(3) Honeymoon : After Merried

293K 14.4K 617
                                    

"Angel, kamu sadar apa yang kamu katakan tadi?" Kenzo menarik sebelah alis. Lelaki itu menatap tepat di mata Angel untuk membaca pikirannya.

"Ish, tentu saja, Angel sadar!" ucap Angel dengan kepercayaan diri penuh.

Kenzo tersenyum. Dia meletakkan gelasnya ke atas meja dan berjalan pelan ke arahnya. Kenzo meraih punggung Angel dan menariknya agar merapat ke tubuhnya yang sekilas hendak mundur dan menjauhinya.

"Kalau begitu, kau siap untuk melakukan-nya?"

"Ap-apa maksud-mu?" Angel tiba-tiba dilanda rasa gugup.

Kenzo merendahkan wajahnya pada wajah Angel yang kini berubah cemas. Rona merah menghiasi kedua pipinya yang tirus.

"Aku menginginkan-nya, Sayang."

Angel menggigit bibirnya, bingung. Apa yang harus Angel lakukan? Angel belum siap. Tidak siap sama sekali.

"Bagaimana, Sayang?" bisik Kenzo di samping telinga Angel. Tangannya mengusap punggung ramping istrinya yang tiba-tiba menjadi kaku. Bibirnya menyisir lembut telinga hingga leher jenjang putih miliknya dan memberikan bercak merah di sana.

"Mmph, Kenzo ...." Angel mendesah, tetapi dengan segera dia tahan dengan menutup mulutnya.

Kenzo tersenyum melihat Angel yang tampak malu dan menahan desahannya. Dia memang berniat membuat gadis itu menyerah.

"Sepertinya kamu memang menginginkan-nya juga, Sayang," ucap Kenzo dengan suara serak.

"Angel ... ti ... tidak ...."

Kenzo mengangkat tubuh Angel yang tampak lemah dan meletakkannya di meja bar mini apartemennya.

"Mau sampai kapan aku harus menunggu?" Kenzo menempelkan dahinya di dahi Angel. Kenzo mencium hidung Angel yang saat ini tampak gugup.

Angel sekali lagi hanya menginggit bibir bawahnya. Tangannya melingkar di leher Kenzo, tetapi matanya enggan untuk menatap lelaki yang saat ini tengah menatapnya dengan tatapan yang diselimuti kabut gairah.

"Kata orang, seks itu sangat sakit. Angel takut," lirihnya.

Kenzo tersenyum kecil.

"Tidak akan sakit, Sayang. Hm ... mungkin sedikit sakit untuk pertama kali, tapi ...." Kenzo mencoba memilah kata yang tepat untuk istrinya yang lugu.

"Tuh, kan, Angel tidak mau!" Angel membuang wajahnya ke samping.

Kenzo menarik nafas, mencoba bersabar.

"Tidak, Sayang. Tidak akan sakit, aku janji." Kenzo menarik dagu Angel agar mata mereka kembali bertemu.

"Tapi katamu tadi sakit." Angel mengerucutkan bibirnya.

"Sakit, tapi seks memberikanmu kenikmatan bagaikan surga."

"Surga? Berarti seks bisa membuat kita meninggal dong, Zo? Kalau begitu Angel tidak mau!"

Oh my God!!—Kenzo meremas rambutnya dengan sisa kesabaran yang hampir menipis.

***

My Spoiled Angel [21+] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang