bagaimana pendapat kalian jika di jodohkan di usia 18 tahun dengan seseorang yang kalian tidak tahu nama, rupa dan asal usulnya? itu yang saat ini khanza rasakan.
Khanza Adiba, gadis itu mau tidak mau menerima perjodohan yang langsung di minta oleh...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
SELAMAT MALAM MINGGU UNTUK KALIAN SEMUA, JANGAN LUPA VOTE YA...
****
"Jadi, apa maksud dan tujuan mu mencari ku?" Tanya pak ustadz
Lagi lagi zidan menarik nafas dalam dalam dan menghembuskannya dengan halus, ia menunduk ragu untuk mengatakan niat nya. Ia tidak tahu bagaimana ia akan berbicara, rasanya sangat canggung.
Ustadz yang melihat hal tersebut kemudian memegang pundak remaja di depannya yang sepertinya berbeda keyakinan, di lihat dari kalung yang di kenakannya."katakan apa yang ingin kamu sampaikan, jangan takut dan ragu." Ucap nya tersenyum
Zidan kemudian mengangkat kepalanya menatap ustadz di depannya."saya ingin menjadi seorang muallaf pak ustadz." Ungkap zidan membuat ustadz di depannya tersenyum, keputusan yang sangat berat ini bisa di lakukan oleh pemuda yang kemungkinan masih berusia 18 tahun.
"Kamu yakin?" Tanyanya yang di angguki dengan mantap oleh zidan tanpa ada keraguan lagi.
"Assalamualaikum." Ucap beberapa pemuda yang baru saja datang.
"Waalaikumsalam." Jawab pak ustad tersenyum melihat 3 pemuda itu.
Mereka bertiga mengambil posisi duduk di sisi zidan, ketiganya menoleh ke arah zidan dan melemparkan senyum ramah.
"Siapa ustadz?" Tanya salah satunya
"Pemuda yang katanya mau mualaf." Jawab ustadz yang di angguki mengerti oleh pemuda tersebut.
"Siapa nama mu, nak?" Tanya ustadz tersebut kepada zidan.
"Zidan, ustadz." Jawabnya
"Kalungnya boleh di lepas?" Tanya ustadz melirik ke arah kalung salib yang di pakai zidan.
Zidan mengangguk, kemudian melepas kalung salib yang di pakainya. Ia menyimpan pada saku celana levis nya, setelah itu kembali menatap pak ustadz di depannya.
"Saya tanya, tidak ada yang paksa kamu masuk islam kan?" Tanyanya
Zidan mengangguk mantap."ini murni kamauan saya sendiri tanpa paksaan orang lain." Ucap zidan dengan tegas
Pak ustadz mengangguk."baik, ikuti saya."
"Bismillahirahmanirohim." Ucap pak ustadz
"Bismillahirahmanirahim."
"Asyhadu an laa.." ustadz mulai menuntun bacaan dua kalimat syahadat.
