Bab 14

4 0 0
                                    

Love From Home
By Winda N

Love From HomeBy Winda N

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Perkataan Andrea kemarin sangat menganggu pikiran Devian. Bagaimana dia bisa bertaruh dengan laki-laki itu padahal Ashana adalah istrinya. Jika tidak di tempat umum, pasti Devian sudah menghajarnya, memberi pelajaran yang setimpal jika ucapannya itu sangat kurang ajar.

Siapa dia hingga berani berkata seperti itu? Meski jika dihadapkan dengan pilihan itu, yAshana sudah pasti memilih Andrea, tapi tetap saja dia tidak terima. Harga dirinya seolah jatuh dikalahkan laki-laki lain.

Puk!

Devian terkejut saat tiba-tiba sebuah tisu mendarat di dahinya. Sang tersangka berdiri sambil berkacak pinggang di depan meja.

"Kenapa?" tanya Devian bingung.

"Kenapa, kenapa? Nggak dengar semua kumpul di aula, ayo cepetan!"

Devian menyusun kembali kertas-kertas di mejanya lekas menyusul Raka yang sudah berjalan lebih dulu. "Dapat info dari mana semua dokter kesana?"

"Dari grup. Nggak buka hape, ya?" balas Raka tanpa menoleh.

"Belum sempat."

Raka menoleh sedikit. "Kalau waktunya istirahat ya, istirahat, Dev. Bukan malah ngelamun."

"Ngelamun, kapan?" Devian tidak merasa dirinya melamun.

Raka mengabaikan pertanyaan Devian menghilangkan bersama udara. Tubuhnya lelah ingin diistirahatkan, tapi mereka masih harus berkumpul untuk rapat.

Di tengah perjalanan, Devian melihat Aisyah. Langkahnya berubah menjadi cepat. "Aisyah!" panggilnya. Orang yang dipanggil menoleh.

"Gimana tangan kamu, udah kuat?"

Devian memastikan kondisi perempuan itu. Dua hari dia tidak bekerja karena kondisi tangannya.

"Iya, udah mendingan." Perempuan itu menjawab dengan menunduk.

Devian mengintip wajah perempuan itu yang seolah tidak mau berkontak dengannya. "Kamu nggak apa-apa?"

Aisyah menggeleng. "Nggak apa-apa." Barulah setelah itu dia mendongak.

Devian mengangguk, menangkap jelas ekspresi wajah Aisyah. Lalu Raka yang semula berjalan sendiri, menyusul dua orang itu.

"Bagaimana kabarnya, dr. Aisyah? Sudah sembuh?" tanya Raka.

Aisyah mengangguk sopan. "Sudah, dr. Raka."

Love From Home Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang