Bab 2

11 3 0
                                    

Love From Home
By Winda N

Love From HomeBy Winda N

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.








"Yakin kalian mau berangkat hari ini? Apa nggak besok aja? Nggak capek kalian?"

Anak dan menantunya berniat pindah rumah tepat setelah hari pernikahan. Adiba merasa belum tega melepas mereka berdua. Terutama putrinya. Si bungsu Ashana tidak pernah jauh dari orang tua, dia juga tipikal anak yang manja. Dia takut malah merepotkan Devian nanti.

"Biarin lah, Ma. Mereka sudah menikah, sudah punya keluarga sendiri. Biarin mereka mau tinggal sendiri." Fahzan berusaha menenangkan. Dia mengerti kekhawatiran istrinya.

"Yang dibilang Papa bener, Ma. Pasangan yang udah menikah pasti pengen tinggal sendiri," imbuh Asyifa.

Suasana di meja makan pagi ini menjadi sedikit sensitif, karena menjadi sarapan terakhir Ashana bersama keluarganya. Di sarapan berikutnya dia tidak bisa sesering ini di rumah orang tua.

"Mbak Syifa kapan balik ke Malaysia?" tanya Devian disela makan mereka.

"Minggu depan, Dev. Mas Falzan dapet cuti lumayan banyak bulan ini," balas Syifa sembari menoleh ke arah suaminya. Aizat mengangguk menyetujui.

"Ashana sudah beneran sehat, kan?" Adiba memastikan.

Ashana mendongak saat semua mata kompak menoleh ke arahnya. Dia mengangguk. "Udah, Ma."

"Alhamdulillah kalau sudah sehat."

"Mama nggak usah khawatir lagi kalau Ashana sakit, kan, sekarang ada dokter pribadi yang siap melayani 24 jam," celetuk Asyifa membuat Ashana dan Devian menunduk malu.

Semua orang yang ada di meja makan sontak tertawa.

"Dulu Devian pertama kesini masih kecil banget, mainnya lebih suka sama Ashana. Eh ... nggak tahunya sekarang malah jadi suaminya." Adiba mengulang kembali memori dimana pertemuan dua anak yang masih sama-sama polos, seiring berjalannya waktu justru takdir menyatukan mereka dalam ikatan pernikahan.

"Namanya juga jodoh, Ma. Nggak ada yang tahu," imbuh Fahzan.

"Iya, nih. Devian suka nangis-nangis pas main sama aku. Padahal aku nggak ngapa-ngapain. Jadinya aku yang dimarahin sama Mama," protes Asyifa tidak terima mengingat kelakuan Devian waktu kecil.

"Kak Asyifa nakal soalnya, nggak mau ngalah sama aku," balas Devian.

"Terus kalau sama Ashana kok nggak? Dia juga nggak mau ngalah sama kamu, tapi kamu diem aja."

Ashana menoleh ke arah Devian, menanti jawaban dari laki-laki itu. Sedangkan Devian berusaha mencari jawaban yang tepat. Dia tidak bisa jujur kalau bersama Ashana ada perasaan tenang yang membersamai.

"Sudah-sudah ayo makan dulu, nggak baik banyak ngobrol waktu makan." Fahzan menengahi perdebatan itu. Devian bernapas lega, dia tidak jadi berbohong.

Usai sarapan, Ashana dan Devian lekas mengemasi barang-barang yang akan dibawa ke rumah baru. Anggota keluarga yang lain membantu menyiapkan kendaraan dan turut membawakan perkakas rumah supaya dibawa pasangan itu.

Love From Home Where stories live. Discover now