50. Takut Kehilangan

39.2K 1.2K 12
                                    

Suara gebrakan pintu terbuka, Erlan berjalan masuk menghampiri sosok pria yang kini membelakanginya dengan napas memburu.

"Dasar pengecut!"

"Kirain gak bakal datang" Raksan berbalik terkekeh meremehkan.

"Gak usah banyak bacot! Gue udah tau semuanya! Lo penyebab huru hara di rumah tangga gue kan anjing! Mau lo apa hah?!" tak tinggal diam Erlan menarik kerah baju Raksan.

"Gue mau Anin, istri lo Lan!" sontak Erlan mendorong Raksan sampai punggungnya terbentur dinding.

"Gue gak akan biarin lo dapetin Anin sialan! Anin cuma punya gue!"

Bugh!

Erlan berhasil memukul wajah Raksan dengan keras tanpa ampun sedikit pun, emosi nya sudah di ujung tanduk.

"Gara gara lo Anin selalu nolak cinta gue Lan! Gue gak bisa relain dia! Gue cinta sama Anin! Semuanya hancur semenjak kehadiran lo di hidup dia babi!"

Bugh!

Raksan membalas pukulan Erlan pada perut sebanyak beberapa kali membuat dia tersungkur ke lantai.

Permusuhan mereka bukan hanya perihal kemenangan basket, tapi juga perihal perempuan, Raksan sangat amat mencintai seseorang yang sudah jadi milik orang lain, musuhnya sendiri.

Di sebrang depan sekolah, Raksan duduk di atas motornya sendiri seraya memperhatikan objek indah yang bercanda tawa bersama teman sebayanya dengan ransel berwarna pink yang terpasang di punggungnya.

Diam diam, setiap pulang sekolah Raksan selalu mendatangi sekola SMA Cakrawala hanya untuk memastikan jika perempuan cantik itu pulang dalam keadaan baik baik saja.

Raksan kembali memakai helm nya dan menyalakan motornya dengan senyuman yang terus mengembang setelah melihat betapa cantiknya 'dia. Siapa sangka laki laki seperti Raksan bisa menyukai seseorang secara diam diam tanpa berinteraksi.

"Nanti gue ke sini lagi, Nin." Raksan melajukan motornya menuju base camp.

Sesampainya di tempat yang di kunjunginya, Raksan memarkirkan motornya lalu memasuki rumah mewah menemui teman temannya.

"Kemana aja lo! Kita hampir kena DO kepala sekolah Rak gara gara lo gak datang ngasih penjelasan!" Evan melempar kartu uno di atas meja.

"Anin, gue temuin Anin lagi Van." Raksan menghela napas kecil.

"Anin terus yang lo pikirin! Dia anak sekolah saingan kita! Seharusnya lo sadar diri jangan jatuh cinta sama dia!"

"Gak bisa, gue udah terlanjur cinta sama Anin."

Bertemu tanpa sengaja saat pertandingan basket antara SMA Cakrawala dan sekolahnya, dimana waktu itu Anin menjadi suporter yang duduk di paling depan, sampai sampai mengalihkan perhatian Raksan. Kala itu Raksan selalu terbayang bayang akan wajah cantik Anin, kemudian tak lama dari itu ia mencari tau di berbagai sosial media tentang Anin, hingga pada akhirnya menemukan kalo perempuan cantik itu bernama Anindiya Aletta, anak tunggal dari keluarga berada.

Hari harinya Raksan selalu absen menemui Anin meski hanya mengawasinya dari kejauhan, baginya Anin itu paling menarik dan berbeda dari yang lain, Anin tidak pernah dekat dengan laki-laki manapun, dia anak terjaga, yang membuat ia merasa tidak pantas untuk Anin.

"Bantuin gue lagi Van, lo mau kan?"

"Apa?"

"Bantuin gue deketin Anin sampe dia jadi milik gue, " jawab Raksan.

ERLANGGA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang