•13

3.1K 323 12
                                    

Ada yang bisa menghentikan seorang Park Jimin? Tolong, siapapun hentikan tingkah sialannya yang membuatku risih. Hari ini adalah hari ulang tahunnya. Seperti orang pada umumnya, aku mengucapi Jimin selamat ulang tahun dan memberinya kue tart. Tapi dia justru bertingkah menyebalkan. Seharian ini Jimin tiada henti mengikutiku dan memohon agar aku menerima ajakannya untuk special date.

"Jim, berhenti bersikap konyol bisa?"tanyaku dengan nada jengkel. Jimin menolak secara tegas dan meletakkan tanganku di dadanya. Matanya membulat dan bibirnya manyun kedepan. Hampir saja aku lengah dan tergoda. Aku menggeleng seraya menggoyangkan jari telunjukku ke kanan dan kiri pertanda bahwa aku menolaknya untuk yang ke sepuluh kali. Jimin menunduk dan berpura-pura sedih. Atau memang sedih. dalam hati aku tertawa karna sebenarnya aku hanya menggoda Jimin.

Ah lucunya.

Aku tidak tega kalau harus melihat dia cemberut seperti itu sampai besok.

Ku cubit kedua pipinya gemas dan ku beri ciuman singkat disana. Jimin merona merah dan tersenyum malu. Aku pasti sudah terkena penyakit diabetes sekarang. Senyuman Jimin sangat manis sampai membuatku salah tingkah.

"Just special date, right?"Jimin mengangguk beberapa kali dan memelukku erat. Senyumannya mengembang lebar dan dia sangat sangat bahagia. Aku bisa merasakan itu dari pelukannya.

Cup

Jimin mencium keningku dan menarik daguku. "Thanks ya? ku anggap ini hadiah terindah dari kau."

Aku tertegun dan detik kemudian membalas senyumannya. "So, dandan yang cantik oke? Jam tujuh nanti aku jemput. Aku mau siap-siap dulu."katanya malu-malu. Aku terkekeh dan mengiyakan. Jimin mengambil tas dan memakai sepatunya, lalu melambaikan tangannya padaku seperti anak kecil.

Astaga. lihat betapa menggemaskannya dia. aku tidak percaya bahwa sampai detik ini Jimin juga belum memiliki pasangan. bukankah itu aneh? Jimin hampir mendekati kata sempurna. semua wanita di dunia ini pasti menginginkannya. apa dia tidak tertarik dengan salah satu gadis itu? mengerikan.


baiklah, yang harus ku pikirkan sekarang adalah gaun mana yang akan ku kenakan nanti. aku tidak punya banyak gaun pesta. haruskah aku membeli yang baru? karena gaun yang kupunya hanya satu dan itupun pemberian Taehyung saat anniversary kami yang ke 3 bulan. tapi mau bagaimana lagi, hanya itu gaun yang ku punya. toh, kalaupun aku beli baru, gaun itu hanya akan ku pakai sekali seumur hidup. sayang uangnya kan?

aku mendengus dan mengeluarkan gaun pendek selutut berwarna hitam itu dari dalam lemari. ku letakkan di atas kasur dan kuperhatikan gaunnya baik-baik.


"Seperti yang ku duga, kau pasti cantik memakai gaun itu. bagaimana, kau suka kan?"

Aku mengusap air mata yang merembes tanpa ku duga. kalimat Taehyung kembali terdengar seolah menggema di seluruh ruangan. tiba-tiba aku merindukan Taehyung. senyumnya melintas di pikiranku. suaranya berbisik di telingaku dan sentuhannya seperti nyata. meski itu hanyalah imajinasiku.

"Happy anniversary sayang, aku mencintaimu."

kenapa aku begitu bodoh Tae? kenapa aku tidak bisa melihat bahwa yang kau katakan waktu itu hanyalah gombalan semata yang menyakitkan. semua.. semua yang kau katakan adalah kebohongan. sekarang, aku harus menerima kebohongan pahitmu.

"Aku ingin kita menggengam dunia ini bersama, sehingga kemanapun kau pergi, kau tidak akan pernah lepas dariku."

Aku tertawa pahit dan menangis bersamaan. ku pukul kepalaku pelan, berharap setiap kalimat yang kau ucapkan tidak lagi terdengar olehku. tapi tidak berhasil.

STIGMA  Where stories live. Discover now