🍃027🍃

1.7K 46 0
                                    

"Tidak selamanya rezeki berbentuk harta, mendapat mertua dan ipar yang sayang sama kita juga salah satu rezeki yang harus di syukuri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tidak selamanya rezeki berbentuk harta, mendapat mertua dan ipar yang sayang sama kita juga salah satu rezeki yang harus di syukuri."

🍃🍃🍃

Agam pulang lebih awal hari ini. Ia berjalan masuk mencari sang umi untuk menyampaikan sesuatu hal. Ia mengetuk pintu di depannya.

"Assalamualaikum umi, ini mas." Ucap agam dari luar. Tidak lama dari itu pintu terbuka menampakkan umu fatimah.

"Waalaikumsalam, loh kamu pulang awal toh mas?"

Agam mengangguk."Iya umi."

Umu fatimah mengangguk."Ada apa? Tumben langsung ke kamar umi?" Umu fatimah kembali melempar pertanyaan pada anak sulungnya.

"Abi udah pulang?" Tanya agam kembali.

"Belum, biasanya abi mu pulang jam 11:30, kenapa emang?"

"Ada yang mas mau bicarain, mi. Tapi, harus  nunggu semuanya ngumpul dulu." Kata agam, hal itu membuat kening umi fatimah mengerut.

"Tentang apa? Bisa sampein ke umi, nanti di sampein ke abi mu." Ujar umi fatimah.

Agam menggeleng."Gak usah, umi, nunggu yang lain aja." Balas agam. Kemudian umi fatimah mengangguk mengerti tidak lagi melempar pertanyaan atau sebagainya.

"Ya sudah, nanti umi tanyakan ke abi mu."

Agam mengangguk dan tersenyum."Ya udah, umi. Itu aja yang mau mas sampai kan, mas naik dulu." Pamit agam mengambil satu tangan umi untuk di salam dan di sambut baik oleh umi.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." Jawab umi fatimah. Setelah mendapat jawaban agam pergi menaiki tangga yang tidak jauh dari kamar orang tua nya.

Agam mengayungkan kakinya dengan santai menuju lantai dua. Saat melewati kamar syahra, langkah kakinya terhenti. Ia menoleh ke dalam melihat adik nya itu seperti sedang kesal.

Agam kemudian mengetuk pintu kamar gadis itu."Assalamualaikum, boleh mas masuk?" Tanya agam di depan pintu. Syahra menileh ke arah sang kakak, kamarnya memang tidak tertutup.

"Waalaikumsalam, masuk aja mas." Setelah di persilahkan, agam masuk ke dalam kamar adik nya. Ia mengambil posisi duduk pada sofa yang memang di sediakan di kamar syahra.

"Mas lihat-lihat kamu kayak kesal, kenapa?" Tanya agam.

"Gak apa-apa mas, cuman kesal sama tugas-tugas kampus." Ucapnya, tidak sepenuh nya itu benar. Yang sebenarnya adalah, ia kesal karena reno yang terus menerus mengganggunya.

Agam tersenyum."Kamu tau? Di luar sana banyak yang pengen di posisi kamu, pengen belajar, pengen di ajari, pengen ngerasain tugas.... kamu capek? Kamu kesal? Bagaimana sama dosen kamu? Bahkan mereka tidur saja biasanya kurang loh, mereka ngasih tugas, tapi mereka lebih repot dari pada kalian. Jangan mengeluh, syukuri semua yang kamu dapat sampai saat ini." Tutur agam lembut pada adik satu-satunya itu.

OUR SECRET (Revisi)Where stories live. Discover now