[ 32 ] 🥀 End

41.9K 2.9K 383
                                    

Hari ini adalah hari kebebasan bagi Elmira karena jika suaminya ada disini maka segala larangan dari Edgar membuatnya tertekan sekaligus kesal.

Makanan yang menurut Edgar tak sehat untuk kandungannya di larang kemarin saja ia ingin mengemil snak malah di buang oleh Edgar.

Katanya makan ringan itu tak sehat untuk ibu hamil dan Edgar, menggantinya dengan sayuran atau buah buahan setiap hari untuknya mengemil.

Tentunya Elmira hanya merengek dan menangis seperti anak kecil di hadap Edgar agar mendapatkan apa yang ia mau atau makan.

Untuk beberapakali caranya berhasil, tapi akhir akhir ini suaminya jauh lebih tegas pada urusan pola makannya ketika mengetahui tau akal bulusnya selama ini agar suaminya luluh.

Kehamilan Elmira sudah menginjak 8 bulan, membuatnya sulit untuk bergerak bebas.

"Ada apa Sweetie? sedari tadi cemberut mulu..."duduk di samping adiknya" Kaka sudah hitung helaan nafasmu yang ke lima kalinya loh "tangan besar Arnov mengusap perut buncit Elmira bahkan dirinya merendahkam posisi wajah untuk mengecup perutnya.

Arnov hanya ingin menyapa baby didalam perut Elmira.

Elmira, mulai merasa tak nyaman dengan gerak gerik Arnov dalam memperlakukannya. Ia tak terbiasa saat orang lain mengecup perutnya yang biasa di lakukan oleh Edgar saja.

Elmira tak ingin berpikiran negatif sebab jika saat bersama suaminya Arnov bersikap biasa sebagaimana interaksi adik dan kakak, tatapi jika Edgar tak ada di sampingnya sikap Arnov berbeda.

Seperti seorang pria pada lawan jenisnya. Membayangkan saja membuatnya merinding tak mungkin kakanya inses ( cinta sedarah).

Elmira sedikit bergeser berpura pura kesakitan agar Arnov tak tersinggung dengan tindakannya, sekilas ia melihat raut wajah Arnov yang mendingin dan lansung berubah khawatir ketika ia meringis kesakitan.

Edgar masih di kantor siang ini, kemungkinan pulang sore sedangkan Arnov sudah selesai dengan pekerjaannya. dan sudah di serahkan pada asisten pribadinya.

"Apa yang saki-" perkataanya terpotong dengan jawaban dari Elmira.

Elmira pura pura memijit tangannya sendiri"bukan apa apa kak, cuman sakit badan mungkin kurang gerak jadi rasanya linu"

Para bodyguard juga ikut khawatir yang berjaga tak jauh darinya.

"Nyonya biar saya panggilkan seseorang untuk memijat"

Elmira tersenyum menanggapi "Kalian semua begitu posesif menjagaku, gerak sedikit mengambil barang atau makanan yang ringan. seperti aku ingin mengangkat batu saja di mata kalian" sindir nya mencairkan suasana.

"Di balik semua larangan dan penjagaan kalian aku senang dan terimakasih"ucap Elmira melanjutkan ketika para bodyguard menunduk. mereka mengira nyonya marah atas tindakan yang mereka lakukan.

Sementara Arnov yang memperhatikan dalam diam di buat kagum dengan sikap adiknya tak hanya cantik hatinya juga baik.

"Sweetie mau kakak buatkan sesuatu untukmu? Atau ada yang ingin kamu beli?"

"Kakak akan belikan" agar perhatian adiknya tertuju padanya.

Elmira menoleh, bukankah kesempatan bagus jika tak ada Arnov di sampingnya saat ini.

Ia ingin menelpon suaminya, agar cepat pulang dan mengajaknya bermain di luar terakhir kali pergi saat ada Gloria ibu dari Mario ia di izinkan pergi tentunya dengan Edgar yang selalu melindungi kecerobohannya.

"Mau!, El ingin Martabak manis tapi... " Saat Arnov ingin membuka suara, Elmira menyela." harus Kaka yang buat untukku di tempatnya lansung"

Arnov terdim dengan pikirannya bukannya tak mau, tapi dirinya tak jago memasak"Kakak tidak ada bakat memasak sayang. pasti akan gosong dan tidak enak memang kamu mau memakannya?"menakut nakuti adiknya.

Become An Important Figure's Wife🥀 [End]Where stories live. Discover now