Bab 27

5 0 0
                                    

Love From Home
By Winda N

Love From HomeBy Winda N

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Napas Devian begitu memburu saat mengingat kejadian dimana Andrea akan melecehkan Ashana yang terkapar tidak berdaya kemarin malam. Kejadian yang berhasil menghancurkan hidupnya hanya dengan mendengar tangisan perempuan itu.

Kepergian Ashana tanpa pamit membuat Devian memiliki firasat jika perempuan itu tengah pergi bersama Andrea. Siapa lagi orang yang berani mengajak Ashana pergi sejauh ini tanpa pamit suaminya kalau bukan Andrea?

Devian berhasil melacak keberadaan Ashana yang ternyata berada di luar kota. Perasaanya berubah tidak enak, ternyata peringatannya waktu itu tidak berarti apa-apa. Mereka masih berani bermain diam-diam dibelakangnya.

Takut terjadi apa-apa dengan Ashana, akhirnya Devian menyusul dimana perempuan itu berada, meskipun hatinya tidak yakin akan tiba tepat waktu.

Sekitar kurang lebih tiga jam perjalanan, Devian sampai di sebuah hotel di kota Malang. Dia segera memastikan kamar yang dipesan atas nama dua orang itu. Ternyata tidak semudah itu mendapat akses kamar yang dimaksud, Devian sendiri tidak heran karena hal ini termasuk pelanggaran terhadap privasi orang lain. Lama Devian berdebat akhirnya permintaannya dikabulkan dengan syarat menandatangani pernyataan akan bertanggung jawab dengan segala konsekuensi yang terjadi.

Dengan ditemani satu orang satpam, Devian menuju kamar yang dimaksud. Awalnya dia mengetuk pintu dengan pelan, tapi setelah lama tidak mendapat jawaban, dia membuka dengan paksa.

Tidak peduli leraian satpam yang terus menganggu pendengarannya. Yang terpenting saat ini adalah menemukan Ashana baik-baik saja.

Setelah pintu berhasil dibuka, Devian kejejut bukan main mendapati Ashana dan Andrea dengan keadaan yang tidak pantas. Tanpa menunggu aba-aba dia menghajar laki-laki itu sekuat tenaga, dia tidak lagi menahan amarahnya, tidak ada rasa kasihan, tidak ada pengampunan. Dadanya dipenuhi perasaan yang begitu menyayat hati, perasaan yang berhasil menghancurkan seluruh dunianya.

Devian baru berhenti saat mendengar tangisan dari Ashana, dia tatap istrinya itu dengan nanar dan rasa penyesalan. Segera dia bawa perempuan itu kembali ke Surabaya. Dia tidak sampai hati mendengar tangisan yang terdengar pilu itu.

Devian memeluk perempuan yang masih terlelap itu erat, dia ciumi puncak kepalanya dengan ribuan rasa penyesalan. “Maafin aku, Sha. Maaf aku terlambat,” bisiknya dengan suara hampir habis.

Devian tidak bisa membayangkan apa yang terjadi jika dia datang lebih lama lagi. Tidak pernah terpikirkan hal buruk ini akan terjadi. Apa yang akan dia katakan pada orang tuanya saat mengetahui musibah yang menimpa Ashana? Bagaimana dia nanti menghadapi mertuanya? Apalagi, dia harus menyiapkan hati ketika Ashana sadar nanti.

Mendengar isakan tangis yang begitu dekat, mata Ashana mengerjap. Dia mendongak dan mendapati posisi berada di pelukan devian. “Kak Devian,” panggilnya dengan suara nyaris hilang.

Love From Home Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang