Selir-selir

1.5K 65 7
                                    

Seminggu berlalu. Saat ini Air sudah diperbolehkan pulang. Mereka juga sudah mulai sibuk dengan skripsi dan persiapan pernikahan BatzNae.

Hari ini shooting terakhir Aom sebelum ia akhirnya cuti.
"Yang, gw shooting dulu ya. Lo mau kemana?" tanya Aom yang saat ini sedang bersama Darin di mobil Darin.
"Gw mau ngerjain skripsi lagi, yang, sama Rabel. Nanti mau gw jemput?" tanya Darin mengelus rambut Aom.
"Ga usah, yang. Tadi gw udah janjian sama Nae. Mau langsung ke toko. Gpp kan?"
"Iya. Gpp. Lo hati-hati ya. Ntar gw chat kalo udah di kampus. Bye, sayang. Gw cinta lo" Darin mencium kening Aom dan Aom menutup matanya.
"Sip. Gw juga cinta lo" ucap Aom mencium pipi Darin, keluar dari mobil dan berjalan ke arah Tao.
Hari ini ia shooting dengan Tao. Sementara Darin melajukan mobilnya ke kampus.

"Gimana, Air?" tanya Tao begitu Aom sampai.
"Baik. Besok kan gw mulai cuti, dia udah bisa kerja lagi. Deketin tuh. Suka kan lo sama dia?" tanya Aom dan langsung meminum kopi Tao.
"Yailah.. Baru juga seteguk tuh gw minum" ucap Tao menatap kopinya yang akan segera menjadi kopi Aom.
"Berisik lo" jawab Aom dan asik meminum kopinya.
"Iya, gw suka dia. Cuma dia emang ga peka. Acuh banget sama kode-kode gw" ucap Tao lemas.
"Lo tau kan, dia sama kaya gw dan Batz. Ga suka kode dan teka-teki. Lugas aja. Kalo suka ya langsung ngomong. Karena emang dasarnya kami ga peka. Males sih tepatnya" ucap Aom kembali meminum kopinya.
"Dan lo pasti tau gw ga berbakat ngedeketin cewe. Yang udah-udah kan gw yang dideketin" jujur Tao.
"Usaha doooong. Udahlah, kopi lo udah abis, gw mau ganti pakaian dulu" Aom berdiri dan meninggalkan Tao yang menghela napas.

Di kampus.
"Mana Aom?" tanya Rabel begitu melihat Darin sedang sibuk dengan laptopnya.
"Shooting" jawab Darin santai.
"Katanya cuti?"
"Mulai besok"
Lalu Rabel dan Darin mengerjakan skripsi sebelum akhirnya mereka akan bimbingan.

Batz, Nae, Aom, Newty sudah acc untuk sidang. Itulah mengapa mereka tidak terlalu sibuk dengan skripsi. Mereka hanya perlu mempersiapkan keperluan sidang saja.

Di kantor Nae.
"Miss.. Ada miss Fern" ucap pegawai Nae via interkom.
"Suruh masuk aja" jawab Nae.

"Hai, beb. Gimana kabarmu? Makin cantik aja" Fern berjalan mendekati Nae yang sudah berdiri dan mencium pipi kanan dan kiri Nae.
"Baik. Kamu?" tanya Nae mempersilahkan Fern duduk.
"Seperti yang kamu lihat, beb. Sukses ya kamu sekarang? Kok jarang pemotretan sih? Aku kangen loh sama kamu" Fern duduk di depan kursi Nae sementara Nae mengambil minum.

"Baru kemaren aku pemotretan. Kamu nya aja ga ada" jawab Nae menaruh minuman di depan Fern.
"Yah.. Kok kamu ga bilang kalo kamu pemotretan? Aku juga ada pemotretan, tapi outdoor. Tau gitu, kemaren aku samperin kamu" ucap Fern meneguk minumannya.

"Aku ga lama, abis pemotretan, Batz jemput aku" jawab Nae juga meneguk minumannya.
"Hmm.. Kamu makin awet aja sama Batz. Ga ada kesempatan tah? Bosen nih jadi selirmu" ucap Fern dengan nada setenang mungkin.
"Kamu kan tau aku mau nikah. Udah ah, bahas itu mulu. Kamu mau pesen baju?" tanya Nae
"Kan aku bilang aku kangen kamu"
"Iya. Sekarang kan udah ketemu" jawab Nae menutup laptopnya.
"Kamu pasti tau, beb. Rindu itu tak ada obat" jawab Fern menatap Nae.
"Aku bisa apa?" tanya Nae menatap Fern.
"Ah.. Sudahlah. Aku mau pesen baju aja. Tiap liat kamu, selalu terbayang Batz. Aku selalu memupuk patah hati yang disengaja ini" Fern menghela napas.

Nae menggenggam tangan Fern.
"Maafkan aku" ucap Nae.
"Bukan salahmu. Aku yang lancang sudah mencintai milik orang" jawab Fern membalas genggaman Nae.
"Kamu kan ga pernah minta juga jatuh cintanya sama aku. Udahlah. Jangan bahas ini terus. Akunya ngerasa bersalah" Nae tersenyum menatap Fern.
"Bukan salahmu. Jadi mana bajunya?" Fern melepas genggaman Nae dan berjalan menuju pintu.

Setelah memilih baju, Fern membeli dua model baju.
"Makasi ya, beb. Bajumu keren-keren. Kapan-kapan aku mampir lagi ya" Fern mencium pipi kanan dan kiri Nae.
"Makasih ya, Fern. Iya. Silahkan. Kabari aja yaa" ucap Nae memeluk Fern. Fern membalas pelukan Nae bahkan mencium pundak Nae.
"Aku mencintaimu. Aku ga perlu balasan kamu tapi kamu harus bahagia" ucap Fern yang dibalas anggukan oleh Nae.

Locked AwayWhere stories live. Discover now