Complicated

1.2K 50 16
                                    

Keesokan harinya.
Di ruangan Darin, sudah ada Aom, Air, Newty, Mamah Air dan Mamah Papah Aom.

BatzNae sedang tidak mengaktifkan hp. Mereka tidak tau apa yang sedang terjadi dengan sahabatnya. Mereka sedang saling menenangkan diri.

Kembali ke ruangan Darin.

"Kita mulai. Manaying, tolong bantu aku" ucap Mamah Air. Mereka sudah mengelilingi Darin di sisi ranjang. Mereka saling bergandengan tangan.

Mamah Air mulai menaruh tangannya di tangan Darin. Beliau mulai memejamkan matanya dan memfokuskan pikirannya untuk memulai memasuki petualangan mereka. Mereka semua mulai menutup mata.

***

Mamah Air mulai memasuki dunia arwah. Ia berjalan perlahan menunggu semua masuk. Papah Aom, Mamah Aom, Aom, Air, Newty perlahan tampak ikut memasuki dunia lain tersebut.

"Bi.."Ucap Aom melihat banyak hantu memperhatikan mereka dengan tatapan datar.
"Tenang saja. Mereka tidak akan mengganggu pendatang yang berniat baik" ucap Mamah Air menenangkan semuanya.

Hantu-hantu tersebut berjalan seperti manusia. Seperti melakukan aktivitas biasa. Hantu-hantu tersebut beraneka ragam. Ada yang tidak berkepala, mengenakan baju polisi namun hanya setengah muka, pelayan restoran tanpa tangan, petani dengan leher hampir putus dan masih banyak lagi.

Hantu petani memperhatikan mereka satu-persatu dengan tatapan tajam namun datar dan melanjutkan perjalanannya.

Mamah Air mengajak mereka berjalan lagi.

Terdapat banyak rumah. Sama seperti rumah manusia di pedesaan. Terbuka di tiap pintunya.

Sesampainya di satu rumah, Mamah Air menghentikan langkahnya.
"Nek.." Ucap Mamah Air seperti memanggil seseorang.
"Ikuti jalan lurus, apabila ada yang menyerang, lawan. Saling bantu. Mereka tidak nyata. Mereka menyerang atas perintahnya. Apabila menemui perempatan, ambil sebelah kanan. Ikuti jalan. Mereka belum jauh" ucap seseorang Nenek yang keluar dari rumah tersebut dan langsung berbicara pada Mamah Air.
"Terima kasih, Nek" ucap Mamah Air menunduk.
"Ya, cepatlah. Kasian anak itu. Hampir terpedaya" ucap Nenek tersebut dan Mamah Air kembali menundukan badannya diikuti yang lain. Nenek tersebut langsung masuk dan menghilang.

"Bi..." Ucap Aom ingin bertanya.
"Dia adalah salah satu pasien di rumah sakit yang sama dengan Darin. Ia juga sedang koma. Ia hanya menunggu anaknya datang dari luar negri. Ia menunggu ajalnya. Itulah mengapa kita bisa berbincang" ucap Mamah Air menjelaskan. Mereka semua mengangguk mengerti.

Mereka melanjutkan perjalanan. Semakin jauh, semakin banyak rupa dan bentuk yang mereka temui. Bahkan ada seorang gadis yang hanya menaruh tangannya di atas lutut dan duduk di depan rumah. Saat mereka berjalan di deoan rumahnya dan berada cukup jauh, mereka dapat merasakan hawa yang sangat dingin dan merasa tangan gadis tersebut menggapai kaki mereka. Padahal tangannya masih ia taruh di atas lututnya.

Mamah Air mengumpulkan tenaga dalamnya dan berbagai doa serta mempercepat jalan mereka. Setelah cukup jauh, akhirnya mereka terbebas dari hawa dingin tersebut.

"Kok bisa, Bi?" Kali ini Newty yang bertanya.
"Ia seperti Darin. Namun tak ada yang menolong. Raganya hidup namun dengan jiwa yang sudah mati. Ia kalah. Dan disinilah ia sekarang. Hidup di dunia arwah" Mamah Air menjelaskan.

Mereka semua kaget mendengar pernyataan Mamah Air. Mereka mempercepat perjalanan mereka.

Lalu mereka dihadang oleh sesosok wanita, tanpa badan, hanya ada kepala dan organ dalam yang melayang. Berambut bergelombang panjang dengan wajah dipenuhi darah (seperti leak).

Sosok tersebut tersenyum menyeringai melihat mereka satu persatu. Mereka semua bergidik ketakutan kecuali Mamah Air yang waspada akan ancaman di depannya.

Locked AwayWhere stories live. Discover now