•4

3.8K 425 51
                                    

Warning! Hanya kakek nenek yang boleh baca, karna part ini mengandung unsur ke baperan yang berlebihan. Sekian, terima kasih:)

"if we meet again, can i act as if nothing happened?"

**

Jin membawaku ke ruang olahraga yang kebetulan sedang sepi. Dia mendudukkan ku di salah satu kursi penonton dan berjongkok di hadapanku. Diambilnya kedua tanganku yang menutupi wajahku darinya. Jin mengulurkan tangannya, menghapus air mataku yang masih turun.

"Jadi dia orangnya?"

Aku mendongak dan menatap tepat ke mata Jin. "Maksudmu?"

"Pria dengan beannie biru dongker tadi. dia itu mantan mu kan?"

Aku terdiam selang beberapa saat. Memalingkan wajah dan menghapus air mataku yang terasa tiada hentinya. Sampai akhirnya tangan Jin menyentuh kulit wajahku dan mengangkupnya dengan kedua tangan Jin yang besar. Dia mengusap pipiku dan menghapus air mataku. Kemudian tersenyum. "Jangan lagi menangis karna orang yang sudah menyakitimu."aku menggigit bibir bawahku dan kembali menangis tapi Jin melarangku dengan menyisir rambutku ke belakang dan memegang pundakku. "Aku tahu dia."kata Jin yang membuatku terkejut bukan main. "Kau mengenal Taehyung?"tanyaku pada Jin yang dibalas anggukan darinya.

Jin mengenal Taehyung? Darimana? Kapan? Bukankah Jin pengganti dosen baru disini? Kenapa dia bisa tahu Taehyung? Memangnya Taehyung siapa?

Banyaknya pertanyaan di kepalaku, membuatku bingung pertanyaan mana dulu yang harus kuajukan kepada Jin yang kini sudah berdiri diambang pintu dan memandang keluar kaca.

"Kim Taehyung, aku kenal dia karna dia sering datang di club malam tempatku bekerja paruh waktu."aku terdiam untuk yang kesekian kalinya. Jin menoleh ke arahku dan berjalan mendekatiku sambil menundukkan kepalanya. Aku menunggunya untuk kembali bercerita.

"Hampir setiap malam dia selalu kesana dan berdiam diri tidak jelas. Aku juga baru tahu kalau dia salah satu mahasiswa jurusan bisnis disini kemarin."jelas Jin panjang lebar dan hanya ada satu inti yang masuk ke dalam otakku. Taehyung kuliah di universitas yang sama denganku.
Hanya berbeda jurusan saja.
Dan kemungkinan besar pula, kekasih barunya juga disini kan? Itukah alasannya membeli dua bungkus makanan saat dikantin tadi?

Aku tertawa sendiri mengingat bahwa Taehyung tidak pernah membawakanku makanan. Selalu aku yang membawakannya dan melakukan semuanya. Aku yang berjuang sendiri selama ini dan Taehyung hanya menikmati apa yang kuberi.

Betapa bodohnya aku setelah dua tahun, aku baru menyadarinya sekarang.

Jin menarik tanganku dan menyuruhku untuk berdiri. "Move on is much better Although difficult, in the beginning."Kata Jin menyemangatiku. "Dan ngomong-ngomong, kalau aku tidak salah pacarnya adalah Park Chae Young."

Namanya adalah Park Chae Young.

Park Chae Young.

Aku berpikir, namanya cocok sekali dengan orangnya. Saat bertemu dengan orang itu, maksudku Chae Young untuk pertama kalinya dia memang memiliki wajah yang sangat cantik. Postur tubuhnya tinggi dan ia memiliki kaki yang jenjang. Pakaiannya modern dan stylish. Rambutnya indah dan panjang. Dia punya segalanya yang tidak ku miliki.

STIGMA  Where stories live. Discover now