🍃010🍃

2.5K 70 0
                                    

🍃🍃🍃

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


🍃🍃🍃

Pagi ini Khanza tak lagi tidur pagi selepas sholat subuh, gadis itu memilih memasak untuk sarapan dirinya dan suaminya. Sejak dari tadi, Khanza sudah berperang dengan peralatan dapur, gadis itu hanya membuat nasi goreng saja, tapi hebohnya luar biasa, sampe Agam yang mandi terkejut karena kehebohan istrinya.

Setelah makanannya masak, dia menata dengan sangat baik di meja makan, ala-ala aestetic gitu.

Dari ujung tangga, Khanza dapat melihat Agam yang sudah rapi dengan kemeja pria itu. Khanza mengerutkan keningnya, Agam nampak seperti dosen yang akan pergi untuk mengajar.

"Pagi-pagi udah rapi aja, mau kemana Om?" tanya Khanza setelah Agam berada di dekatnya.

memang Khanza ini tak tahu profesi suaminya, maklum, yang dia tahu adalahn Agam hanya seorang ustadz yang kerjaannya ceramah gitu.

"Mau ngajar," jawab Agam duduk di meja makan,

"Ngajar ngaji?" tanya Khanza

"Ngajar mahasiswa," jawaban Agam membuat mata Khanza melotot tak percaya, suaminya dosen? kenapa dia tak tahu.

"Om dosen?" Tanya Khanza tak percaya

Agam mengangguk, membaca basmalah dan memakan masakan pertama istrinya.

"Kok Om gak ngasih tau saya, kalau Om dosen?" tanya Khanza lagi

"Kamu gak pernah nanya."

Iya juga sih, jawaban Agam tidak salah, Khanza memang tak pernah bertanya perihal pekerjaan suaminya, karena dia sok ide menebak.

"Udah, kamu makan, gausah melamun terus, nanti kesambet," kata agam melihat Khanza melongo.

Khanza tersadar dari lamunannya, gadis itu kemudian ikut memakan nasi goreng yang dia buat sendiri. Gadis itu mengangguk anggukkan kepalanya merasakan masakan buatannya.

"Om, enak gak?" Tanya Khanza

"Enak."

"Serius?" Tanyanya lagi

"Serius, Khanza."

"Besok-besok makan ini aja terus," ucap Khanza

"Asal yang buatin kamu," Balas Agam yang membuat pipi Khanza memerah karena salah tingkah.

Setelah sarapan, Khanza mengantar Agam kedepan. Ini pengalaman pertama kkhanza mengantar suami kedepan untuk berangkat bekerja, seperti itu kah bahasanya? hahahah

"Saya pergi dulu, kalau ada apa-apa, telfon aja," pamit Agam

Khanza mengangguk, kemudian mengambil tangan agam dan di ciumnya.

Agam tersenyum, diam diam menyelipkan doa untuk istri kecilnya itu, "Saya berangkat, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," balas Khanza

OUR SECRET (Revisi)Where stories live. Discover now