Jenguk

1.7K 72 10
                                    

Pukul 2 pm.

Nae mengerjapkan matanya dan sedikit mengusapnya lalu menatap Batz yang tengah menatapnya.

"Udah lama?" Nae mengusap pipi Batz yang sedang tersenyum. Batz menggeleng dan mengambil posisi terlentang.

Batz sedikit mengambil posisi mengangkat tubuh namun di tahan oleh Nae. Nae mencium bibir Batz. Hanya menempel namun cukup lama.

Nae melepaskan ciumannya lalu kembali duduk tegap. Diusapnya kening Batz dengan lembut dan merapihkan rambut Batz yang menutupi wajah Batz.

"Tunggu ya. Aku mau ke toilet dulu" Nae mengusap rambut Batz dan mencium kening Batz sebelum menaruh kepala Batz perlahan ke atas bantal.

Saat Nae berdiri, Batz juga hendak duduk.

"Mau apa, sayang?" tanya Nae berbalik melihat pergerakan Batz. "Mau duduk. Bosen tiduran. Pusing" Batz kembali ingin duduk dan dibantu oleh Nae untuk duduk.

"Nonton tv aja ya. Aku ke toilet dulu" Nae mencium bibir Batz sekilas lalu beranjak ke toilet sedangkan Batz mengambil remot dan menyetel tv.

*tok tok tok

"Yaa" Nae yang baru keluar kamar mandi langsung berjalan menuju pintu dan membukanya.

Tampak empat anak orang gatau diri yang langsung masuk tanpa salam dan hanya membuka sendalnya. Ralat. Hanya tiga orang yang membukanya.

"Mbel!! Buka sendal lo!" Nae menatap tajam Rabel diikuti semua tatapan ke arah kaki Rabel.

"Iya. Iya. Maaf" Rabel kembali ke arah pintu dan membuka sendalnya.

"Sakit apa, mpret?" Newty langsung duduk di samping Batz dan memegang dahi Batz.

"Demam biasa aja" Batz kembali menaruh kepalanya di kursi dan memposisikan dirinya senyaman mungkin.

"Di forsir tuh. Udahlah. Soal pernikahan, ada gw sama Rabel yang bisa bantu handle. Skripsi lo kan udah mau beres juga. Soal print mah, Newty juga bisa. Ya paling fokus lo ke kerjaan" Darin berucap sambil menaruh tas nya di samping tv.

"Bener tuh. Jangan kaya orang susah yang idup sendiri deh. Oh.. Iya. Nih kami bawain pizza. Pasti lo cuma dikasih bubur kan sama bini lo" Rabel mengambil pizza dan membukanya. Lalu memberikan sepotong pizza.

Batz menatap Nae dan mendapat anggukan sebagai bentuk persetujuannya.

Akhirnya Batz memakan pizza tersebut. Mereka kembali berbincang dan sesekali memakan pizza.

Saat ini, Nae sedang duduk di sofa dengan pundaknya sebagai bantalan untuk kepala Batz. Sementara Aom di karpet, sibuk dengan laptopnya sambil membahas skripsi dengan Nae. Newty juga asik dengan laptopnya sedang sibuk meng-edit skripsinya. Sementara Darin sedang sibuk memainkan game di hp nya sambil tangannya memeluk erat tubuh Aom. Sedangkan Rabel juga asik memainkan game dengan kepalanya tiduran di atas paha Newty.

Mengapa Darin dan Rabel tidak mengerjakan skripsi? Karena skripsi mereka sedang di tahan Mr. Johny. Mereka tadi pagi nekat ketemu Mr. Johny karena mereka yang sedikit terlambat. Skripsi mereka akan dikembalikan esok hari.

Pukul 6 pm.
Aom merapihkan laptop dan skripsinya. Begitu juga dengan Nae.

Lalu Aom dan Nae ke dapur untuk memasak makan malam untuk mereka semua. Ya, diantara semuanya, hanya mereka berdua yang dipercaya untuk memasak. Karena mereka pernah mencoba masakan empat orang lainnya yang berakhir dengan makan malam di luar atau DO.

Usai membersihkan badan, mereka berkumpul di meja makan untuk makan malam bersama.

Usai makan, mereka kembali ke ruang tv.
"Lusa, aku mau ke Bali. Ada pertemuan membahas hotel, bersama Davikah" ucap Batz memulai pembicaraan.

Semuanya langsung menoleh ke arah Batz, tak terkecuali juga dengan Nae. Nae mengangkat alisnya menandakan keterkejutannya.

"Hanya sebatas pekerjaan. Bukan honeymoon" Batz kembali berucap menatap Nae.

Nae langsung melempar bantal ke wajah Batz. "Apa yang kamu pikirin sampe ngomong gitu?" Nae menggeram kesal dengan ucapan Batz. Sontak saja semua tertawa dengan kelakuan dua sahabatnya.

"Ya kamu tatapannya begitu" Batz membela diri sambil menutup wajahnya.

"Hah.. Sudahlah.. Berapa lama?" Tanya Nae yang menarik bantal dari wajah Batz dan menaruh badannya di pelukan Batz.

"Dua hari, satu malam" Batz merangkul pundak Nae dan mengusap lengannya.

"Tenang aja. Beda kamar. Aku di kamar kita yang biasa" Batz kembali melanjutkan ucapannya dan mendapatkan kecupan di pipinya oleh Nae.

"Besok jalan yuk. Kita semua. Abis bimbingan. Sekarang kita minep disini aja. Tidur kaya biasa. Gimana?" Rabel menatap satu-persatu sahabatnya meminta persetujuan dan dibalas senyuman serta anggukan dari semuanya.

Malam itu mereka habiskan dengan makan makanan ringan, bermain game serta berbincang. Dan diakhiri dengan menonton kaset. Mulai dari film romantis hingga horor.

Locked AwayWhere stories live. Discover now