Bab 10

6 1 0
                                    

Love From Home
By Winda N

Love From HomeBy Winda N

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Setelah selesai mengontrol pasien terakhir di lantai dua, Devian tidak lekas kembali ke ruanganya. Dia melipir ke balkon yang menunjukkan langsung pemandangan lalu lintas. Cepat-cepat dia membuka hape untuk menghubungi sang Mama yang tadi padi dia minta datang ke rumah.

Devian tidak tega meninggalkan Ashana sendiri dengan keadaan sakit, tapi disatu sisi dia masih marah, bahkan kejadian kemarin malam pun masih belum membuatnya bersuara barang satu kata pun. Devian mengaku jika itu tidak benar, tapi mengingat perbuatan Ashana hatinya mendidih.

Alhasil dia meminta Mamanya untuk menemani Ashana selama dia di rumah sakit.

“Assalamualaikum, Ma. Mama masih di rumah, kan?” tanya Devian setelah teleponnya tersambung.

“Waalaikum salam, iya masih di rumah.”

“Mama jangan pulang dulu ya, tunggu aku pulang.”

“Nggak. Kayanya Mama mau nginep sini.”

“Iya, nggak apa-apa. Keadaan Ashana gimana, Ma?”

“Udah mau makan banyak ini tadi, sekarang lagi tidur habis minum obat. Mau ngomong sama dia?”

“Nggak, Ma. Biarin dia tidur,” tukas Devian cepat.

Terdengar suara kekehan kecil dari seberang sana. “Kamu nggak usah khawatir. Istrimu udah nggak demam, katanya tinggal pusingnya aja.”

“Alhamdulillah kalau gitu, Ma.” Devian sedikit lega mendengar keadaan Ashana yang membaik. “Jangan bolehin makan pedes dulu ya, Ma. Tadi udah aku masakin, suruh makan itu dulu,” pintanya.

Iya, kamu tenang aja. Mama tadi juga bawain makanan. Kamu cepetan pulang biar bisa lihat kondisinya langsung.”

“Kayanya aku ada lembur, jadi agak sore pulangnya.”

“Oh … gitu. Ya udah, hati-hati kerjanya.”

Devian mengangguk, dia selalu suka mode Mamanya yang seperti ini. “Iya, Ma. Aku tutup teleponnya, ya.”

Eh sebentar! Nggak jadi ngomong sama istrimu? Orangnya bangun, nih,” kata Delima.

Devian menjawab cepat. “Nggak. Udah, Assalamualaikum.” Segera dia tutup teleponnya. Jangan sampai ketahuan sedang menanyakan kondisi Ashana di keadaan mereka yang sedang renggang.

Setelah menaruh kembali hape ke saku, dia berbalik. Tapi dibuat kaget saat salah seorang adik coas tiba-tiba muncul di belakangnya. Beruntung tidak sampai melontarkan kata-kata yang buruk.

“Maafkan saya, dok,” kata anak laki-laki itu karena merasa sudah membuat Devian kaget.

“Ada apa?” tanya Devian langsung.

Love From Home Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang