Percaya

1.7K 74 19
                                    

Keesokan harinya.
"Sayang.. Aku pergi ya. Cuma tiga hari kok. Ga akan lama. Kamu gpp kan? Atau kamu ikut aja deh yuk" ajak Batz yang sudah di depan pintu sambil memeluk Nae.

"Kamu tau kan? Aku mau peresmian, sayang. Ga mungkin akunya ga ada. Kamu baik-baik ya disana. Inget, jangan terlalu ramah! Kamu punya aku!" Nae memeluk erat Batz secara posesif.
"Uuu.. Posesifnya pacarkuuu. Maaf ya aku ga bisa nemenin kamu di acara penting kamu" Batz mencubit gemas pipi Nae dan mencium kilat bibirnya.

"Awas aja kalau kamu sampe macem-macem. Aku punya banyak mata-mata loh. Gpp sayang. Inikan juga demi masa depan kita" ucap Nae lagi menatap mata Batz.
"Hahaha harusnya aku nih yang takut sama para selirmu yang agresif itu. Kurangin sih, by, tebar pesonamu itu. Makasi ya sayang pengertiannya" ucap Batz mencium kening Nae.

"Aku ga tebar pesona. Aku cuma balas senyum mereka yang senyum ke aku, b. Iya, sama-sama, sayang" jawab Nae mencium dada Batz.
"Hey, jangan cium disana, bajuku kan putih" Batz melihat bajunya yang sudah ada bekas kecupan bibir Nae.
"Biarin aja, biar mereka semua tau kalau kamu udah ada yang punya"
"Astagaaaa.. Posesifmu yaa" Batz mengacak rambut Nae sambil tersenyum.

Batz mengangkat dagu Nae, ia menundukkan wajahnya dan mencium bibir Nae. Nae membalas ciuman Batz. Batz mengeratkan pelukannya sedangkan Nae menekan tengkuk Batz.

Lalu Batz melepas ciumannya.
"Aku pergi dulu ya. Ingat, aku selalu cinta kamu" ucap Batz kembali mencium Nae yang dibalas anggukan oleh Nae.

Nae mengusap bibir Batz lalu menciumnya sekilas sebelum akhirnya Batz benar-benar pergi.

Pukul 9 am.
Nae bersama Aom pergi ke ruko yang sudah dijadikan kantor oleh mereka. Pukul 10 am, mereka melakukan potong pita sebagai bentuk peresmian kantor mereka. Online shop yang dibangun Nae sangat pesat, oleh karena itu, Nae berniat membuka kantor untuk merekrut pegawai guna membantunya dan Aom karena ia juga punya pekerjaan lain.

Hari pertama, Nae sudah mempunyai lima pegawai. Nae sebagai ketua dan Aom sebagai wakil.

Keesokan harinya, Nae dan Aom masih sedang sibuk-sibuknya menjalani bisnisnya yang makin banyak pembeli. Saat makan siang, mereka akan pergi bersama Rabel, Newty dan Darin. Rabel, Newty dan Darin sedang sibuk-sibuknya dengan kegiatan masing-masing. Oleh karena itu, mereka hanya bisa bertemu saat makan siang.

Bahkan Darin juga jarang menjemput Aom karena ia sedang kejar tayang untuk filmnya.

"Gimana lo sama Darin?" Tanya Nae. Saat ini mereka sedang duduk di depan laptop sambil membahas penjualan.
"Dia lagi sibuk-sibuknya. Kejar tayang" jawab Aom datar.

"Biasa aja. Kan lo ratu film, taulah gimana sibuknya main film" jawab Nae menanggapi kesalnya Aom.
"Ada yang lagi ngedeketin dia" Aom berucap sambil memainkan hpnya.

"Terus? Kan lo juga banyak yang ngedeketin. Bahkan banyak yang ngeship-in lo dengan para lawan maen lo. Sadar diri, Aom Sushar. Siapa yang ga kenal lo. Artis semua film. Darin mah ga ada apa-apanya dibandingkan lo yang banyak banget sebutan dari para shipper lo. Lo tau apa respon Darin? Dari yang emosi memuncak sampe pasrah. Hahaha gokil banget ekspresi pacar lo kalo cemburu" jawab Nae masih tertawa.

"Iya ya? Hehehe tapi yang ini emang bikin cemburu sih. Nih orangnya.." Aom memberikan hp nya ke Nae.
"Waw! Ganteng!" Seru Nae memperhatikan lelaki yang diperlihatkan oleh Aom yang ia yakini adalah orang yang dicemburui oleh Aom.

"Nah kan. Gimana, nyet?" Tanya Aom kesal. "Hey.. Apa-apaan sih lo. Sejak kapan lo jadi pencemburu gini? Darin cuma cinta sama lo. Yakin aja. Harusnya ya Darin yang secemburu ini. Lagipula, lo sama Darin kan udah go publik kalo kalian pasangan. Yaudahlah. Intinya harus saling percaya" ucap Nae memberi pengertian.

Locked AwayWhere stories live. Discover now