•15

1.4K 181 2
                                    

" lost my way. "

Note: ini cuma flashback.

**

Throwback / Flasback

Hari minggu yang indah. Langit cerah dan udara terasa sangat segar. Sekolah sedang libur musim panas. Taehyung mengajakku jalan-jalan hari ini. Aku sudah bersiap dengan kaos putih polos sepinggang tentu saja tipis. Yah tidak tipis sekali sih. Untuk bawahan aku hanya menggunakan jeans selutut dan flat shoes warna hitam. Rambutku pendek sebahu, jadi untuk apa ku kuncir?

Ah lihat. Kekasihku sudah tiba. Dia sangat tampan seperti biasanya. Wajahnya berseri-seri dan senyum indah mengembang di bibir tipisnya. Rambut coklatnya berantakan sehingga menunjukkan forehead nya yang indah. Alisnya hitam tebal dan bulu matanya lentik. Iris matanya tajam tetapi sekali menatap matanya, kau akan jatuh cinta sepertiku.

Dia sempurna.

"Kau lama menunggu? Maaf ya.."aku mengangguk dan menggait lengannya manja. Dia mengacak rambutku gemas dan memberi kecupan kecil di pipiku.

Di perjalanan, Taehyung selalu menggenggam tanganku. Dia tidak pernah melepasnya dan itu membuatku bahagia. Beberapa gadis yang melewati kami, memandang iri. Aku senang karna Taehyung milikku. Aku senang karna aku mencintainya. Dia mempersilahkanku untuk masuk terlebih dulu saat bis datang. Kami duduk di belakang dan sesekali bercanda membuat keributan.

Saat itu kami tidak peduli. Bagi kami, dunia kami ya itulah dunia yang tidak bisa di rasakan orang lain. Saat kami tertawa dan bergurau, orang-orang memandang kami aneh dan menganggap kami gila. Mereka tidak tahu saja, ada dua orang yang bahagia sangat bahagia hanya dengan gurauan konyol itu.

Bis berhenti di halte berikutnya. Taehyung dan aku turun. Kami berjalan sebentar sampai di sungai Han.

Dia menyuruhku menunggu dan duduk. Tidak lama kemudian Taehyung datang dengan kedua tangan membawa es krim.

Aku bertepuk tangan senang. Dia menyodorkanku es krim dan menarikku untuk lebih dekat dengannya.
Kami saling bertukar cerita. Aku bercerita pada Taehyung mengenai kucing yang baru saja menikah dan hamil. Dia tertawa begitu manis dan bercerita mengenai teman-temannya yang mengerjai orang sampai dia harus di bawa ke pos polisi setempat. Sebut saja dia Hoeseok. Taehyung bilang, Hoeseok iseng memenceti setiap bel rumah dan mengerjai anjing yang sedang tertidur. Karna ulahnya yang mengganggu, dia di bawa ke pos polisi dan diberi peringatan. Saat itu Taehyung juga ada disana dan mereka tertawa seperti orang gila begitu keluar dari pos.

Aku tidak masalah ataupun ilfil karna sifat Taehyung yang jahil dan nakal itu. Orang-orang bilang cinta itu buta. Dan ya, mungkin saja aku sudah buta karna terlalu mencintai Taehyung.

"Kau mau kita melakukan apa setelah ini?"tanyanya setelah kami selesai memakan es krim sampai habis. Aku berpikir sejenak dan mengangkat bahu tidak tahu. Taehyung memandangku lembut dan berjongkok di depanku.

"Bunny bunny jump?"tanyanya mengundang senyumku. Aku mengangguk dan menaiki punggungnya. Ku letakkan wajahku di leher panjangnya.

Ini adalah permainan yang Taehyung dan aku buat. Dia bilang karna aku sangat manja seperti kelinci dan selalu memintanya untuk menggendongku. Taehyung menamainya bunny bunny jump .

Bukankah itu lucu? Taehyung selalu memanjakanku. Dia mengingat betul apa yang ku suka dan tak ku suka. Karna itu aku semakin mencintainya.

Aku mengeratkan lenganku di lehernya. Dia berhenti dan menoleh. "Kenapa sayang?"aku tersenyum dan menggeleng pelan. "Takut."kataku jujur. Taehyung menaikkan sebelah alisnya, "Takut kenapa?"

Ah sayangnya dia bodoh dan tidak peka.

"Takut kamu pergi."

Taehyung terdiam cukup lama. Senyumnya meredup dan tatapannya gusar. Tapi dia tertawa. "Gak bakal pergi kok. yang penting kamu gak berubah, aku gak bakal kemana-mana."

Aku ingin mempercayai itu. Tapi saat Taehyung mengatakannya. Sesuatu dari dalam diriku membuncah. Senyumku bahkan tidak ingin di lukis. Mataku ingin melihat matanya, tapi aku terlalu takut.

Karena aku merasa itu tidak benar. Taehyung tidak melakukannya. Aku tidak berubah. Sama sekali tidak berubah, lalu kenapa dia pergi?

Dia bohong.

Dia tidak menepati janji itu. Perlahan-lahan tawa kami pun hilang. Bunny bunny jump tidak lagi ada. Tidak ada lagi kenangan indah itu. Tidak ada lagi cerita konyol dan gila yang kami ceritakan.

Aku merindukan itu.

Aku merindukan saat-saat dunia berada di pihakku dan Taehyung.

Aku merindukan Taehyung.




-me

STIGMA  Where stories live. Discover now