Chapter 18 : Kenzo Marah

247K 14.7K 459
                                    

"Sayang? Ada apa?" Kenzo bertanya dengan cemas. Lelaki itu menghampiri gadis yang tengah terduduk di sudut ruangan. Tampak bercak merah dengan goresan luka menghiasi kaki dan sebagian pergelangan tangannya.

"Kenapa kamu terluka?" Kenzo menyentuh lengan dan kaki Angel yang terluka dengan keseriusan di wajah.

"Pergi..."

"Sayang, ada apa?"

"PERGI!" Angel menolak sentuhan Kenzo.

"Sayang..."

"JANGAN SENTUH ANGEL! PERGI! PERGI! PERGI! ANGEL TIDAK MAU LIHAT KAMU LAGI!" Angel memukul dada bidang Kenzo dengan membabi buta, tetapi Kenzo dapat menangkap kedua tangan Angel dengan mudah.

"Angel, ada apa denganmu?!"

"ARGH! ANGEL BENCI SAMA KAMU! BENCI! BENCI! BENCI!" Baru kali ini Kenzo melihat Angel berteriak disertai dengan tangis seperti itu. Rambutnya tergerai lusuh. Dress-nya pun terlihat sama dengan noda-noda merah karena darah menghiasi di sebagian renda baju. Mata bengkak dan pipinya memerah menandakan bahwa Angel telah menangis cukup lama.

Penampilan Angel saat ini benar-benar membuat hati Kenzo sakit. Sakit untuk melihatnya.

Prang!

Angel kembali berdiri dan melempar lampu tidur ke lantai dan barang-barang lain yang berada dalam jangkauan tangannya.

"Angel, berhenti! Apa yang kamu lakukan?!" Kenzo menangkap tubuh Angel dari belakang untuk menghentikan Angel menghancurkan barang-barang tersebut.

"LEPASKAN ANGEL!" Angel kembali berontak ketika Kenzo memeluk tubuhnya.

Kenzo mengeratkan pelukan ketika Angel berteriak. Lalu diputarnya tubuh Angel sampai mereka berhadapan.

"LEPAS!"

"Angel, kumohon... tenanglah." Kenzo berkata lirih seraya memeluk punggung Angel yang masih sekuat tenaga meronta untuk melepaskan diri.

"KAMU BOHONG! PEMBOHONG! AKU BENCI SAMA KAMU!" teriak Angel dengan tangan yang masih bebas memukul dada Kenzo dan sedikit berhasil membuat lelaki itu melepaskan pelukan.

Angel berjalan mundur menjauhi Kenzo. Dia menatap Kenzo takut dengan mata bersimbah air mata.

"Ja-jangan mendekat!" Angel takut hatinya luluh kembali karena sikap Kenzo keadanya. Angel takut hatinya semakin sakit. Takut...

Kenzo tidak menghiraukan ucapan Angel dan tetap berjalan mendekatinya.

"Sudah Angel bilang, jangan mendek—Argh!" Angel mengaduh kesakitan, ketika kakinya yang terluka tanpa sengaja menginjak pecahan kaca. Angel pun kembali duduk sambil menangis.

"Sini kulihat!"

"Jangan—"

Kenzo kembali mengabaikan protes keras Angel untuk tidak menyentuhnya. Melihat luka di kaki gadis itu yang ternyata memberikan goresan cukup dalam di kulit.

"Ap-apa yang kamu lakukan?! Turunkan Angel! Cepat!"

Kenzo menggendong Angel, berniat membawanya ke atas ranjang.

My Spoiled Angel [21+] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang