11

3.3K 393 10
                                    

"I can feel the distance everytime you remember her fingertips."


-

Masih ada sejuta alasan kenapa aku masih disini. ada sejuta alasan juga kenapa kau pergi. kenapa kau tidak coba katakan padaku, secuil dari alasanmu?

"Kau akan menyesalinya, saat kau tahu alasanku pergi."Kim Taehyung. katakan, kenapa aku akan menyesal mendengar alasanmu, kalau alasanmu itu adalah hal yang membuatku tidak bisa berkutik dan terus berada di tempat yang sama. kenapa aku harus menyesalinya?



apa karna dia lebih cantik dariku? karena Chae Young memiliki segalanya yang tidak aku punya? apa dia mencintaimu seperti aku mencintaimu? apa Chae Young memiliki ciuman yang berbeda, sehingga kau merasa candu dengan bibirnya? atau karena Chae Young bisa memuaskan nafsumu lebih baik dari yang kulakukan?

apa?

katakan saja, aku tidak akan marah.

sudah satu setengah jam kita duduk di taman, tanpa ada seorang pun yang berbicara. kau yang mengajakku kesini, kenapa kau hanya diam?

ku lihat tanganmu bergetar, pandanganmu tertunduk, dan kau menggigit bibir bawahmu kuat-kuat, ada apa Tae?

aku ingin bertanya, tapi aku takut kau akan mengacuhkanku seperti dulu. aku takut, kalimat yang kulontarkan akan membuatmu pergi seperti dulu, jadi aku memilih diam.


tidak lama kemudian kau bangkit. aku mendongak dan melihatmu berkacak pinggang membelakangiku. kau melirik jam tangan dan menyisir rambutmu ke belakang, seperti Jimin. tapi cara kau melakukannya berbeda, aku jauh lebih menyukaimu Tae. apa kau tidak bisa lihat itu?

kau pun berbalik dan memandangku dingin. sama sekali tidak ada ekspresi diwajahmu yang menunjukkan sesuatu. aku ikut berdiri dan menahan lenganmu, saat kau mencoba pergi. "Kemana? kita belum selesai Tae, atau bahkan ini sama sekali belum dimulai sejak setengah jam yang lalu. dan sekarang kau mau pergi, lagi?"tanyaku dengan nada getir. kau menepis tanganku dan mencengkram kedua bahuku. "Maaf, tapi sepertinya, sudah tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan. aku harus pergi."aku mencoba menahanmu kembali, tapi kau sudah terlanjur pergi. aku memandang punggungmu yang mulai menghilang, mencium aromamu yang juga ikut pergi seiring kau meninggalkanku. lagi-lagi kau meninggalkanku sendiri. apa itu hobi barumu Tae? apa dengan meninggalkanku seperti ini kau merasa puas?

"Apa salahku?"bisikku pada diri sendiri, tanpa seorang pun tahu. aku mencoba bangun dan menegakkan badan. berjalan perlahan, mengikuti langkah kakimu yang lagi-lagi, membawaku ke tempatmu berada. disana, aku melihatmu dengan Chae Young. kalian berjalan bersama dengan dia yang bergelayut manja dilenganmu seperti yang ku lakukan dulu. wajahmu tenang dan matamu adalah hal yang paling kurindukan. seharusnya aku yang menjadi dia. aku ingin menangis, tapi hatiku bilang bahwa menangis di depanmu sama saja menunjukkan betapa rapuhnya aku tanpamu Tae. jadi aku memilih bergabung bersama teman-temanku dan tertawa bersama mereka di depanmu dan kekasihmu itu. aku terus tertawa dan kau melihatku. pandangan kita kembali bertemu, aku menatap matamu sebentar, kemudian memalingkan wajahku darimu. aku dan kedua sahabatku berjalan, melewati kalian. Chae Young menatapku sinis tapi ku hiraukan itu.


sesaat setelah aku menjauh, barulah efeknya terasa. aku terjatuh lemas dan untungnya Ji Yeon dan Eunji membantuku. aku menangis seperti orang gila. sahabatku hanya bisa membisikkan kata-kata menenangkan dan mendekapku. tapi aku tidak bisa. aku tidak tahu, bahwa berpura-pura baik di depanmu, memberikan efek dahsyat untukku. apa yang kau lakukan padaku Tae? kenapa aku sangat sulit melupakanmu?

Ku dengar suara langkah kaki tengah berlari ke arahku, Ji yeon dan Eunji menoleh dan mereka berdiri tiba-tiba, aku ikut menoleh dan melihat Jin berlari ke arahku dengan wajah khawatir. Jin menyuruh Ji Yeon dan Eunji untuk pergi. mereka mengangguk setuju dan melambaikan tangannya padaku seraya tersenyum. Aku juga tersenyum lemah pada mereka dan berakhir kepada Jin yang kini membopongku ke uks. Aku menolak ajakannya dan meminta Jin untuk membawaku ke kelas. Jin mendesah dan menggendongku.

STIGMA  Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt