Bab 20

2 0 0
                                    

Love From Home
By Winda N

Love From HomeBy Winda N

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Ashana tidak jadi pergi ke kampus tadi pagi, dia berbelok ke arah rumah orang tuanya, dan berakhir membolos kelas pagi kali ini. Tapi keputusannya itu sedikit dia sesali, karena setibanya di rumah orang tuanya, sang Mama justru mencercanya dengan banyak pertanyaan terkait luka yang timbul di pelipisnya. Adiba marah dan mengancam akan memarahi Devian karena mengira laki-laki itu yang menyakiti putrinya.

Bersyukur sang Papa membantu Ashana  menjelaskan dan berhasil membuat amarah Adiba mereda.

Ashana mengambil napas lalu membuangnya, menyiapkan hati menghadap kedua orang tuanya. "Ma, Pa, aku mau ngomong sesuatu sama kalian."

Adiba dan Fahzan bersiap menerima informasi dari putri bungsunya. Ashana meremas kedua tangan resah. "Papa, maafin aku sebelumnya. S-sebenarnya aku keberatan sama pernikahan ini."

"Keberatan gimana maksud kamu? Devian menyakiti kamu?" Adiba sudah tidak bisa tenang.

Ashana menggeleng. "Nggak, Ma. Kak Devian nggak pernah menyakiti aku. Justru aku yang nyakitin dia kalau kita terus bertahan sama pernikahan ini. Aku nggak mencintai dia, Ma. Aku mencintai orang lain."

Penjelasan itu bagai petir yang menyambar di relung hati bagi Adiba dan Fahzan, memporak-porandakan kepercayaan yang sudah tertanam sejak lama. Adiba seketika menangis, sedangkan Fahzan masih bisa bertahan karena dia sudah menduga hal ini akan terjadi.

"Sama pacar kamu itu?" Fahzan bersuara.

"Andrea, Pa," lirih Ashana. Dia bersiap menerima apapun yang dikatakan Papanya.

"Terus maksud kamu apa bilang ini sama Papa Mama?"

"Aku mau mengakhiri pernikahan ini, Pa. Aku nggak bisa lanjutin."

"Kamu pikir pernikahan ini mainan yang bisa kamu atur sendiri waktunya?"
"Buat apa aku terus bertahan kalau aku nggak cinta, Pa. Yang ada malah aku nyakitin Kak Devian."

"Kenapa kamu nggak bilang dari awal, Ashana?!" Fahzan sangat kecewa. Putri yang dia banggakan bisa berbuat seburuk itu.

"Aku udah bilang. Pa, aku udah punya pacar, aku nggak mau nikah sama Kak Devian. Tapi kalian malah membuat perjodohan nggak jelas ini. Apa Papa juga tahu kalau selain aku, Kak Devian juga meninggalkan orang yang dia cintai hanya karena perjodohan ini? Nggak, kan?"

Fahzan terkejut bukan main, bahkan Adiba sudah tidak bisa lagi bicara karena terkejut. Apa benar yang dikatakan Ashana? Kenapa Devian tidak mengatakan apa-apa?

"Pulang sekarang juga, Ashana. Kamu sudah buat Papa kecewa. Jangan kesini lagi sampai kamu menemukan jawaban atas keputusanmu itu." Fahzan bangkit dan berjalan pergi, membawa serta istrinya yang sudah tidak bisa lagi berkata-kata.

Love From Home Where stories live. Discover now