[ 1 ] 🥀

109K 7.3K 166
                                    

Seorang pria berwajah dingin berdiri meniggalkan kursi kebesarannya, jika di perhatikan pandangan matanya terasa kosong berjalan mendekati kaca besar yang langsung menampilkan pemandangan kota.

Menatap Lamat gedung gedung tinggi yang berjejer rapi.

Raganya disini tapi pikirannya tertuju pada sang istri.

Dokter menyarankan agar Edgar melepas alat alat yang berada di tubuh istrinya. setelah sebulan tak ada perkembangan.

Matanya menggelap dengan  tangannya mengepal memperlihatkan  urat urat yang terlihat jelas.

Sampai kapanpun ia tidak akan pernah melepaskan Elmira Revalina Addison. sudah cukup untuk waktu penantiannya selama 5 thn.

Dan sekarang setelah ia memiliki cinta pertamanya Tuhan ingin mengambilnya.

Edgar pertegas Miliknya akan selamanya menjadi Miliknya tak ada siapun yang bisa mengambilnya.

Sikap kasar sang istri padanya Edgar tak peduli meskipun hatinya merasakan sakit melihat kebencian di mata Elmira untuknya.

Baginya yang terpenting cukup Elmira berada di sisinya maka semua sikap istrinya bisa ia terima, tak terkecuali perceraian.

Arland yang berdiri tak jauh dari Edgar memandang sahabat merasa kasihan.

Iya Edgar memiliki satu sahabat satu satunya Arland dari semenjak SMA, mereka berteman.

Tetang Edgar yang mencintai Elmira, Arland mengetahuinya kisah cinta dalam diam lebih tepatnya.

Tetang Edgar yang mencintai Elmira, Arland mengetahuinya kisah cinta dalam diam lebih tepatnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Arland bekerja menjadi sekertaris dari Pria itu.

"Elmira pasti bisa lewati masa kritisnya jangan berhenti berharap"

Membuat pria itu menoleh dengan wajah datarnya"jika tentang istriku aku takkan pernah berhenti berharap kau tau itu"dinginnya.

Arland tersenyum iya inilah Edgar yang ia kenal penuh dengan ambisi untuk mendapatkan sesuatu.

_

Tamara di bantu salah satu Maid mengganti baju dan juga terakhir melepas infusan di tangannya.

Atau sekarang kita panggil Elmira.

Elmira mengenakan dress sederhana berwarna putih rambut yang di gerai, memoles wajah pucatnya dengan makeup Natural.

"Nyonya cantik sekali" puji Maid.

"Terima kasih bi"Elmira mengakui hal itu tubuh yang ia tempati memang benar benar cantik.

Mata coklat dengan sedikit sayu dan bulu mata yang lentik, hidung mancung, bibir mungil Semerah ceryy, kulit putih.

Apa lagi coba.

Pantas saja Edgar mencintai Elmira, eh apa karena kecantikannya pikirnya.

"Nyonya saya ingin memberitahu kabar bahagia ini pada tu-"

Become An Important Figure's Wife🥀 [End]Where stories live. Discover now