Bab 11

5 2 0
                                    

Love From Home
By Winda N





Dulu, Devian dan Aisyah adalah dua orang yang tidak saling kenal meski keduanya berada di kampus yang sama.
Mereka tidak pernah terlibat obrolan meski beberapa kali bertemu pandang dan sering bersimpangan. Karena bagi keduanya hal itu tidak perlu dilakukan jika memang tidak berhubungan.

Namun, takdir sudah merencakan semuanya dengan indah. Seiring berjalannya waktu dua manusia itu bertemu dan membentuk keterikatan yang padu. Mereka berada di rumah sakit yang sama untuk menjalankan koas. Intensitas bertatap mereka yang tinggi membuat keduanya akhirnya sama-sama membuka diri, menyamakan asa hingga perasaan lain muncul di hati.

Mereka membuka hati sampai akhirnya berani menjalin kasih sebagai bentuk ekspresi cinta yang mulai berbenih.
Namun takdir kembali memainkan rencananya. Ternyata cinta mereka tidak sekuat apa yang dibayangkan. Devian harus terima pemutusan sepihak yang dilontarkan Aisyah sebagai lambang jika hubungan mereka berakhir.

Tidak ada penjelasan apapun sebagai bukti, hanya sebuah kalimat yang menegaskan jika hubungan mereka telah usai.

Devian yang tengah patah hati, dengan lancar menerima perjodohan yang tiba-tiba tertuju padanya. Perjodohan itu datang dari teman masa kecilnya dan dia langsung menyetujuinya.

Dan sampai lah dia di keadaan yang membuatnya semakin tidak bisa bergerak dengan fakta jika perempuan yang menjadi istrinya saat ini masih belum memutuskan hubungan dengan pacarnya. Devian mengambil Ashana dari orang lain.

Devian gegabah, dia terlalu cepat ambil keputusan tanpa memikirkan sekelilingnya. Dia mengambil perempuan dari kekasihnya demi menutupi luka hatinya.

Devian menghembuskan napas lelah, wajahnya tertunduk lesu dengan bahu yang melorot. Tangannya bergerak tak semangat menekan bel rumah.

"Ashana mana, Ma?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Devian ketika pintu terbuka.

Delima yang melihat itu geleng-geleng kepala. "Bukannya salam, malah nanyain Ashana. Iya, deh, yang khawatir sama istrinya."

Devian lekas menyalimi tangan sang Mama tanpa wajah berdosa lalu memeluknya singkat. "Mama udah makan belum? Papa jadi nginep sini, kan?"

Delima mengusap lengan sang putra pelan sembari mengulum bibir. Dia tidak benar-benar marah dengan sikap Devian. Dia justru bangga dengan sikap putranya. Ternyata tidak hanya dirinya yang diperhatikan, tapi istrinya juga.

"Jadi. Masih perjalanan ke sini," kata Delima lalu membiarkan putranya itu masuk.

"Ashana lagi tidur ya, Ma?" tanya Devian sekali lagi.

"Iya, baru aja makan sama minum obat."

"Kalau gitu aku kesana dulu ya, Ma."

"Nggak makan dulu?"

Love From Home حيث تعيش القصص. اكتشف الآن