Triple Date

1.6K 68 47
                                    

Keesokan harinya, setelah mereka bimbingan, mereka memilih untuk ke taman hiburan bersama.

Setelah memesan tiket, mereka mulai menjelajahi aneka permainan. Berawal dari kuda-kudaan yang santai, hingga roller coaster yang membuat mereka berteriak....kesenangan.

"Lagi yuk" ajak Nae
"Lo ga liat mbel mabok?" Tanya Aom
Semua langsung melihat ke arah Rabel yang sudah duduk dan kepalanya sedang dipijat oleh Newty.

"Lo mabok beneran??" Tanya Darin heran. Diliat dari penampilan mereka, Rabel lah yang seharusnya lebih kuat.
"Abis ontang-anting, kora-kora, roller coaster dan gw belum makan" jawab Rabel meminum air yang diberikan oleh Batz.

"Kenapa ga bilang kalo belum makan?" Kali ini Newty yang berteriak kesal ke arah Rabel. Rabel hanya terkekeh dan yang lain tersenyum.

"Kita ke resto sini dulu, baru lanjut lagi" usul Nae yang dijawab anggukan oleh semuanya.

Sesampainya di resto, mereka hanya memesan makanan ringan dan minuman karena memang berniat untuk menemani Rabel makan.

Usai makan, mereka melanjutkan permainan. Mereka mulai memasuki rumah hantu. Newty dipelukan Rabel, Darin dibelakang Aom. Sedangkan Batz Nae sibuk menjahili para sahabatnya bahkan para hantunya.

"Nyet, ga usah usil deh" kesal Darin yang daritadi terus digoda oleh Nae.
"Hey, gw disini, sama Newty. Batz juga didepan Aom" jawab Nae.
Darin langsung menjerit karena yang mengusilinya adalah hantu dari rumah hantu tersebut yang membuat Nae tertawa terpingkal-pingkal.

"Woy, mb! Seneng sih boleh aja. Tangan gue ga pake diinjek juga kali" protes suster ngesot yang tangannya terinjak oleh Nae.
"Hahaha maap sus. Temen saya parno abis. Lucu"  jawab Nae masih tertawa.

"Lo yang aneh mb, disini ajangnya setan nakutin, bukan malah diusilin balik" jawab pocong yang tadi ikatannya sempat dilepas oleh Nae.
"Hahahaha maap sih mbapo. Kan tadinya cuma mau tau aja, eh kelepas" jawab Nae yang masih tertawa.

"Lo juga kena?" Tanya vampir yang sedang memasang giginya.
"Lo kenapa?" Tanya suster ngesot.

"Gw nyoba gigit nih tangan si mb, eh kerah gw ditarik, gw diliatin, salting, gigi gw masi nancep di tangannya, kenapa dia jalannya belakangan ya ngelepas gigi tadi" jawab vampir itu lesu.
"Hahahaha maap ya maap. Kan gw ga ada maksud. Lanjutkan perjuangan kalian untuk menakuti-nakuti orang, anak muda" jawab Nae antusias sambil tetap tertawa dan diikuti tawa oleh seluruh penghuni rumah hantu.

"Nakutin anak orang sih udah, naklukin si dia yang belum bisa" jawab vampire.
"Hih.. Ga usah baper deh lo" jawab suster ngesot sinis.
"Sirik ajasih lo" jawab vampire ketus.
"Dih.. Gue mah ga jomblo yee" jawab suster masih sinis.
"Gpp, pam. Baper adalah hak segala bangsa 💪" ucap Nae membela vampire.
"Tuh denger!" Kesal vampire.

"Hey, kalian! Jangan reuni! Jalan!" Usir petugas rumah hantu. Mereka semua tertawa karena harus sampai dapat teguran.

Keluar dari rumah hantu.
"Gokiiiiillll.. Baru ini gw ditegur petugasnya karena keasikan ngobrol" tawa Rabel saat mereka sedang duduk di bawah pohon di dekat pintu masuk rumah hantu.
"Gatau nih si Nae, hantu lah diajak ngobrol. Yang tadinya gw takut sampe mual ngeliatin tuh pocong. Jelek banget ternyata" jawab Newty meneguk minumannya.

"Gimana gw ga kesel sama tuh vampire, yang diliatin sampe dia bengong itu Batz" Nae langsung merangkul pinggang Batz posesif.
"Tapi kan aku diem aja, ga ngeladenin" jawab Batz santai merangkul pundak Nae.

"Iya. Kamu ga ngeladenin aja dia sampe begitu. Ngeselin banget. Tapi ya akhirnya kan kita ngobrol baek juga" ucap Nae mencium pipi Batz.
"Ya lagian kamu, hantu aja dicemburui" ucap Batz mengacak rambut Nae.

"Sayang.. Dia cuma berperan sebagai hantu. Dia juga sama kaya kita. Wajarlah aku posesif ke kamu" kawab Nae tidak mau kalah dan berbuah kecupan di bibirnya oleh Batz.

Seketika saja emosi Nae mereda dan kembali tersenyum.
"Dih.. Langsung jadi bocah manis lagi nih anak kalo udah dicium" jawab Aom yang sedang memeluk pinggang Darin.
"Dia selalu tau caranya, cong" ucap Nae bahagia dan dibalas senyuman oleh semuanya.

"Lanjut kemana kita?" tanya Darin bersemangat. "Arung jeram yuk" ajak Batz menatap Nae. "Yuk!" jawab mereka semua bersamaan.

Usai main arung jeram.
"Kok kamu jalan di belakangku sih?" tanya Nae menoleh ke arah Batz.
"Baju belakangmu basah" jawab Batz datar.

Hari ini, Nae memakai tanktop hitam yang dipadupadankan dengan kemeja putih yang tidak ia kancing dan lengannya ia gulung sesiku serta ripped jeans hitam dan sepatu adidas putih. Sementara Batz menggunakan kaus polo hitam dengan celana jeans hitam dan jaket putih yang daritadi melingkar di pinggangnya.

"Gpp, kan aku pakai tanktop" jawab Nae menggenggam tangan Batz. "Bagian atasnya terlihat. Aku ga suka melihat mata jelalatan mereka ke tubuh kamu. Pakai jaketku" ucap Batz yang sontak saja membuat wajah Nae memerah.
"Tapi kan bajumu juga basah" jawab Nae yangasih tersipu.
"Setidaknya bajuku hitam. Kamu lebih butuh. mereka mulai memperhatikanmu, pakailah, kalau kamu tidak mau melihat pertumpahan darah akibatku" jawab Batz dingin.

"Iya, sayang. Baiklah. Kamu jangan serem gitu ah. Aku takut" ucap Nae memakai asal jaket Batz untuk menutupi bagian atasnya.
"Kamu milikku. Aku tidak suka orang lain memperhatikan milikku seperti ingin melahapnya" ucap Batz posesif.

Nae tersenyum sangat bahagia, bahkan Nae merasa darahnya berkumpul di wajahnya. Pasti sekarang wajahnya sangat merah mendengar ucapan Batz. Ia sangat terharu, Batz benar-benar mencintainya. Selama ini, meski Nae tahu Batz sangat mencintainya, tapi Batz jarang menunjukan. Ia sangat dingin. Dan kalimat barusan merupakan api yang sangat membuat Nae kepanasan.

"Sayang.. Kamu gpp?" Batz menatap bingung Nae yang sedang diam melamun. Batz sudah berdiri di depan Nae dan mengelus kedua lengan Nae dengan tangannya.

Nae tersadar dan langsung tersenyum ke arah Batz lalu mencium singkat bibir Batz. "Terima kasih, b. Aku sangat mencintaimu" ucap Nae setelah melepas ciumannya. "Aku juga sangat mencintaimu" jawab Batz.

Permainan terkahir yang belum dimainkan adalah bianglala. Lalu mereka menaikinya dan membuat kenangan indah disana bersama para pasangannya.

Locked AwayWo Geschichten leben. Entdecke jetzt