[ 28 ] 🥀

41.1K 3.8K 788
                                    

degup jantungnya bertalu, Elmira tak bisa di bilang baik baik saja saat ini. pikirannya kosong mendengar suara berat di samping telinganya.

Ia mengenali tangan besar yang memeluknya erat, hatinya membucah bahagia hari ini ia banyak menguras air mata dan, ia akui cukup membuatnya lelah.

Elmira hanya ingin bersandar di dekapan hangat suaminya, iya dia yakin Edgar yang memeluknya saat ini.

Edgar membalik tubuh kecil istrinya sehingga ia bisa melihat wajah Elmira. tangan besar Edgar beralih pada pinggang ramping sang istri.

Elmira, mendongak karena tinggi badan mereka yang berbeda jauh. Sejenak Edgar bahagia bisa memeluk kembali sang istri, tapi tak lama senyumannya hilang ketika melihat air bening keluar dari kedua kelopak mata istrinya.

Rahangnya mengeras menahan amarah berbeda dengan Tatapannya langsung melembut, ketika mata coklat Elmira bersitatap dengan mata gelapnya. "hikss, akhirnya kamu datang menjemputku Ed"

Tangan kasar Edgar terulur mengahapus jejak air mata di pipi istrinya. ia sungguh membenci situasi ini, memejamkan matanya menahan amarah.

Di saat ini ia hanya ingin mengecup seluruh wajah Elmira tanpa terlewat untuk mengobati amarahnya.

Cup

Cup

Cup

Elmira memejamkan matanya"Di bagian mana? Mario menyakitimu sayang?"Edgar menjauhkan wajahnya dari Elmira.

Elmira tak menjawab ia langsung memeluk tubuh basah Edgar "Aku disini sekarang El, kamu aman. maaf sudah membuatmu menuggu sayang. "ucap Edgar ia menyesal membiarkan istrinya bermalam di tempat Mario.

"Aku ingin cepat pergi dari sini, Ayo Ed"Elmira mendesak Edgar sebelum bodyguard Mario menyusul.

Sebelum Edgar berucap beberapa pria berbaju hitam sudah mengepung mereka.

Bahkan salah seorang dia antara mereka tak segan berjalan mendekati Edgar"Tuan bisakah anda melepaskan nyonya kami"mengkode seluruh bodyguard mengepung Edgar dengan senjata.

Edgar semakin memeluk Elmira erat, emosinya tersulut dengan perkataan bodyguard.

Nyonya kami? Yang jelas adalah istrinya.

Elmira sendiri tak bisa melihat karena wajahnya menghadap dada bidang Edgar.

Sebisa mungkin Edgar menahan diri "Percayalah padaku sayang"bisik lembut Edgar di telinganya. Edgar menyadari tubuh Elmira yang menegang "i-iya"Elmira menjawab.

Edgar mengecup pucuk kepala istrinya. tatapan Matanya terlihat menggelap mengkilat tajam jika di ibaratkan pedang mungkin mereka sekarang bisa lansung mati, Edgar mengancam balik sang lawan di seratai senyuman menyeringai dengan aura menekan.

Mau bermain main dengannya "heh"

para Bodyguard surahan Mario bergetar di tempat. orang didepannya terlihat mengerikan dengan aura gelap yang menekan.

mereka jelas sadar orang yang di hadapi bukan sembarangan. bisa terlihat dari Aura kepemimpinan yang terlihat tenang di saat situasi mengancamnya.

"Dia istriku. nyonya siapa yang kalian Maksud?" Suara dingin Edgar memecah kesunyian.

Sementara para bodyguard saling melirik lewat tatapan mereka jelas tak bisa mundur kecuali perintah dari tuan mereka Mario.

Elmira mencoba melepas pelukannya dari Edgar tapi satu tangan Edgar menahan tubuhnya agar tetap diam di di dalam pelukannya.

"Cukup, diam sayang. jangan melihat apapun"memberi pengertian pada Elmira.

Edgar tak mau istrinya tau dunia gelapnya.

Become An Important Figure's Wife🥀 [End]Where stories live. Discover now