Kim Seok Jin 2

5.2K 358 2
                                    

Nb: maksudnya eomma disini itu bibi ya... Bukan arti sebenernya...

You pov.

Entahlah karena terlalu cape atau apa?
Sedatangnya aku kerumah eommaku, aku langsung beristirahat dan tanpa tersadar aku tertidur sampai pagi hari.

"Eung" lenguhan ku saat merasakan sesuatu menerobos masuk kedalam mataku.

"Jin oppa?" bingungku saat melihat sosok namja dengan tubuh proposal tengah membuka gorden kamarku.

"Morning princess, kau sudah bangun?" tanyanya dengan senyumanan yang membuat wajahnya menjadi sangat tampan.

"Hmm" kataku lalu memposisikan duduk.

"Bagaimana tidurmu nyenyak?" tanyanya lalu duduk di pinggiran tempat tidurku.

"Hmm"

"Sepertinya kau harus segera mandi agar wajah cantikmu ini terlihat cantik lagi!" kata jin oppa sambil merapikan rambutku yang berantakan.

Perlakuannya membuatku membeku di tempat.

"Lihat wajah bangun tidurmu yang khas ini? Lebih baik kau segera mandi, aku akan membuatkanmu sarapan" ucapnya sambil mengelus pipi kananku lalu pergi keluar.

Astaga??!!
Jantungku berolahraga pagi ini!!

Ughhh sepertinya aku harus segera mandi!
Atmosfer disini terasa panas!

...
....
....
.....
...
....

Setelah selesai mandi, akupun segera turun dan menuju meja makan.
Disana aku melihat Jin oppa yang sedang membuatkanku sarapan.

"Oppa" panggilku pada jin yang sibuk dengan masakannya.

"Oh (y/n) kau sudah selesai? Kemarilah, aku membuatkan sarapan kesukaanmu!" katanya menyuruhku.

"Hmm oppa dimana eomma dan appa?" bingungku yang tidak melihat keberadaan bibi dan pamanku.

"Ah bibi dan paman sedang pergi tadi, sebenar-nya mereka ingin membangunkanmu tadi tapi mereka tidak tega karena kau pasti kecapean kemarin!"

"Ah seperti itu" mengerti ku.

"Yap! Lebih baik kau segera habiskan sarapanmu, lalu kita pergi ketaman"

"Nee?? Taman?"

"Iya Taman bukankah kau yang memberitahuku lusa lalu bahwa kau ingin pergi ketaman saat udara masih segar? Jadi setelah ini ayo kita pergi ketaman!" ucapnya.

"Jinjja??"

"Tentu saja! Apa sih yang tidak untuk princessku!" katanya sambil mengusap lembut Puncak kepalaku.

Membuat wajahku panas seketika.

"Cepat habiskan sarapanmu" ucapnya.

Jin atau Seok Jin merupakan tetangga bibiku, rumahnya bersebrangan dengan rumah bibiku.
Dia merupakan seorang dosen di universitas Kyuhghee universitasnya Taehyung.
Dia yang paling tertua dia antara kami semua.
Sikapnya baik dan dewasa dan jangan lupa dia juga jago memasak.
Bibiku sudah sangat mengenal ketujuh sahabatku itu.
Seperti kemarin Namjoon dia merupakan sosok yang paling dekat dengan pamanku.
Mungkin karena namjoon merupakan guru bahasa inggris di tempat kursus milik pamanku.
Dia sama seperti jin sosoknya baik dan lembut namun terkadang menyebalkan.

Haaaah back to the topic.
Setelah selesai sarapan jin oppa benar-benar mengajakku pergi ke Taman.

Udara di Taman ini benar-benar sejuk sekali.
Aku sudah lama tidak merasakan kesegaran seperti ini.

"Aaaahhh" aku menarik nafas sedalam-dalamnya dan menghembuskannya.

'Sejuk sekali'

"Bagaiamana kau senang?" tanya jin oppa.

"Hmm gomawo oppa" ucapku bahagia.

"Nee, kajja kita kesana!" jin oppa menarikku menuju sebuah pohon rindang.

Aku duduk di sambil merasakan terpaan angin pagi yang sejuk, sedangkan jin oppa?
Dia berbaring di atas rerumputan dengan pahaku yang ia jadikan bantalan.

"Aku sudah lama tidak merasakan hal seperti ini" ucap jin oppa sambil memejamkan matanya.

"Kau tahu jadi dosen itu tidak mudah! Kita harus mengurusi semua mahasiswa yang kita ajar, memeriksa tugas dan banyak lagi" ucapnya masih dengan mata terpejam.

Tanpa sadar lenganku menyentuh rambutnya yang bergoyang di terpa angin.

"Aku merindukan sentuhan lembutmu ini" ucapnya tersenyum sambil terpejam.

Akupun tanpa sadar tersenyum melihatnya.
Entahlah ini sudah menjadi kebiasaanku untuk menyentuh rambut jin oppa, rasanya rambutnya sangat halus.

"Kau tahu (y/n), di dunia ini banyak sekali hal yang harus ku pertimbangan?!" ucapnya.

"Seperti?" bingungku.

"Seperti sepucuk bunga Mawar! Apakah aku harus memetiknya yang berduri yang mungkin bisa menyebabkanku terluka atau membiarkanya saja untuk di petik orang lain?"

"Huh maksudmu oppa?"

Oh ayolah jin oppa! Aku bukan anak sastra.
Jangan membuatku bingung.

"Yah seperti yang kau tahu bahwa bunga Mawar itu sangat harum dan cantik membuat siapa saja menginginkannya. Tapi yang kau tahu juga bahwa bunga Mawar itu berduri? Bisa membuat siapa saja yang terluka jika menyentuhnya" ucapnya.

"Kenapa oppa tidak menggunakan saraung tangan saja untuk memetiknya?" ucapku.

"Yah itu berarti aku harus melukai sesuatu lagi dan kau tahu itu akan lebih menyakitkan"

Apa-apaan seberanya jin oppa ini?
Kenapa jadi pusing seperti ini?
Memangnya kenapa jika kita memetik bunga Mawar dengan sarung tangan? Kenapa jin oppa harus takut sarung tangan itu terluka? Sarung tangan kan benda mati??

"Oppa aku tidak mengerti" kataku bingung.

"Haha kau akan mengerti suatu saat nanti" katanya lalu bangun dan duduk di sampingku.

"Kenapa kau harus menggunakan kata kiasan seperti itu sih? Membuatku pusing"

"Haha kau ini masih saja seperti dulu" katanya sambil tersenyum.

"Ah lebih baik kita segera pulang, hari mulai siang dan aku juga harus mengajar sebentar lagi!" katanya bangkit.

"Ayo!" jin oppa mengulurkan lengannya dan langsung kusambut.

"Oppa aku haus" ucapku.

"Kalau begitu ayo kita membeli jus kesukaanmu dulu disana!" ajak jin oppa sambil menggandeng lenganku.

Setelah membeli minuman jin oppa pun mengantarkanku pulang.
Selama di perjalanan dia mengenggam lenganku erat membuat jantungku ingin melompat keluar rasanya.

"Baiklah kita sudah sampai" ucapnya masih menggenggam lenganku.

"Lebih baik kau masuk" katanya lagi.

"Hmm oppa... Aku tidak bisa masuk jika kau terus menggenggam lenganku??"

"Ah iya mian, aku lupa! Mungkin karena aku takut kau menjauh dariku"

"Hah?? Apa mak--"

Cup~~

"Sampai ketemu lagi nanti (y/n)!! Aku akan menghubungimu nanti" Jin berlari menuju rumah nya.

Meninggalkanku yang membeku di tempat.

Apa aku tidak salah merasakan??
Barusan jin mencium pipiku??

Oh tuhan jika seperti ini aku bisa-bisa mati di tempat!!

Next...

=======<========================
Gak ngefeel yah maaf oke

Oke deh terserah
Voment okay

Dreams With Bangtan Boys (Imagine BTS)Where stories live. Discover now