Become An Important Figure's Wife🥀 [End]

[ 20 ] 🥀

Edgar berjalan mendekati istrinya, sementara Arland ikut di belakang menahan tawa hal baru untuknya melihat Edgar melempar sepatu bukan senjata untuk di gunakan membungkam mulut seseorang.

Tak heran memang Edgar melakukan hal itu karena sampai saat ini Edgar menyembunyikan identitasnya sebagai Mafia dari Elmira.

Memikirkan hal itu membuat Arland khawatir jika sisi gelap terungkap melalui orang lain maka tidak akan baik untuk hubungan mereka.

Elmira meringis melihat Arnov memegang wajahnya pasti sakit lemparan sepatu Edgar tak main main.

Elmira berniat mendekati Arnov memastikan keadaannya.

Edgar mengerti pikiran sang istri menatap tak suka keberadaan Arnov emosinya tak setabil saat ini.

Membuat wajahnya menggelap lansung mencekal tangan istrinya agar tak menyentuh pria lain selain dirinya.

Sementara Arland menelan ludahnya kasar melihat aura tak mengenakan dari Edgar.

Elmira menoleh merasa tangannya di cekal "Ed, aku hanya ingin melihat luka kakaku"

Beruntung Edgar lansung mengubah ekspresi wajahnya cepat seakan terlihat lelah menunduk.

"El bagaimana bisa seseorang ingin mengambil tugasku sebagai suamimu?"

Ekpresi suaminya terlihat kecewa perkataan kakak-nya pasti melukai hati Edgar.

Tanpa Elmira ketahui salah satu keahlian Edgar adalah mempermainkan perasaan orang yang di sayang agar tertuju hanya padanya.

"Apa kamu tak percaya denganku hingga kakakmu ingin mengambil ali-"

"Aku percaya padamu sayang kakak hanya mencoba menghiburku lewat kata katanya dan kamu salah paham mengartikan ucapannya "Elmira mencoba menjijit mengusap peluh di dahi suaminya membuat edgar melepas cekalannya berpindah pada pinggang istrinya.

Wajahnya tak menampilkan ekspresi apapun tetap saja Elmira-nya membela Arnov.

Jika tentang Arnov nanti ia akan urus yang terpenting Elmira-nya ada di sisinya.

Elmira meniup wajah Edgar yang berwajah datar saat ini membuat Edgar mengerjapkan matanya dan itu terlihat lucu di mata Elmira.

Elmira tertawa membuat sudut bibir Edgar ikut tersenyum, Elmira-nya pintar membuat suasana hati berubah kembali.

Arnov menatap datar pemandangan di hadapannya ia mengusap sisi wajahnya yang memerah.

Arland merangkul bahu Arnov"Lo jomblo?"tanya Arland bersikap so akrab.

"Gue normal"ucap Arnov ketus mencoba menyingkirkan rangkulan ia ingin memisahkan adiknya dari tangan Edgar.

Namun Arland malah membuatnya menjahuhi Elmira dengan rangkulannya menarik-nya menjauh.