32.Jeon Jungkook

5.3K 371 7
                                    

Hari ini aku datang lagi kesini.
Yah kesini ke perpustakaan sekolah.
Entahlah kali ini kedatanganku untuk membaca atau menguntit seseorang yang sudah ku kagumi sejak aku masih kelas satu.

Menguntit ani! Maksudku memperhatikannya dari jarak seperti ini memang menjadi keindahan tersendiri bagiku.
Pasalnya aku dapat menatap wajah tampannya yang sedang serius membaca atau belajar disini.

Dia sesekali tersenyum pada buku yang tengah ia baca, entah karena apa? Akupun bingung.
Namun senyumnya itu membuat hatiku tak pernah bosan melakukan hal ini.

Aku menggerakan ponselku menghadapnya.

Gambar pertama...
Dia sangat tampan ya tuhan...

Gambar kedua...
Ugh rasanya aku bisa kena diabetes.

Gambar ketiga....
Dia!! Menatap kearahku!!

Dengan segera aku menyimpan ponselku dan berpura-pura membaca buku.

Ya tuhan semoga saja dia tidak menyadari apa yang telah aku lakukan tadi!.

Kriing... Kriing...
Bel masuk berbunyi dan dia pun bersiap untuk kembali ke kelasnya.
Begitupun denganku.

Setelah dia meninggalkan perpustakaan ini, akupun segera bangkit dan bergumam
"Sampai ketemu nanti lagi"

****
"Darimana saja kau?" tanya zhou sahabatku.

"Biasa" ucapku lalu duduk di sebelahnya.

"Kau ini?! Kenapa tidak ajak berkenalan saja sih? Lalu meminta nomor ponselnya?"

"Kau gila?!"

Ani maksudku bukan begitu..
Mana mungkin aku mengajak seorang kutu buku yang bernotebene adalah prince charming di sekolah ini berkenalan.
Menatapnya saja sudah membuat jantungku berdebar apalagi mengajaknya bicara bisa-bisa aku mati di tempat! Ah ini terlalu lebay..
Tapi itu nyatanya.

Dia Jeon Jungkook namja dengan penuh bakat dan keterampilan juga wajahnya yang tampan siapa yang tidak akan tergila-gila dengannya?
Bahkan nilai ujiannyapun selalu sempurna.

Sedangkan aku? Aku hanya siswi biasa yang bahkan untuk mengejar nilai kkm pun harus mati-matian belajar.

"Tapi sampai kapan kau akan seperti ini?" zhou bertanya lagi.

"Entahlah mungkin sampai aku tidak bisa melakukan hal ini lagi" kataku enteng.

Dan setelah itu lee ssaempun masuk mengisi mata pelajaran selanjutanya.
..
....
....
....
...
....
...

"Jadi jika x bertemu dengan...... " lee ssaem terus menjelaskan rumus yang bahkan seperti dongengan di telingaku.
Aku tidak mengerti semua yang di jelaskanya.

Aku mengantuk...

"Shut jangan tidur nanti kau bisa di bunuh oleh lee ssaem" bisik zhou di sampingku.

"Aku mengantuk zhou-ya" balasku.

"Zhou! (Y/n)! Berhenti mengobrol di kelas saya! Mau saya keluarkan dari kelas kalian?!" bentak lee ssaem pada kami.

Dengan segera aku memposisikan tubuhku tegap seakan-akan siap melanjutkan pelajarannya.

"Hooam" aku menguap entah yang keberapa kalinya.
Kenapa pelajaran pak tua ini tidak selesai-selesai juga.

Kriing... Kriing...
Akhirnya..

"Baiklah kita sudahi pelajaran hari ini, silahkan pulang"
Dengan segera aku membereskan bukuku dan beranjak pergi.

Dreams With Bangtan Boys (Imagine BTS)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant