Bab 7

3 1 0
                                    

Love From Home
By Winda N

Love From HomeBy Winda N

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





Ashana menyesap hazzelnut latte yang sudah dingin tanpa minat, tatapannya lurus dan kosong, sedang kepalanya dipenuhi presentasi skripsi bab 4 yang baru selesai dia kerjakan.

Akhirnya setelah dua bulan lebih penelitian dan bimbingan, bab tersebut selesai dia kerjakan. Baru saja Pak Panji selaku dosen pembimbing keluar dari kafe selepas membimbing delapan mahasiswa termasuk Ashana.

Saat ini tinggal Ashana dan dua temannya yang masih bertahan disini. Alasannya karena ingin mendinginkan kepala usai berkutat dengan tugas itu.

"Ke pantai, yuk!" seru Kana perempuan berambut sebahu yang selalu on point dengan make up-nya.

"Lo nggak ada capek-capeknya, ya!"

Bukan Ashana yang menjawab, tapi Farel si ketua kelas.

Kana mencebik lalu beralih menoleh ke arah Ashana. "Yuk, Shan. Kita healing bentar."

Ashana menggeleng. "Gue udah ada janji sama seseorang."

"Yah ... Sama siapa, suami lo, ya? Enak banget sih, yang udah punya suami.".

Ashana hanya meringis. Tak lama kemudian hapenya berdering. Dia buru-buru mengemasi laptopnya.

"Guys, gue duluan, ya, udah dijemput," pamitnya.

Setelah mendapat persetujuan dari teman-temannya, dia melipir keluar kafe dan menyusul seseorang yang masih bertahan di atas motornya.

"Udah selesai?" tanya Andrea sembari menurunkan kaca helmya.

Ashana mengangguk dengan senyuman. "Habis ini bab 5."

"Pinter banget, sih, pacarku." Andrea mengelus kepala Ashana yang tertutup jilbab dengan gemas.

Mendapat perlakuan seperti itu tentu membuat Ashana tersipu. Dia lekas memakai helm yang diberikan Andrea dan naik ke boncengan.

Selesai bimbingan mereka sepakat pergi ke Gramedia karena sama-sama ingin membeli beberapa buku. Selain itu juga melanjutkan sesi pacaran yang biasa mereka lakukan.

Tapi sepertinya siang ini langit sedang tidak mendukung keromantisan mereka. Hujan turun tiba-tiba membuat dua sejoli itu terpaksa merapat ke sebuah ruko yang tutup.

"Kita neduh dulu nggak apa-apa ya, sayang. Aku nggak bawa jas hujan soalnya," kata Andrea sembari membantu sang pacar mengeringkan tasnya.

Ashana mengibaskan jilbabnya yang sudah kuyup. "Lama nggak, ya, hujannya."

Terjebak ditengah hujan adalah hal yang paling Ashana benci, selain membuang waktu juga membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa.

"Semoga aja nggak lama," balas Andrea. Laki-laki itu melepas jaket dan memakaikannya pada Ashana. "Maafin aku ya, tahu gini aku bawa mobil biar kamu nggak kehujanan."

Love From Home Where stories live. Discover now