Dua Minggu

1.3K 67 15
                                    

Satu minggu kemudian.

Selama satu minggu ini, Nae mulai kembali ke kantor. Ia juga rutin menjenguk Darin dan Rabel. Menemani Aom dan Newty melewati hari. Saling merangkul.

Rabel juga sudah memberi peringatan agar Nae waspada terhadap gangguan rumah tangganya.

Dan Nae sudah memutuskan untuk kembali serta mencabut kata-katanya. Meski ia masih merasa Batz bahagia tanpanya tapi ia tidak bisa membayangkan dirinya tanpa Batz. Ia akan membuat dirinyalah kebahagiaan Batz dan akan merebut Batz dari siapapun yang berusaha merebut Batz.

Keesokan harinya, Nae menyusul Batz ke Bali.

Sesampainya di Bali, Nae mencari Batz di tempat-tempat yang biasa mereka singgahi.

Dan.... Ketemu.

Batz menatap Nae tidak percaya. Saat ini mereka bertemu di pinggir pantai. Pantai pertama dimana Batz mengutarakan perasaannya pada Nae.

"Bukankah aku menyuruhmu menjaga kesehatan?" Batz menatap Nae lekat.
Nae terlihat kurus dari terakhir mereka bertemu.

"Kamu juga dan tidak menjaga tidur" ucap Nae melihat wajah Batz dan kantung mata serta hitam di bawah lingkaran mata.

"Seperti yang kamu lihat" ucap Batz menatap laut.

"Ya Tuhan.. Aku sangat merindukannya" batin Batz menahan napasnya sejenak.

"Nae..." Batz memecah keheningan di antara mereka.

"Nae? Tidak! Tolong! Jangan!" batin Batz.

Nae hanya diam.

"Kita selesai" ucap Batz menatap Nae sekilas.

Nae berpindah posisi ke depan Batz. Nae menggenggam tangan Batz.

"Ga, sayang. Aku mencabut kata-kataku. Aku ga mau kita pisah. Aku mau kita kembali seperti dulu. Kita bisa memperbaikinya. Aku mencintaimu. Sungguh teramat sangat mencintaimu. Aku mohon, kita kembali yaa" Nae menangis menatap Batz.

"Aku mohon jangan menangis" batin Batz.

Batz mengusap air mata Nae dan mengecup kedua kelopak mata Nae.

"Sayang.. Kita kembali ya" ucap Nae lalu mencium bibir Batz singkat.

Batz hanya tersenyum.

"Itu keputusanku" Batz menatap wajah Nae lekat-lekat. Wajah wanita yang sangat ia cintai bahkan sampai detik ini. Ia ingin merekam segala detail dalam wajah wanitanya. Seorang wanita yang selalu terucap dalam tiap hembus napasnya.

"Sayang.. Jangan seperti ini. Aku mohon. Aku masih sangat mencintaimu. Aku tahu kamupun begitu" ucap Nae kembali menangis.

Semakin dihapus oleh Batz, air mata Nae semakin deras.

"Ini baru dua minggu dari kesepakatan kita, kita masih punya waktu dua minggu lagi. Aku harap kamu bisa mengubah keputusanmu. Sungguh. Aku ingin kita kembali. Dan kembalilah.. Sahabat membutuhkan kita. Terlalu banyak cerita yang terlewatkan. Darij sudah sadar. Mereka mengalami perjalanan spiritual. Rabel menyampaikan salam dan ingin bertemu denganmu. Mereka merindukanmu. Terutama aku" Nae mengelus pipi Batz dan kembali mencium Batz.

Kali ini Nae mencoba menghisap bibir bawah dan atas Batz. Namun Batz hanya diam. Nae menutup matanya dan masih menangis. Batz tetap membuka matanya dan memperhatikan ekspresi Nae.

Nae mengalungkan tangannya di leher Batz. Ia menekan tengkuk Batz namun Batz tetap diam dan tak sedikitpun membalas ciuman Nae.

Nae melepas ciumannya, ia menempelkan keningnya ke kening Batz. Lalu mencium singkat bibir Batz.

Locked AwayOnde as histórias ganham vida. Descobre agora