Bab 15

1 0 0
                                    

Love From Home
By Winda N

Love From HomeBy Winda N

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.





Soal bimbingan dengan dospem yang Ashana sampaikan pada Devian tadi memang benar, dia tidak berbohong. Malam ini bersama sepuluh teman sekelas lainnya dia berdiskusi untuk membahas bab 5. Syukur lah tidak banyak revisi yang dia dapatkan.

Sekitar pukul setengah sembilan malam, bimbingan mereka selesai. Ashana berjalan menemui Andrea yang setia menunggu di meja sebelah. Laki-laki itu sangat sabar menemaninya sampai bimbingan berakhir.

"Capek sayang?" Andrea mengelus kepala sang pacar yang tertutup jilbab dengan gemas.

Ashana mengangguk lemah. "Aku ngantuk."

"Kita makan dulu ya, habis itu pergi."

Lalu mereka memesan makanan. Andrea membantu Ashana memotong daging karena melihat perempuan itu yang sudah tampak letih. "Aku udah mulai kerja sayang," katanya memecah suasana.

Ashana berkesiap. "Oiya? Mulai kapan, kok kamu nggak kasih tahu aku?"

Andrea tersenyum. "Udah dua hari ini. Aku mau kasih tahu kamu kemarin, tapi kamunya sakit."

"Terus tadi kamu juga kerja?"

Andrea mengangguk. "Kerja. Kenapa?"

"Kamu nggak capek nganterin aku bimbingan. Harusnya kan, kamu istirahat."

"Kan, udah pulang, sayang. Makanya aku bisa anterin kamu."

"Emangnya kamu nggak capek?"

"Kalau udah lihat kamu capekku jadi hilang." Andrea tertawa.

Ashana mencubit lengan laki-laki itu gemas. "Nggak usah bercanda, deh. Gombal terus."

Andrea tertawa lepas. "Habisnya kamu lucu kalau lagi salah tingkah."

"Maaf, ya, aku nggak tahu. Kamu jadi nggak istirahat." Ashana merasa bersalah karena menyita waktu Andrea.

Andrea menggeleng. "Nggak boleh ngomong gitu, aku malah seneng bisa anterin kamu. Aku nggak tega kamu pulang sendiri nanti."

"Makasih ya, sayang." Ashana mengelus punggung tangan besar itu, dan Andrea membalasnya.

"Udah selesai, ayo!" Andrea menuntun Ashana berdiri setelah mereka selesai makan. Lekas mereka meninggalkan kafe.

Selama Andrea fokus menyetir, dia menyuruh Ashana tidur karena tadi dia mengeluh ngantuk, tapi perempuan itu menolak.

"Kamu capek nggak, sayang?" tanya Andrea akhirnya.

Ashana menggeleng. "Udah nggak terlalu."

"Ikut ke acara nikahan temenku mau?"

Ashana menoleh. "Kapan?"

Love From Home Место, где живут истории. Откройте их для себя