"Baby El, om ganteng sejagat raya datang berkunjung!"seseorang berteriak semangat, di ikuti seorang lelaki dengan tampang ingin muntah mendengar kata kata narsis seseorang di depannya."Terlalu pede sekali dia, jelas gue lebih ganteng" batinnya mendumel.
Terdengar suara tawa bayi di dalam rumah membuat keduanya bergegas berlari menelusuri Mansion. Mencari asal suara.
Sementara di dalam Mansion.
"Uuuu mbuuuu uwaaa" tangan mungilnya menepuk wajah seorang pria yang tengah menatapnya lamat tanpa berbicara sepatah katapun.
Bayi berusia 4 bulan itu merenggut dengan pipi chubby yang terlihat memerah marah tak mendapatkan respon dari sang Ayah.
Tangan gempalnya terus menerus menepuk pipi Ayahnya.
Mata bulatnya berkaca kaca saat sang Ayah tak merespon-nya.
"Uuuuuum muuu baaaa"celoteh yang keluar masih belum bisa di mengerti oleh Edgar.
Iya putranya dengan Elmira, Eliano emerland Addison.
Edgar mengusap air mata putra semata wayangnya. Eliano mirip dengan rupa wajah istrinya apa lagi perpaduan warna matanya membuat Edgar betah menatap mata polos itu memandangnya.
Rambut hitam dengan sedikit bergelombang benar benar menurun sekali dari sang istri.
Badan gempalnya membuat Edgar tersenyum tipis apa lagi saat tangan mungil itu menepuk nepuk pipinya terus menerus demi mendapatkan perhatiannya.
Edgar masih sedikit kaku dalam menggendong putranya, ia pun harus hati hati.
Jika sudah terlanjur menangis maka Edgar tak bisa melakukan apapun untuk menghentikan tangisan putranya.
Eliano menangis dengan kencang saat tangan besar Edgar mengusap pipi yang terasa lebih lembut seperti kulit mochi di banding tangannya yang kasar.
"Shuut jangan menangis Eliano pemberani."ucap Edgar berdiri dari duduknya me ini teras luar.
Arland membawa berbagai cemilan bayi di tangan lansung ia simpan di kursi dan berlari menghampiri Edgar.
"Aduh siganteng kenapa nangis? Hmmm, kangen paman ya" Arland berdiri di hadapan Edgar.
"Sini sama paman sayang ?"tangannya melambai lambai berniat menghibur El yang berada di gendongan Edgar. Berhasil tangisan Eliano mereda terhibur dengan berbagai perubahan raut wajah Arland untuk menghibur si mungil.
"Ututuuu Daddy-nya jahat sama El ya?" Ketika si mungil menatap dengan sisa air mata di pipinya.
Arland sekuat tenaga menahan tangannya untuk tak mencubit wajah bayi di hadapannya mata bulat yang tengah menatapnya polos dan lihatlah pipi yang memerah dan bibirnya yang mungil Semerah cerry.
" uuuuummm "celotehnya dengan tangan meronta mencoba meraih baju Arland.
Sementara Edgar melihat putranya yang mulai tenang memberikan pada gendongan Arland.
Dan tentunya Arland menyambutnya dengan kecupan bertubi tubi pada pipi si mumgil.
Cup
Cup
Cup
Lama lama Arland gemas sedangkan El tertawa senang mendapatkan kecupan yang membuatnya geli.
YOU ARE READING
Become An Important Figure's Wife🥀 [End]
FantasyFollow dulu sebelum baca 🥰 BIASAKAN JANGAN BACA SETENGAH SETENGAH, JIKA ADA KEMIRIPAN CERITA DI AWAl MURNI KETIDAK SENGAJAAN. Tamara gadis yang berusia tepat menginjak 20 thn meninggal dalam sebuah kecelakaan saat akan mengantarkan pesanan makanan...