Belle

1K 58 3
                                    

Setelah mereka mencari tempat untuk duduk bersama, Batz memulai ceritanya pada Peter.

Dimulai dari Rabel dan langsung mendapat permohonan maaf dari Peter. RabelPeter kini sudah saling berteman baik.

Lalu tentang Darin yang mengetahui pergerakan dari rencana keluarga Peter hingga berakhir koma.

Tentang Golf yang memakai ilmu hitam untuk mengambil jasad Darin dan mengembalikan Nam serta bagaimana mereka menyadarkan Darin serta pesan dari Nam.

Juga tentang Belle yang merupakan masa lalu Nae dan hampir berhasil menghancurkan rumah tangga BatzNae.

Serta tentang Mike yang mengambil kesempatan dari semuanya karena ia juga mempunyai rasa untuk Aom.

Peter menggelengkan kepala dan mengerjabkan matanya berkali-kali. Dia hampir tidak percaya dengan apa yang diceritakan oleh Batz.

"Itu serius??" tanya Peter usai Batz menceritakan semuanya. "Terserah kamu percaya atau tidak, itu kenyataannya" ucap Darin menimpali.

"Baiklah. Aku oercaya. Lalu, apa yang selanjutnya akan kita lakukan sekarang?" ucap Peter menatap satu-satu orang di sekelilingnya.

Batz menjelaskan dan Peter mengantarkan mereka menuju ke rumah Belle.

Sesampainya di rumah Belle.
"Bell.." panggil Peter di sebuah rumah jarang penduduk. Rumah tersebut hanya rumah sederhana bernuansa modern-klasik dengan warna dasar putih-coklat.

"Kaya tiramisu" ucap Nae dan mendapat tatapan tajam dari Batz. "Hehehe maaf, sayang" ucap Nae merangkul lengan Batz.

"Bell.." panggil Peter lagi. "Iya, kak. Bentar" jawab Bella sedikit berteriak. Mungkin dia sedang berada di belakang.

Terdengar langkah terburu-buru dan berlari mendekati daun pintu sebelum akhirnya Bella membuka pintu dan sangat terkejut melihat keberadaan kami.

"Ada apa ini?" tanya Belle heran menatap Peter. "Boleh kami masuk?" tanya Peter menatap Bella. Meski ragu, Belle tetap mempersilahkan kami memasuki rumahnya.

Setelah kami duduk, Belle menerima kami benar-benar sebagai tamu. Terbukti dengan ia membuatkan kami minum dan memberikan beberapa makanan ringan.

"Jadi, ada apa ini kak?" tanya Belle usai ia menaruh makanan dan duduk di samping Peter.

"Mengapa kamu membantu Mike merusak mereka?" tanya Peter tanpa pembukaan. "Balas budi" jawab Belle santai.

"Atas dasar? Bella? Bukankah ia jadi tanggung jawabku?" tanya Peter sudah tidak bisa menahan Mike.

"Justru itu yang mau aku tanya. Mengapa kakak malah berada di pihak mereka? Bukankah kakak yang ingin menghancurkan mereka?" tanya Belle heran.

"Kapan aku pernah bilang seperti itu padamu?" tanya Peter geram. "Kakak emang ga pernah langsung ngomong sama aku. Tapi kan kakak ngomong ke kak Mike. Dia yang ngasih tau aku. Makanya aku... Astagaaaa.. Aku dijebak?" tanya Belle kaget dengan penuturannya sendiri dan langsung menutup mulutnya.

"See? Dalangnya cuma Mike. Aku tahu. Selain dia menyukai Aom, dia tidak suka persahabatan kalian. Dia tidak pernah mempunyai sahabat. Teman-temannya hanya ada di saat senang, saat ia terpuruk, semua meninggalkan. Dia iri dengan persahabatan kalian" ucap Peter menganggukkan kepalanya seolah sangat yakin dengan asumsinya.

"Jadi kamu gatau apa-apa tentang Mike dan penghancuran ini?" tanya Rabel pada Belle. "Sumpah. Aku gatau apapun. Aku cuma jalanin apa yang katanya di suruh kak Peter. Karena bagiku kak Peter adalah malaikat untuk hidupku. Aku akan memberikan nyawaku jika kak Peter menginginkan" ucap Belle yakin. "Dan aku tidak akan pernah meminta itu" ucap Peter yang membuat Belle tersenyum.

"Kalau ini hanya akal-akalan kak Mike, aku ga mungkin bantu dia. Alu gak mungkin nyakitin orang yang aku sayang. Sekalipun aku ga bisa milikin dia, aku bahagia liat dia bahagia" ucap Belle menatap Nae. "Makasih, Belle. Seperti yang udah gw bilang. Kita tetep sahabatan" ucap Nae membalas tatapan Belle.

"Ya itu, Nae. Gak mungkin gw nyakitin sahabat gw sendiri. Maaf atas perlakuan gw selama ini. Gw ga ada maksud tertentu sama kalian. Apapun akan gw lakukan untuk nebus maaf gw" ucap Belle tulus menatap semuanya.

"Gw ada permintaan. Lo bisa bantu?" tanya Nae. Belle mengangguk pasti "apapun".

Nae menceritakan semuanya. Semua yang Batz ceritakan pada Peter, Nae ceritakan ke Belle berikut juga rencana mereka selanjutnya.

Belle menganggukkan kepalanya tanda mengerti. "Gila tuh orang. Segitunya ya mau ngancurin kalian. Tenang aja. Pasti gw bantu. Kapan kita mulai?" tanya Belle menatap Nae.

"Besok. Batz masih menunggu info selanjutnya" ucap Nae. "Okesip. Kalian berminaplah disini. Besok, kita berangkat bersama pagi-pagi" Belle memberi usulan.

Mereka semua saling tatap dan terakhir melihat Batz. Batz mengangguk mengiyakan.

"Baiklah. Kami akan menginap" ucap Nae menatap Belle.

Lalu Belle memesan makanan untuk makan malam mereka dan menyiapkan kamar untuk tidur yang lainnya.

Saat malam, mereka kembali berbincang untuk saling berbagi info sebelum besok memulai aksi utama.

Locked AwayWhere stories live. Discover now