Tasbih Cinta

391 19 8
                                    

KIN POV

"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu. Carilah, maka kamu akan mendapatkan. Ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu."
~Matius 7:7

Ini adalah salah satu ayat favoritku. Ayat yang menyuruhmu meminta dan mencari tentang apa yang kamu mau.

Maha Baik Tuhan itu.

Aku sering mempresentasikan kehidupan seperti puzzle yang harus kita pecahkan. Hidup layaknya kepingan puzzle yang harus kita susun dalam kotak tanpa tahu akan menjadi gambar apa nantinya. Kita akan menemukan kepingan berbagai bentuk yang bahkan bisa melukai jari-jari kita. Setiap kepingan mengajari kita tentang arti kehidupan.

Aku terhenyak menatap kedua benda di tanganku. Sebuah tasbih dengan liontin salip dan sebuah kalung liontin kayu bentuk puzzle.

Kuletakan liontin puzzle bergambar bulan sabit yang sudah usang, yang bahkan cat birunya sudah pudar itu, di altar di bawah kaki patung Bunda Maria.

Aku mendongak menatap kalut salip besar di depanku. Cahaya sore menembus jendela-jendela nano aula hening ini. Damai menerpa bangku-bangku panjang jemaat.

Aku meminta terlalu banyak. Aku sudah mencari kemana-mana. Aku telah mengetuk dengan sangat keras. Dan, aku mendapatkan sangat banyak dan pintu terbuka lebar untukku.

Anugerah.

Aku tersenyum dan berbalik badan. Kutinggalkan kepingan puzzle-ku di sana. Aku sudah mendapatkan semuanya.

Pembacaku, sudahkah kau meminta dan mencari? Mengetuk pintu Tuhan dengan doa? Kuharap kau juga mendapatkan apa yang kau butuhkan. Ini adalah persembahan terakhirku untukmu.

Pembacaku, dengarkan cerita dalam setiap untaian tasbihku. Yang akan membawamu ke dunia baru. Tentang cinta Refo yang mengetuk pintu hatiku.

Kugenggam erat tasbih di tanganku dan melangkah pergi.

Ikuti aku.

°°°

REFO POV

"Fa inna ma'al-usri usro. Inna ma'al-usri usro."
~Asy-Syarh : 5-6

Ini adalah ayat yang paling membuatku lega. Ayat yang memberimu sebuah janji untuk hidupmu.

Sesungguhnya dalam kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya dalam kesulitan ada kemudahan.

Bahkan Allah mengatakannya sampai dua kali. Nikmat mana lagi yang kamu dustakan?

Bagai secangkir kopi yang baru diseduh. Masih mengepul. Hangat dan nikmat. Itulah hidupku saat ini. Walau ada ampas kopi yang pahit mengendap di dalamnya, aku sangat menikmati.

Kuraba butiran tasbih di atas meja. Kurasakan banyak keajaiban di setiap butirnya. Menjadi sebuah rangkaian yang membuatku tersadar bahwa hidup memang seindah itu. Kutarik tasbih itu, tetapi tersangkut sesuatu. Kutarik lebih kuat dan... pyarr!!! Putus. Butirannya jatuh berantakan menghujani sajadahku.

Pembacaku, sudahkah kau menyadari bahwa ada banyak anugerah dalam setiap tarikan nafas? Bahwa ada kemudahan dalam kesulitan? Kuharap kau segera menemukan kemudahan untuk hidupmu. Ini adalah cerita terakhirku untukmu.

Pembacaku, siapkan hatimu untuk sebuah rasa yang menempel di setiap butir tasbihku. Mungkin juga kau harus menyiapkan tissue. Ini tentang cinta Kin yang menjadi cahaya dalam duniaku yang gelap gulita.

Kuraba sajadah berdebu di bawah kaki dan kuambil butiran tasbih yang berantakan itu.

Mari merangkai bersamaku.

°°°

[BL] Stay With LoveWhere stories live. Discover now