(20) Honeymoon : My "Ku'uipo" (3)

138K 7K 180
                                    

***

--Part 3--

--Happy Reading--

By : RandomRay_Edo

***

Laura. Gadis yang sama yang pernah Angel temui di pesawat. Seorang gadis dengan aksen Spanyol itu tiada henti melemparkan senyum menggoda kepada para lelaki yang menjadi satu tim dalam tour guide di Kualoa Ranch, terutama kepada Kenzo. Karena terlalu banyak wisatawan yang berkunjung, pihak Kualoa Ranch memberlakukan sistem kunjungan dengan pembagian regu. Sungguh diluar dugaan Angel berada dalam regu yang sama dengannya.

Berbeda dengan Angel, Kenzo tampak tenang. Lelaki itu tidak merespon Laura sama sekali, karena Kenzo tahu wanita yang kini tengah mendekap lengannya dengan posesif, tengah murung.

Selama menjelajahi tempat ini, Angel tidak sedetik pun membuka suara. Angel semakin merapatkan diri dengan Kenzo, termasuk saat mereka di rest area.

Laura masih saja menempelkan diri dengan Kenzo. Berpura-pura bertanya ini itu kepada lelaki itu.

Hal itu semakin buruk, karena entah bagaimana Laura pun membawa bekal dengan menu serupa seperti milik Angel. Namun, bentuknya jauh lebih berbeda. Buatan Laura jauh lebih menarik minat. Para pria bahkan sempat berdecak kagum dengan kemampuan memasak Laura.

“Aku membuatnya pagi ini. Semua orang yang pernah merasakan sandwich buatanku ini, pada akhirnya mereka selalu memintaku untuk membuatkannya lagi.” Laura menyodorkan bekalnya kepada Kenzo dengan senyum manis dibuat-buat.

Kenzo sekilas melirik bekal Laura, lalu tersenyum ringan.

“Terima kasih, tapi kami sudah membawa bekal makanan sendiri.” Kenzo menolak bekal Laura dan meraih bekal buatan Angel. Mau tak mau membuat Angel yang sempat murung kembali tersenyum senang. Sementara Laura tampak kecewa, tetapi dengan segera gadis itu menormalkan kembali emosinya.
Angel dengan sigap membantu Kenzo membuka bekalnya.

“Apa itu sandwich?” Laura bertanya dengan nada mengejek. “Maaf, tapi baru kali ini aku melihat sandwich bentuknya seperti itu.” Ucapan Laura disambut gelak tawa para tour team.

Cantik sih, tapi sepertinya wanita itu bodoh.”

“Gadis itu sepertinya tidak bisa memasak. Membuat sandwich saja tidak bisa, memalukan.”

“Buatan Laura sepertinya jauh lebih lezat.”

Bisikan-bisikan jahat mulai terdengar di telinga Angel. Wanita dengan rambut tergerai lurus itu menggigit bibirnya dengan kedua tangan meremas ujung dress. Ia merasakan wajahnya memanas. Angel malu. Tentu saja.

Kenzo yang menyadari hal itu, perlahan memutar badan dan serta merta memberikan tatapan tajam pada satu per satu anggota yang berada di rest area yang sama, lalu berakhir dengan menatap dingin Laura. Mereka yang mendapat tatapan Kenzo, langsung terdiam dan menelan ludah masing-masing.

“Aku tidak membutuhkan seorang wanita yang pintar dalam memasak.”
Kenzo menyeringai kecil menatap Angel. Ia menundukkan wajahnya, lalu menempelkan mulutnya ke telinga Angel. Tangan kanannya meraih pinggang Angel hingga merapat ke tubuhnya.

“Yang kubutuhkan adalah wanita yang bisa membuatku puas di ranjang seharian. Wanita polos dan menggemaskan jauh lebih menarik perhatianku daripada gadis murahan.”

Ucapan Kenzo begitu vulgar. Angel merasakan bulu kuduknya meremang dan kembali tegang.

Semua orang yang mendengarnya sempat tertegun. Laura hanya diam. Wajahnya berubah tanpa ekspresi.

***

Tap! Tap!

Suara langkah bergema di lorong sepi.

“Kenzo, kita mau ke mana?” Angel berjalan terseok-seok karena tarikan dan genggaman erat Kenzo.

“Kamu akan tahu,” sahut lelaki itu tenang. Tetapi wajahnya tak menunjukkan demikian. Seolah Kenzo tengah menahan sesuatu dalam dirinya.

“Tapi .... “ Angel ragu karena sikap Kenzo tiba-tiba menjadi aneh. Setelah berhasil membuat Laura malu di depan umum, secara mengejutkan Kenzo menariknya dan membawanya ke tempat yang entah Angel tidak ketahui.

Sebelumnya, Kenzo bertanya kepada pihak staf, tetapi bahasa yang keluar dari mulutnya begitu asing ditelinga Angel.

Angel tidak paham.

Aia i hea kahi halepaku?” Kenzo bertanya kepada salah satu karyawan tempat ia berwisata.

Aia ma kaʻaoʻao'ākau. Ma kaʻaoʻao kokoke i kahi wahi liʻiliʻi kokoke i kahi kīʻaha o ka limahana.” Pria itu sempat tertegun, kemudian membalasnya dengan bahasa dan nada serupa. Tangannya bergerak, seolah tengah menunjukkan arah.

Angel mengerutkan keningnya bingung. Kenzo akan membawanya ke mana?

"Kenzo, kita mau kema—"

“Ikut saja.” Kenzo menyela dengan tegas.

Mereka berjalan melewati lorong gelap dengan lampu remang-remang yang makin meredup. Masih di sekitar rest area, tetapi mereka berada di area terdalam tempat itu.

Angel menengok ke belakang, tetapi tak ada seorang pun di sana. Karena terpusat dengan kanan kirinya, Angel menabrak punggung Kenzo yang sudah menghentikan langkahnya di depan sebuah pintu bertuliskan halepaku.

Hapelaku?” Angel bergumam bingung, karena tidak mengerti apa maksud dari tulisan itu. Namun, gambar di bawah tulisan itulah yang membuat Angel tegang dan resah. Gambar yang biasanya terpasang di depan pintu adalah gambar yang menunjukkan bahwa itu toilet pria.

“Ayo masuk.” Kenzo membuka pintu dan mendorongnya hingga terbuka setengah.

Angel terkesiap karena Kenzo membawanya ke toilet pria dengan dua bilik yang terbuka. Kosong.

“Ke-kenapa kita ke sini?” Angel menelan salivanya berat.

##$

Bisa dibaca lengkap di playatore ya

Bisa dibaca lengkap di playatore ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Spoiled Angel [21+] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang