[ 37 ] Akhir 🥀

38K 1.8K 39
                                    

"Mommy yang terbaik Ano jadi makin sayang"ucapnya dengan mengecup pipi ibunya gemas. pantas saja Ayahnya suka dan betah bila mengecup pipi ibunya ternyata secandu ini.

Elmira membalas mengecup pipi putranya setelah memberikan hadiah bola selain es cream"mommy bahagia jika Ano senang" balas Elmira.

Eliano menatap mommy-nya ia benar benar menyangi ibunya sangat sama seperti sang Ayah yang ingin menjaga senyuman sang ibu ia pun punya tekat yang sama.

Eliano bersyukur Ayahnya yang menyebalkan melatihnya bela diri, jika tidak. mungkin saat tadi perjalan pulang menuju Mansion di dampingi bodyguard mobilnya di hadang oleh beberapa musuh perusahaan Ayahnya.

Yang ingin menculik untuk di jadikan jaminan. Tentu saja hal itu sia sia karena perlawanan darinya.

Bukan rasa takut yang ia khawatirkan saat bertemu dengan gerombolan orang orang berbaju hitam, melainkan ibunya yang pertama kali ia pikirkan hingga membuatnya nekat melukai lawan dengan brutal.

Ia bangga mempunyai Ayah seperti Edgar walupun terkadang cukup menyebalkan baginya.

Elmira mengusap pipi putranya" kenapa melihat mommy seperti itu hmm?"

Tatapan putranya terlihat jelas sebuah ketakutan tapi di tutupi dengan senyuman yang teramat manis dari putranya ini.

"Hem bukan apa apa, Ano lihat lihat Mommy semakin cantik" hiburnya ketika ibunya menatapnya penuh tanya.

Elmira tertawa anak dan Ayah tak jauh berbeda sering sekali memujinya.

Jika sudah begini tak perlu ada tes DNA melihat keduanya yang selalu bucin terhadapnya membuat Elmira Bahagia.

"Belajar dari Daddy ya? Sayangnya mommy" mencubit hidung mancung putranya" ceritakan pada mommy kegiatan apa tadi di sekolah?"

Eliano dengan senang hati menceritakan kegiatannya di sekolah. Baginya waktu bersama ibunya adalah hal paling bahagia untuknya.

Beberapa menit bercerita teringat dengan satu anak yang membuatnya sebal" mommy Ano gak suka sama Enzi temen sebangku Ano" ucapnya dengan pipi mengembung.

"Kenapa Ano gak suka sayang? Apa Enzi berbuat nakal, jika ya. mommy bisa bicarakan degan kedua orang tuanya"

Eliano menggeleng panik degan mata yang berkaca kaca di hadapan ibunya ia akan menumpahkan kekesalannya dengan menangis.

Tapi jika di luar mungkin ia akan mencari orang untuk menumpahkan kekesalannya.

Elmira lansung menggedong putranya
"Ada yang sakit sayang? kenapa menangis" mengusap kedua mata putranya membiarkan putranya  meluapkan rasa kesalnya.

"Enzi terus terusan jodoh jodohin mommy sama om Steven papanya, Ano gak suka hiks"

"Mommy punya Ano sama Daddy hiks lagian kenapa papahnya Enzi harus tampan sih kan jadi sebel Anonya"

"Jangan ketemu mommy"menggemgam tangan ibunya" nanti mommy jadi suka dan ninggalin Daddy deh hiks"

Elmira sebenarnya terhibur dengan wajah putranya saat ini yang terlihat lebih menggemaskan mendengar, cerita dari putranya membuatnya tenang ia takut masalahnya akan serius tapi ternyata...

"Mommy sayang Daddy dan Ano mana mungkin hanya karena tampan mommy berpaling"

"Mommy menyayangi kalian lebih dari apapun" meyakinkan putranya.

Eliano mulai memeluk ibunya erat menyembunyikan wajahnya malu.

"Kak Elmira!" Teriak seorang perempuan tersenyum manis menghampiri.

Become An Important Figure's Wife🥀 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang