[ 23 ] 🥀

48.3K 3.4K 334
                                    

Arnov menutup pintu mobil dengan kencang wajahnya terlihat lebam terutama sudut bibirnya.

Ia kembali ke Mansion Addison beruntung ia sempat mampir membeli obat ia tau Elmira dan Edgar pergi.

Tak lama langkahnya terhenti melihat seorang pria menyebalkan mungkin tangan kanan Edgar entahlah ia tak tau nama.

"Ngapain Lo disini bukannya kerja" Arnov menyindir Arland dengan wajah julitnya.

Sedangkan yang di sindir tengah asik bermain ponsel menunggu kedatangan Edgar dan Elmira.

Sebenarnya Arland ingin melaporkan beberapa berkas yang perlu di tanda tangani Edgar secepatnya untuk memudahkan besok.

Arnov yang tak di tanggapi mendengus ia langsung duduk tak jauh dari Arland membuka bungkus plastik di meja.

Arland melirik bungkusan plastik sadar melepas earphone di telinganya" wah makanan nih bagi bagi bro" senangnya.

Sedangkan Arnov yang menyadari Arland sedari tadi mengenakan earphone menatap datar pantas saja
Ucapannya tak di respon"makanan? Dih bukan jikapun makanan gue ogah bagi"ketusnya.

Mendapat jawaban yang tak sesuai lantas menatap Arnov ia sedikit terkejut dengan luka lebam di wajah Arnov"Lo lawan Edgar? ceplosnya.

Arland berpikir begitu karena semalam sebelum pergi Elmira memberi Arnov dan Edgar untuk berbicara.

Arnov tak menanggapi ia meraih kapas dan juga alkohol untuk membersihkan luka terlebih dahulu.

Menggunakan kamera handphone untuk melihatnya.

Arnov yang tak di tanggapi menghendikkan bahunya acuh padahal ia hanya bertanya loh, tapi ia tak menyerah karena tingkat keponya tinggi" gue denger gosip dari Maid di sini Edgar, Elmira rencana mau punya anak bener ?"

Arnov menyesali duduk di sini sekarang, tadinya ia malas jika harus masuk ke kamar menaiki tangga.

Selesai mengobati luka-nya teringat kembali dengan perkataan adiknya jika mungkin nanti dirinya menjadi paman suasana hatinya sedikit berubah.

"Gue nanya dari tadi gak Lo jawab, astaga pantes jomblo" ejek Arland.

"Gue jomblo? Apa kabar sama Lo?" Arnov membalas.

Arland menyengir ia juga dirinya jomblo" santai bro canda gue sensi amat"

"Tapi gue serius nanya tad-"

"Bener, gue bakal jadi paman dong" sombongnya pada Arland.

Arland tersenyum bahagia ia tau perjuangan Edgar selama ini untuk Elmira akhirnya hubungan mereka sudah semakin dekat.

"Gue juga dong nanti di panggil paman, paman ganteng" tak ingin kalah dari Arnov.

Arnov memasang wajah geli lawak kali ini anak" gak bisa! gue yang bakal di panggil paman ganteng satu satunya paman tersayang"

"Lo bukan siapa siapa?"

"Enak tu mulut ngomong, gue saksi emak bapaknya lah sebelum mereka berojol gue selalu jadi pendukung"Arland.

"Gak ada hubungannya pokoknya gue Paman satu satu-nya"

"Gue gak perlu di akui, jelas nanti mereka bakal panggil gue Paman. paman Arland terganteng sejagat raya"

"Idih narsis Lo"

Sedangkan bodyguard yang mendengar percakapan mereka sedari awal di buat menggeleng.

Belum juga si mungil hadir sudah di ributkan bagaiman jika sudah lahir.

_

Edgar menatap Elmira-nya yang tengah menikmati angin sore senyuman manis serta rambut panjang istrinya yang terkena angin membuatnya semakin terlihat cantik. Edgar memilih pantai ia tau istrinya suka bermain pasir dan juga air laut.

Become An Important Figure's Wife🥀 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang