•3

4.1K 462 22
                                    

•Check mulmed again guys! 😊

Sebenarnya ini gak ngaruh sih, tapi akan lebih bagus kalau kalian dengerin lagu di atas sambil baca liriknya :)

Happy reading! Hope u like it!!

***

Maybe i should be more like her

Setelah kejadian kemarin. Aku jauh lebih sulit untuk tertidur. Aku juga tidak memiliki nafsu untuk makan. Dan sejak hari itu juga, Jimin tidak pernah meninggalkanku. Dia menginap dan menemaniku sepanjang waktu. Berdiam diri memperhatikanku yang juga terdiam melamun. Terkadang saat tengah malam, saat aku tersiksa dengan bayangan kemarin, Jimin datang memelukku dan menemaniku sampai aku benar-benar kembali tenang. Jimin melakukan semua itu agar aku tidak melakukan hal gila.

Seperti bunuh diri, mungkin?

Dan pagi ini, rutinitas yang ku lakukan tidak jauh berbeda dari kemarin. Aku hanya duduk termenung di sofa tanpa berniat melakukan apapun. Hanya bergerak kesana kemari ketika Jimin memanggilku, tapi setelah itu aku kembali lagi.

Jimin tidak menyerah. Dia membujukku untuk makan dan segala macamnya. Meskipun aku menolak dan membentak, Jimin tidak marah dan justru mencium keningku. Membisikkan kata-kata indah dan membuat tangisku pecah.

Apa aku terlalu berlebihan?
Aku merutuki diriku sendiri yang begitu jahat pada Jimin. Padahal, dia sangat sabar menjagaku. Jimin adalah satu-satunya orang yang mengerti bagaimana diriku sebenarnya. Dia yang tahu apa yang kubutuhkan saat aku benar-benar rapuh. Jimin selalu tersenyum dan tidak pernah membentak atau memarahiku. Seharusnya aku memiliki pacar seperti Jimin. Dengan begitu, aku bahagia.

Tapi perasaanku mengatakan hal yang berbeda. Dia tidak menyetujui jalan pikiranku. Hatiku memaksaku untuk tidak melakukan apapun. Dia menyuruhku untuk diam dan diam. Mengurungku di dalam penjara yang kelam dan gelap.

"Sampai kapan kau terus berdiam diri dan melamun? Kau harus makan. Sudah dua hari, dan kau masih belum juga mau makan. Apa yang bisa kubantu? Menghajar Taehyung? Apa kau ingin aku melakukan itu?"

Menghajar Taehyung?

Baiklah, hajar dia sampai kau puas Jim. Lakukan itu sampai dia tidak bernafas lagi, mungkin baru setelah itu aku bisa bernafas dengan lega.

"Kau tahu Jim? Aku muak."kataku kemudian. Aku mendongak dan menatap Jimin yang kini juga menatapku.

"Aku tahu."balasnya dengan nada getir. Aku menyunggingkan senyum fake di hadapannya. "Tidak. Kau tidak tahu."

"Kalau kau mau, aku bisa membantumu melupakan Taehyung."

"Leluconmu kali ini sangat tidak lucu Jim. Itu tidak menghiburku sama sekali."kataku dan berjalan ke dapur. Aku duduk di bar panjang dan mengambil segelas air putih. Ku teguk sampai habis dan menaruh kepalaku di atas meja.

Aku kembali memikirkan Taehyung dan pacar barunya yang seperti manekin hidup.
Aku bahkan masih ingat dengan jelas bagaimana wajah Taehyung saat itu. Wajah nya berseri-seri. Dia bahagia. Taehyung terlihat sangat bahagia dan jauh lebih percaya diri. Dia berani mencium kekasihnya di depan umum. Padahal dulu, saat dia bersamaku, dia tidak pernah sekalipun menciumku. Yang dia lakukan saat kami berada di lingkungan ramai, hanyalah menggenggam tanganku erat. Itu saja.

STIGMA  Where stories live. Discover now