Nikah Yuk

2K 78 27
                                    

Seminggu kemudian.

Via chat
-b, kamu dimana?- my baby
-di kantor. Kamu?- my baby

*song miss independent*
"Mulai deh posessifnya" gumam Batz melihat nama panggilan *my baby* di hpnya.

"Halo, by" Batz mengangkat panggilan dari Nae usai chatnya tadi
"Kok kamu udah di kantor aja? Kamu ga bimbingan? Kan bapaknya udah dateng. Katanya kita mau lulus bareng?" Tanya Nae dengan nada sedikit kesal menyelidik
"Astagaaa.. Satu-satu dong nanyanya. Aku tau bapaknya udah dateng. Aku tadi udah ke kampus, udah ijin sama Newty juga kalo bimbingan duluan. Aku udah bimbingan duluan tadi, maaf ya belum ngabarin kamu. Kamu yang semangat ya bimbingannya. Aku cinta kamu" jawab Batz dan masih asik dengan bahan presentasi di laptopnya.
"Oh.. Yaudah. Kamu kenapa buru-buru? Ada presentasi?" Tanya Nae dengan nada melembut.
"Iya. 10 menit lagi. Aku siap-siap dulu ya, sayang" jawab Batz sambil membuka-buka kertas di depannya.
"Oke. Semangat ya, sayang, presentasinya. Aku cinta kamu" ucap Nae yang sedang meminum es yang tadi dibelinya bersama Aom.
"Iya. Makasi ya, sayang" jawab Batz dan mengakhiri panggilannya.
"I... Lah.. Udah dimatiin" jawab Nae lemas melihat sudah tidak ada nama 'my baby' tertera di layar hp nya.

"Kenapa lo?" Tanya Aom yang sedang meminum es nya dan duduk di samping Nae di depan ruang dosen.
"Batz ternyata udah bimbingan duluan. Dia ngejer waktu mau presentasi dan panggilan gw dimatiin duluan" jawab Nae menghela napas lalu meminum es nya lagi.

"Ya masalahnya apa? Kan dia emang lagi dikejer waktu. Udah deh, ngapa lo jadi seposesif gini? Eh, lo kan emang posesif deng" ucap Aom meralat pernyataan awalnya.
"Batz itu terlalu ramah loh. Gimana gw ga takut ditinggalin coba" ucap Nae curhat colongan.

"Lah, kan selir lo lebih banyak. Lo juga ngeladenin. Harusnya, kalo mau posesif ya Batz sih" Aom memberikan opininya mengenai curhat Nae yang selalu tentang keramahan Batz.
"Gw kan ya sebatas ketemu dan sosmed aja. Ga ada yang gw kasi akun pribadi apalagi nomor gw. Lah Batz? Fansnya dikit, tapi punya akun pribadinya semua. Bahkan fans luar biasanya, punya nomornya dan sekarang mereka menjalin kerjasama perusahaan" Nae mengusap wajahnya frustasi.

"Davikah?" Tanya Aom menatap Nae dan dibalas anggukan oleh Nae.
"Tapi Davikah emang cantik sih" lanjut Aom lagi dan langsung mendapat tatapan tajam dari Nae.

"Siapa, yang, yang lo sebut cantik?" Tanya Darin yang sudah berdiri di depan Aom.
"Eh.. Itu.. Davikah" jawab Aom melihat Darin dan ikut berdiri.
"Tapi emang sih. Eh tapi gw ga suka ya lo muji cewe laen di depan gw" ucap Darin kesal dan bertolak pinggang.
"Lah tadi kan gw mujinya di depan Nae, tiba-tiba lo dateng ke depan gw. Udah deh ah. Males debat. Masa iya masalah kita sama kaya masalah mereka. Cuma karna seorang Davikah" ucap Aom menyelesaikan perdebatan mereka.

"Iya juga. Oh, iya. Ini. Aku mau shooting abis ini. Kamu jadi kan ke ruko sama Nae?" Tanya Darin memberikan power bank nya ke Aom yang langsung di ambil oleh Aom.
"Iya. Jadi. Mau apa pemilihan pegawai. Semangat ya shootingnya" ucap Aom berdiri dan mencium pipi Darin yang dibalas anggukan dan senyuman oleh Darin.

"Eh, video klipnya Newty ya?" Tanya Nae yang dijawab anggukan oleh Darin.
"Iya. Udah lagu baru aja nih anak. Yang kemaren aja masih hits. Sama kaya lo, udah banyak job masi aja buka olshop" jawab Darin menatap Nae senang dengan kemajuan para sahabatnya.
"Lah, bini lo juga udah maen film striptis masih mau usaha kan" jawab Nae tak kalah senang.

"Striptis ya, nyet. Lo pikir bini gw apaan?" Tanya Darin kesal
"Eh, salah ya? Ah.. Apapun itulah" jawab Nae cengengesan.
"Sarap! Ya gw kan investasi" Aom menjawab pernyataan sahabatnya.

"Perusahaan bokap lo bukan investasi?" Tanya Nae menatap Aom yang sedang duduk dipelukan Darin.
"Lah lo? Kan diantara kita, cuma Batz pewaris satu-satunya. Gw mah masih ada Alice" jawab Aom santai.
"Ya sama kaya lo sih.." Jawab Nae

"Nae.. Aom.. Dipanggil Mr. Johny tuh" ucap seorang mahasiswa memotong pembicaraan Nae.
"Oke. Thanks ya" jawab Aom dan dibalas anggukan oleh mahasiswa tersebut.

"Gw masuk dulu ya" ucap Aom mencium pipi Darin.
"Iya, sayang. Aku pergi ya. Semangat" ucap Darin mencium bibir Aom dengan sedikit menunduk dan dibalas senyuman oleh Aom.

Saat ini, Batz sedang presentasi di meetingnya, AomNae sedang bimbingan dan langsung menuju ruko umtuk melakukan seleksi pegawai, DarinNewty sedang shooting video klip sementara Rabel pemotretan untuk majalah TomAct.

Malam harinya, di apartemen Batz.
"Gimana bimbinganmu?" Tanya Batz yang sudah tiduran di atas kasur.
"Lancar, dalam dua bulan ke depan, kata bapaknya kita bisa sidang bersama, beda minggu mungkin. Tapi dapat dipastiin kita bisa wisuda bareng. Kamu gimana? Meetingnya?" Tanya Nae yang sudah memeluk Batz dan menaruh kepalanya di dada kanan Batz.

"Sama sepertimu. Berarti kita harus ngotot. Soalnya aku juga ngejer banget nih gelar, jadi ga pada sibuk para dewan ini. Dan.. Aku disuruh lanjut sekolah juga" jawab Batz yang mendapat respon kaget dari Nae. Nae langsung duduk dan menatap Batz yang masih tiduran.

"Sekolah lagi?? Dimana?" Tanya Nae sangat kaget. "Di kampus kita. Sambil kuliah, sambil kerja. Para dewan merendahkanku yang statusnya tertinggi tapi masih anak S1 kemaren sore yang belum lulus. Papah sih ngasih liat kinerjaku yang ga bisa dipandang sebelah mata dan ngasih aku waktu supaya aku lanjut sampe S3. Dan para dewan ga bisa ngelak, karena meski aku belum dapet gelar S1 tapi kinerjaku ga main-main dan pendapatku justru menguntungkan mereka. Gpp kan aku sekolah lagi?" Tanya Batz menarik Nae tiduran ke pelukannya lagi.

"Demi kebaikanmu juga, sayang. Aku akan selalu mendukungmu. Yang aku tau pasti sekarang adalah waktu kita kedepannya akan semakin sedikit" ucap Nae sedih dan mencium dada Batz.
"Iya. Itu yang aku pikirin. Makanya aku minta ke kamu untuk percaya padaku. Sungguh, hanya dirimu. Cuma kamu yang aku cinta" jawab Batz tulus. Nae menatap Batz dan Batz mencium bibir Nae.

Nae melepas ciuman mereka dan mengusap bibir Batz dengan ibu jarinya.

"By.." Ucap Batz memulai pembicaraan
"Ya, b.." Jawab Nae menatap mata Batz.
"Nikah yuk" ajak Batz mengelus punggung Nae.
"Kapan?" Tanya Nae mengelus pipi Batz.
"Abis kita wisuda. Kalau kamu mau. Besok, aku dan Mamah Papah akan ke rumahmu" ucap Batz serius menatap mata Nae.
"Iya. Aku mau. Terima kasih, sayang" ucap Nae mencium singkat bibir Batz.

"Maaf ya, sayang, aku tidak melamarmu dengan romantis seperti yang lainnya" ucap Batz dengan lirih.
"Itu tidak terlalu penting, sayang. Aku sudah sangat bahagia mencintai kamu dan dicintai balik oleh kamu. Sekarang kita fokus ke pernikahan kita aja ya" ucap Nae mengelus pipi Batz.

"Iya, sayang. Sekarang kita tidur ya. Besok kita bahas lagi. Aku lelah banget hari ini" ucap Batz mencium pelipis Nae.
"Iya. Tidur yang nyenyak, sayang" ucap Nae dan mendapat senyuman dari Batz dan ciuman di pucuk kepalanya. Lalu Nae tertidur lebih dahulu dan Batz tidur setelah melihat Nae terlelap.

Locked AwayDonde viven las historias. Descúbrelo ahora