Keira berteriak histeris dan buru-buru keluar dari selimut yang menutupi tubuhnya dan tubuhku.

Tubuhnya polos; dipasang mengarah padaku semacam tontonan dan dia melihat kearah tubuh polosku. Kemudian.....

Bughh....Plak...

Dia menendang tepat dadaku sampai aku jatuh dibawah kaki ranjang.

Aku memegangi dadaku yang kesakitan lalu mengangkat wajah melihat kearahnya dengan ekspresi menahan sakit.

WISHES [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang