Asumsi

1.3K 64 10
                                    

Sesampainya di kantor polisi.
"Kemana aja lo?" Tanya Rabel begitu melihat Batz. Tatapan mereka dingin, datar dan tajam.
"Nanti kita punya waktu berdua. Sekarang kangen-kangenan dulu bisa?" Batz tersenyum dan memeluk Rabel. Rabel membalas pelukan Batz dan juga tersenyum.

Lalu mereka berbincang bersama.

"Kami bisa punya waktu berdua?" Tanya Rabel kepada Aom, Nae dan Newty. Mereka semua mengangguk lalu pergi ke depan, meninggalkan Rabel dan Batz berdua.

"Lo pasti tau keadaan gw sama Nae" Batz memulai perbincangan kalian.
"Bukannya gw udah ingetin ini ke lo berkali-kali?" Rabel geram, ia mengepal tangannya.
"Gw cuma mau liat Nae bahagia. Dan itu bukan dengan gw...sepertinya" Batz menunduk memainkan jarinya.

"See? Sepertinya. Itu asumsi lo doang. Gw belum denger dari Nae langsung, tapi saat Aom ngobrol sama gw, asumsi Nae juga gitu. Pengen liat lo bahagia yang dia pikir bukan karena dia. Sekarang jelas? Cuma karena salah paham. Kalian harusnya ngoming dari hati ke hati. Udah gw omongin dari awal masalah kita, ini yang mereka mau. Perpisahan kita. Kalaupun ego lo masi mikir Nae bahagia tanpa lo, lo bini nya, harusnya lo bisa buat dia bahagia. Lo akan berusaha buat dia bahagia dengan lo sebagai alasannya. Gw gamau denger kalian pisah. Cuma kalian harapan kami. Darin ga bisa ngasih sepenuh waktunya. Keadaan dia belum pulih. Ada omongan dari Darin?" Tanya Rabel.

"Lo dukun ya? Kok tau itu mereka? Kenapa tau Darin titip omongan? Gimana bisa lo ambil kesimpulan?" Tanya Batz bingung.
"Gw anak dukun! Astagaaaaa... Gak lah. Disini gw tenang, gw bisa baca pola dari cerita Aom dan Newty dan cerita yang gw punya. Gw ga mungkin nyusahin Aom sedangkan Darin baru sadar. Ga mungkin juga Newty, gw dipenjara aja dia stress, belum lagi dia handle Aom dan Nae yang lagi ga ada pegangan. Gw butuh lo! Tapi lo udah kaya turis, liburan ga balik-balik. Udahlah, itu udah terjadi. Jadi apa kata Darin?" Tanya Rabel.

"Ini yang bikin gw bangga sama lo. Meskipun lo petakilan, pikiran lo selalu ga bisa ditebak. Analisa lo selalu buat kagum" ucap Batz berbinar.

"Ga usah bikin gw mual. Cerita aja deh" Rabel mendelik malas mendengar pujian Batz. "Hahahaha laki mah beda" ucap Batz tertawa dan mendapat tatapan tajam dari Rabel.

"Baiklah.. Benar. Ini berhubungan. Tentang kita dan mereka. Kita gatau apa motif pastinya tapi pasti ada hubungan dengan percintaan" ucap Batz menghela napas.
"Mike?" Tanya Rabel dan langsung dijawab anggukan oleh Batz.
"Dan adik-kakaknya" ucap Batz menatap kosong ke arah depan.

"Adik-kakaknya?? Nam adiknya Mike?" Tanya Rabel tidak percaya.
"Iya. Nam adik bungsu Mike. Mike mempunyai kakak bernama Golf. Penganut ilmu hitam. Itulah mengapa ia bisa mengatur pertemuan Nam dan Darin di dunia arwah. Gw rasa sih mereka masih belum bisa nerima kematian Nam. Kata Darin, Nam udah ikhlas tapi kita harus ketemu Mike dan terutama Golf, ngasih tau kalo mereka juga harus ikhlas" Batz bercerita tentang AomDarin.

"Oke. Kalo tentang gw?" Tanya Rabel.
"Lo tau Peter?" Tanya Batz yang dijawab anggukan oleh Rabel.
"Pernah satu agency bareng Newty. Damn! Dia suka Newty? Dia siapa mereka?" Rabel terlihat kaget dan bingung.

"Iya. Dia suka Newty. Dia kakak Mike dan adiknya Golf. Dia dalang dari masalah lo. Dia emang ga turun tangan, tangan kanannya yang ngurus semuanya. Dibantu anak buahnya. Bapak yang lo tolong, itu rekan bisnis yang nolak bekerjasama dengan Peter. Dia tau lo bakal lewat sana, dia tau Bapak itu juga lewat sana. Semua udah dipikirin mateng-mateng. Termasuk warga yang udah diberi uang. Sangat rapih karena mereka persiapin semuanya udah lama. Dia ga suka Newty sama lo. Udah gimanapun dia buat Newty supaya terpesona sama dia, nyatanya Newty ga berpaling dari lo. Makanya dia nyusun buat ngancurin lo. Dia ga mungkin ngusik Newty, dia cinta parah sama Newty. Itulah kenapa lo ga dibuat koma atau wafat, dia gamau Newty hancur. Peter masih ada baeknya dibanding adek kakaknya. Ya meski masih nyusahin lo sih" ucap Batz lemah.

"Darin cerita ke Newty?" Tanya Rabel.
"Gak lah. Ke Aom aja dia belum cerita. Saat gw sama Aom make pengacara buat nolong lo, Darin pake detektif. Saat malam, detektif Darin dapet bukti dari warga kalau mereka dikasih uang sama Dave, tangan kanan Peter buat bantu mereka. Detektif Darin dapet salah satu anak buah Dave, cerita kalo ini disuruh Peter. Kenapa mereka buka mulut? Untuk warga, detektif Darin pake uang dan ancaman polisi. Untuk anak buah Dave, pake anceman dan kekerasan. Setelah dapet kebenarannya, Darin ngehubungin gw mau ngomongin ini saat siang. Pas pagi mau jemput Aom, Darin ditabrak" ucap Batz.

"Jadi Peter tau kalo Darin tau?" Tanya Rabel. "Nah.. Itu juga yg gw gatau. Tapi gw lebih khawatir ke Mike sih. Menurut gw, Mike lebih berani. Dan lo tau? Mike suka Aom" ucap Batz memberi informasi lagi.

"Besar kemungkinan Mike ngambil kesempatan ini" Rabel memberi asumsi yang dibenarkan Batz melalui anggukan.

"Oke. Itu untuk gw, Newty, Aom, Darin. Untuk kalian? Siapa orang ketiga?" Tanya Rabel menatap Batz. Batz menghela napas kasar.
"Dari Nae, ada Belle, mantannya. Dan ya selir-selirnya yang lo tau. Dari gw, ada Davikah, Peach, Nat dan fans-fans gw yang kalian tau. Tapi gw belum tau gimana korelasi mereka. Karna gw baru tau tadi pagi. Belum nyari tau tentang kami" ucap Batz kembali menghela napas.

"Oke. Gw disini buat rencana, lo cari info. Kasi tau yang laen. Dan baekan sama Nae. Gw yang akan bunuh lo pertama kalo sampe kalian pisah" ucap Rabel.

"Hahahaha gw tau. Ga akan pisah. Gw jamin. Ada bumbu aja dikit. Dan gw bakal cari tau. Makasi. Otak lo bener-bener sama dengan gw. Gw usahain lo keluar secepetnya. Gw butuh partner" ucap Batz memeluk Rabel singkat.

"Gw tunggu" ucap Rabel menepuk pundak Batz. "Sip. Gw panggil yang laen dulu" ucap Batz dan dijawab anggukan oleh Rabel.

Lalu Batz memanggil yang lainnya, mereka berbincang sebentar dan pamit pulang karena jam besuk untuk Rabel sudah habis.

Locked AwayWhere stories live. Discover now