35. Park Jimin

5.2K 354 23
                                    

Author pov

Kau hanya menghela nafas saat mengetahui bahwa sekarang sudah hampir larut malam.
Kau harus pulang malam lagi karena kau harus mengikuti pelajaran tambahan kuliahmu.

Saat ini kau sedang duduk dalam bus yang sepi yang hanya menampilkan beberapa orang saja.
Ya mana mungkin ada orang yang akan berpergian tengah malam seperti ini?.

Kau duduk di bagian belakang bus yang sepi, hanya kau yang duduk disana.

"Psst...pssst"

Kau malas menoleh.
Kau mengambil earphonemu dan memasangkannya di kedua telingamu lalu menyetel musik dengan volume kecil.

"Hey.. Psst... Hey" suara dari sebelahmu.
Kau terus mengabaikan suara itu, tidak perduli apapun.
Suara itu terus memanggilmu sampai kau tiba di halte dekat apartemenmu.

Tanpa kau sadari seseorang yang memanggilmu tadi mengikutimu.

Kau hanya berjalan menuju apartemenmu yang berada di lantai 5.
Setelah kau memasukan password apartmentmu kau segera masuk.
Kau memang sangat lelah hari ini.

"Ya!!"

"Kkamjjagiya!!" kagetmu saat melihat siapa orang yang ada di hadapanmu.

"Ya! Aku tahu kau bisa melihatku"
Kau terbingung lalu melirik ke arah jimat yang sudah kau pasang di atas pintu apartemenmu.

"Aku tidak akan mempan dengan yang begituan!" ucapnya santai.

"Pergilah! Aku malas meladenimu" katamu lalu pergi ke dapur untuk mengambil air minum.

"Hey kau bisa membantuku?" tanyanya yang terus membuntutimu.

"Ani!" balasmu cepat.

"Waeyo?"

"Aku terlalu sibuk dan malas untuk membantumu!" ucapmu setelah menghabiskan air yang kau tuang tadi.

"Ayolah aku mohon bantulah aku" ucapnya memohon padamu.

"Sirreo!" balasmu lalu pergi berlalu.

"Aku mohon jebal!" ucapnya lagi sambil membuntutimu.

"Sirreo!" balasmu lagi lalu masuk kedalam kamarmu.

"Aku mohon please!" dia terus mengikutimu.

"Aku bilang tidak ya tidak!! Jangan mengikutiku lagi, atau aku akan membunuhmu!" ucapmu mengancam ketika kau akan masuk kedalam kamar mandi.

"Aku sudah mati jadi tidak perlu kau membunuhku, baiklah aku akan menunggumu disini" ucapnya santai.

"Ish apa kau tidak lelah apa? Pergilah sana! Kka!" ucapmu mengusir.

"Aku tidak akan pergi sebelum kau mau membantuku" ucapnya.

"Terserah!" katamu lalu membanting pintu kamar mandi.

Setelah kau membersihkan dirimu, kau segera menuju tempat tidurmu untuk beristirahat.
Jangan di tanya kemana hantu tadi.
Dia masih Setia memohon padamu.
Kau menarik selimutmu menutupi sampai kepalamu.

"Ayolah kumohon, jebalyo? Hmm?" katanya menganggumu.

"Pergilah aku lelah" balasmu.

"Ayolah aku mohon, aku sudah putus asa meminta bantuan pada siapa lagi!"

Kau diam.

"Hey hey! Jangan tidur dulu, nona nona bangunlah bantu aku!"

Kau menghela nafas sejenak.
"Baiklah apa maumu?!" kesalmu pada akhirnya.

Dreams With Bangtan Boys (Imagine BTS)Where stories live. Discover now