Chapter 8 : Kenzo, Sang Pewaris?

333K 20.1K 349
                                    

Happy Reading...

***

Cahaya matahari yang masuk dari balik jendela sebuah kamar bernuansa merah muda, membuat seorang gadis yang tengah tertidur di springbed menggeliatkan tubuhnya. Matanya berkali-kali mengerjap untuk menyesuaikan diri. Meskipun begitu gadis bersurai panjang itu masih enggan untuk beranjak dari atas tempat tidurnya.

"Nona tidak mau bangun?" Tanya Marta dari sisi jendela, yang saat ini tengah membersihkan sudut kaca.

"Malas... Angel mau tidur lagi." Gumamnya sambil meringkuk semakin dalam ke arah jendela.

Marta hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat nonanya begitu malas. Kapan nonanya bisa berubah menjadikan dewasa dan mandiri?

Brum!

Suara starter mobil dari bawah berhasil membuat gadis dengan baju tidur warna putihnya itu duduk tegak.

"Bukankah itu mobil Kenzo?" Angel bertanya kepada Marta.

"Iya, hari ini..." belum selesai Marta menyelesaikan penjelasannya, Angel telah terlebih dahulu menyibakkan selimutnya hingga terjatuh ke lantai. Angel turun dari atas tempat tidur, lalu berlari meninggalkan Marta.

"Eh, nona mau kemana?!"

Angel tidak menghiraukan teriakan Marta dan terus berlari keluar kamar.

"Kenzo!"

Kenzo yang tengah mengenakan jaketnya menoleh ke belakang.

"Mau kemana?" Tanya Angel dengan nafas terengah.

Kenzo mengangkat sebelah alisnya, melihat Angel masih menggunakan gaun tidur tanpa lengan.

"Kamu baru bangun." Kalimat yang terlontar dari mulut Kenzo lebih tepat sebagai sebuah pernyataan daripada pertanyaan.

"Ish jawab dulu! Kamu mau kemana?" Angel merentangkan kedua tangannya ketika Kenzo mengabaikannya dan berniat untuk masuk ke dalam mobil.

"Aku mau ke bandara. Minggir." Kenzo menarik tangan Angel namun gadis itu bergeming.

"Angel ikut!"

"Tidak."

"Pokoknya ikut!" Angel merengek.

"Kalau kamu ikut aku bisa terlambat, Angel."

"30 menit, Angel sudah siap. Hm?" Angel menarik jaket Kenzo. Dia menatap Kenzo penuh harap.

"Tidak."

"20 menit?"

"10 menit."

"10 menit? Tapi itu terlalu cepat..." Angel mencebikkan bibir.

"Kalau begitu aku pergi."

"Ish, baiklah! Tapi jangan pergi!" Angel berlari dengan langkah buru-buru. Sementara Kenzo hanya tersenyum geli melihatnya.

Kenzo tersenyum? Ya, karena Kenzo sebenarnya hanya berniat untuk menggoda Angel, dan Angel mudah sekali terpancing.

***

-Bandara-

Angel berdiri dengan wajah tertekuk. Dia berkali-kali melihat jarum jam di pergelangan tangannya, lalu kembali melihat ke depan. Angel mencoba menyipitkan kedua matanya untuk melihat sosok-sosok yang berlalu lalang dari bilik pintu ganda bandara. Namun sosok yang dimaksud oleh Angel tidak juga menunjukkan batang hidungnya.

"Kenzo, lama sekali. Angel sudah capek." Angel menarik lengan baju milik Kenzo.

"Ya Tuhan, belum juga satu jam kamu sudah mengeluh."

My Spoiled Angel [21+] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang