Bab 12

3 1 0
                                    

Love From Home
By Winda N

Love From HomeBy Winda N

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.







Ashana hampir tidak bisa berkata-kata saat mengetahui mertuanya lah yang membukakan pintu. Jantungnya semakin berdetak kencang dan panas dingin saat mengetahui dua orang tersebut sudah terlibat pembicaraan.

"Ashana, kamu mau kemana?" tanya Delima.

Tatapan Ashana tidak lepas dari dua orang tersebut. "Mama. Belnya bunyi--"

Mengetahui maksud sang menantu, Delima mengangguk. "Iya. Makanya Mama bukain pintu. Ternyata Pak RT nganterin makanan," katanya sambil mengangkat sekotak makanan warna putih.

Laki-laki paruh baya itu mengangguk. "Iya, Mbak. Tasyakuran kecil-kecilan. Alhamdulillah Denisha wisuda hari ini."

"Alhamdulillah. Selamat ya, Pak, atas kelulusannya. Semoga anaknya diberi kelancaran seterusnya."

"Aamiin. Ini istrinya Mas Devian itu, ya?" tanya Pak RT.

"Iya, Pak. Namanya Ashana." Bukan Ashana yang menjawab, tapi Mama mertuanya.

Sedangkan Ashana masih mematung, masih berusaha mencerna apa yang ada di hadapannya.

"Kalau begitu saya pamit, ya, Bu, Mbak."

"Iya, Pak. Terima kasih."

Usai itu Delima mengajak Ashana masuk. Ashana pamit untuk ke kamar.

Setibanya disana dia kembali mengangkat hapenya yang ternyata masih tersambung dengan Andrea.

"Andrea, kamu bohongin aku!" pekik Ashana kesal.

Terdengar gelak tawa dari seberang sana. Ashana sudah was-was kalau Andrea datang ke rumah saat ada mertuanya. Ternyata laki-laki itu membohonginya.

"Maaf, maaf sayang. Kamu serius banget, sih. Itu tadi beneran kamu lari sampai pintu?"

Ashana enggan menjawab, masih dengan perasaan jengkelnya.

"Aku nggak mungkin datang ke rumah tanpa izin kamu dulu. Karena aku tahu itu nggak bakalan aman. Aku tadi cuma prank kamu aja, sayang. Maafin aku, aku cuma bercanda."

"Bercanda kamu nggak lucu. Aku udah takut kalau mertuaku tahu. Kamu nggak ngerti perasaan aku!"

"Iya, maafin aku, ya."

Semakin Andrea meminta maaf, semakin Ashana merasa kesal. Kemarin Devian yang membuatnya kesal, sekarang Andrea, setelah ini siapa lagi yang daftar menambah kekesalannya?

Ashana berdecak pelan. "Ah nggak tahu. Kamu nyebelin, ih!" Tanpa pikir panjang, dia memutus panggilan.

Sungguh hari ini sangat menyebalkan.

****

"Ashana kok nggak keluar-keluar ya, Dev? Masa pusingnya kambuh?"

"Nggak tahu, Ma. Tadi aku lihat kondisinya baik-baik kok." Devian berkata jujur, tadi sore saat dia masuk kamar perempuan itu kondisinya sudah lebih baik. Meski pada kenyataannya dia tidak masuk lagi ke kamar setelah perdebatan sore tadi. Devian memilih menghindar.

Love From Home Where stories live. Discover now