55. Anin Birthday's

37.6K 1.1K 16
                                    

Sore ini, dengan cuaca yang cukup mendukung, langit jingga kegelapan, cahaya lampu yang mulai menerangi jalanan ibu kota, sebuah mobil sport hitam dengan kecepatan lumayan tinggi dalam keadaan baru pulang dari kantor itu bergegas menuju toko kue.

Bertepatan dengan besok, dimana hari ulang tahun Anin, istrinya, perempuan yang sangat berperan penting dalam kehidupan seorang Erlangga Pradhika akan bertambah usia.

Sekarang laki laki itu mendatangi sebuah toko kue yang berada tak jauh dari rumah, dia pun mulai memilih beberapa kue cantik di depan etalase.

"Cari kue apa mas?" seorang pelayan menghampirinya.

"Cake coklat, tapi saya mau yang lebih mahal dan bagus dari ini" ucap Erlan, kue di depannya memang bagus dan terlihat menarik, tapi dia mau yang lebih mewah dari ini.

"Pasti buat pacarnya ya mas?"

"Istri saya"

Pelayan itu sedikit terkejut, masih kelihatan muda tapi sudah punya istri? Mana penampilannya seperti CEO muda lagi, gimana dia gak tergila gila coba?

"Yang paling mahal ada di lantai atas, mas mau model kue seperti apa? Nanti saya ambilkan" tanya pelayan itu.

"Apa aja, yang penting mahal dan belum ada yang beli"

Mbak pelayan tersebut mengangguk paham dan meminta Erlan untuk menunggu sambil duduk di sofa panjang yang di sediakan. Sekitar 5 menit, tak lama pelayan itu kembali membawa kue yang cowok itu maksud.

"Tan, aku mau kue yang itu" tunjuk seorang anak perempuan beumur 7 tahun.

"Itu udah di pesan orang, Na. Cari yang lain aja ya? Masih banyak kok pilihannya, kamu mau yang mana?"

"Tapi Luna tetep mau yang itu, tan. Kue nya cantik, Luna suka" anak kecil itu tetap memaksa ingin kue yang di pesan Erlan.

"Ada apa?" Erlan datang menghampiri mereka, di ikuti mbak pelayan dari belakang.

"Eh, gakpapa mas"

"----mbak, masih ada kue yang sama kaya gitu nggak?" dia melirik mbak pelayan.

"Kue ini cuma ada satu, mbak. Kami tidak menyediakan banyak, terkecuali yang di pajang di etalase" jelasnya.

"Oh, gitu ya? Yaudah, gakpapa. Nanti saya cari yang lain aja"

"----ayo Na, kita cari yang lain" cewek itu menarik tangan Luna untuk ikut dengannya.

"Luna nggak mau, tan. Luna mau nya yang itu" tunjuk Luna.

"Itu punya mas nya, kamu jangan maksa! Ayo cari yang lain"

"Tapi, tan....."

"Udah, ini kue punya kamu" Erlan memberikan kue itu pada Luna, melihat anak kecil yang membendung air matanya dia jadi tidak tega.

"Loh, tapi bukannya kue ini untuk istri mas? Kenapa di kasih?" mbak pelayan tampak keheranan, bukankah istri sendiri harus di utamakan?

"Saya cari yang lain aja, kebetulan istri saya gak pemilih orangnya, dia di kasih kue model apapun pasti mau" Erlan kembali duduk di sofa.

"Sebentar lagi saya sudah harus pulang, tolong cari kue yang terbaik, supaya istri saya senang dan dia suka" perintahnya.

"Baik mas, saya siapkan dulu"

Setelah melakukan pembayaran, Erlan kembali ke parkiran menaruh kue yang di dalam box di kursi samping pengemudi yang kosong. Di kursi belakang juga sudah ada buket bunga dan hadiah mewah lainnya untuk Anin.

Saat merasa semuanya sudah lengkap dan tidak ada hadiah yang terlewatkan, Erlan menyalakan mesin mobilnya lalu pergi meninggalkan toko kue.

Dan semoga tengah malam nanti semua berjalan dengan baik sesuai harapan. Tentu Erlan memanjatkan beribu do'a untuk istrinya itu.

ERLANGGA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang