Chapter 21 : Finding Angel [2]

235K 15.6K 532
                                    

Happy Reading

***

-07.15 PM-

Suara hingar bingar terdengar di sebuah kelab. Lampu-lampu dengan berbagai macam warna menerangi seluruh ruangan. Semua orang tampak bersenang-senang, namun tidak dengan lelaki yang tengah duduk di bar. Meskipun pemuda itu dikelilingi oleh dua gadis cantik, namun dia tampak mengabaikan mereka.

Kenzo menghela nafas, lalu mengusap wajah.

"Kenapa laki-laki tampan sepertimu sendirian?" Seorang gadis dengan tank top dan rok mini tipis warna merah marun, melingkarkan kedua tangan di lengan Kenzo.

Kenzo menoleh skeptis. Dia bahkan tidak mengenal gadis itu. Make up-nya begitu tebal, begitupun dengan belahan baju yang sangat rendah, sehingga mengekspos dadanya yang cukup besar. Penampilannya, sungguh berbeda dengan Angel.

Angel...

"Bukan urusanmu." Kenzo melepaskan pelukan gadis itu, lalu meraih segelas bir di meja.

"Terserah," gadis itu kemudian pergi dengan wajah tersinggung.

Kenzo menenggak isi gelasnya. Rasa terbakar di hidung dan tenggorokannya menyelimutinya perlahan. Namun, bukan Kenzo namanya jika dia mabuk karena sebotol bir. Bersama Leo, Kenzo memang sering bermain di kelab.

Sekali lagi bayangan wajah sedih Angel memenuhi pikirannya saat ini.

Kenzo membenamkan wajahnya pada lipatan tangan di atas meja.

Drrt.

Getaran kecil di saku celananya memembuat fokus Kenzo teralihkan. Dia meraih ponsel, lalu mengangkatnya malas.

"Ada ap—"

"Apa Angel bersamamu?" tanya Leo dari seberang telepon.

"Apa maksudmu?" Kenzo kembali duduk tegak dengan kedua alis bertaut tajam."

"Seharusnya aku yang bertanya padamu, brengsek!"

Sial! Jadi Angel belum pulang?—Kenzo mengumpat dalam hati.

"Shit!" Kenzo menutup ponsel, lalu memberikan beberapa lembar uang kertas kepada bartender.

Kenzo berlari cepat melewati kerumunan para pengunjung kelab. Dia nyaris berlari saat memikirkan kondisi Angel saat ini.

Sial! Sial! Sial!

******

"Kalian berdua tunggu di sini. Aku akan bermain-main dengan gadis itu," pemuda dengan tindik di telinga disertai tato tengkorak di lehernya membentuk sebuah seringai di wajahnya.

"Jangan lama-lama bos, kita juga mau," sahut pemuda berambut ikal seraya menyenggol sahabatnya.

"Iya, bos!" pemuda bertubuh gemuk ikut menimpali ucapan sahabatnya.

"Kalau kalian begitu menginginkannya, lebih baik kalian menuruti perintahku! Mengerti?!" Perintah Ron dibalas dengan anggukan semangat mereka.

My Spoiled Angel [21+] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang