7. Side Story of Little Angel & Kenzo

211K 8.5K 164
                                    

Kim Kyung Hee - And I'm Here. 👆

*Kisah masa lalu Angel - Kenzo*
(Awal pertemuan mereka...)

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Hidup tak selalu seperti yang kamu mau. Hal baik dan buruk selalu terjadi, namun semua itu telah diatur oleh Tuhan. Tuhan akan mengganti seseorang yang pergi meninggalkanmu, dengan seseorang yang lebih baik untukmu."

***

Seorang gadis kecil dengan mata hazel kecoklatan menatap sedih seorang wanita yang saat ini tengah berbaring lemah di sebuah ruangan berdinding putih. Kabel ETT terpasang di hidung wanita itu sebagai alat pernapasan untuknya.

"Papa, kenapa mama tidak bangun-bangun?" Angel kecil bertanya lirih. Tangannya menarik lengan baju pria di sampingnya.

"Mama sedang tidur, Sayang." Pria itu berjongkok dan menyejajarkan tubuhnya dengan Angel.

"Angel ingin tidur di samping mama. Boleh?" Tanyanya sekali lagi dengan tatapan penuh harap.

Pria itu tersenyum. Michael seperti melihat Mariana kecil, yang sekarang menjadi buah hati kesayangan mereka. Satu-satunya. Garis di bawah matanya terangkat karena ucapan gadis kecilnya. Senyum yang telah lama hilang dari wajahnya kini kembali karena kepolosan si buah hati.

"Boleh."

Michael menggendong tubuh mungil Angel dan menurunkannya ke atas ranjang. Gadis itu membaringkan tubuh Angel di samping Mariana yang tengah berbaring koma.

"Angel selalu berdoa kepada Tuhan agar mama cepat bangun." Angel kecil memeluk erat tubuh Mariana.

"Angel sayang mama... sangat..." lirihnya hingga mata bening milik Angel perlahan mulai menutup diri dan meninggalkan Michael yang masih berdiri kaku memandang dua orang yang dia sayangi. Di dunia ini.

Kesadaran Angel akhirnya menghilang. Memori menggelap dan berganti dengan memori kelam... dua bulan kemudian.

"Tidak! Angel mau bertemu dengan mama!" Angel berusaha melepaskan diri dari genggaman tangan Michael.

"Di luar sedang hujan, Sayang."

"Karena itulah, Angel ingin bersama dengan mama."

"Angel, tolong..."

"Tidak... papa tidak sayang sama mama. Papa jahat! Kenapa papa selalu melarang Angel bertemu dengan mama?" Teriak Angel dengan suara histeris.

"Angel.."

"Papa tidak sayang lagi sama mama! Angel benci papa!" Angel kecil terus meronta.

Buk!

Michel memukul meja dengan kepalan tangannya.

"Angel! Cukup! Mama sudah meninggal!" Bentak Michael tiba-tiba. Suara lantangnya bergaung memenuhi kamar tidur Angel.

Angel menatap Michael tidak percaya. Angel menggeleng kuat-kuat.

Michael seperti mendapat bom besar. Dia tidak percaya akan mengatakannya pada Angel. Gadis kecil yang baru saja menjalani operasi transplantasi jantung. Jantung milik Mariana.

"Papa bohong..."

Angel kecil menangis. Kakinya melangkah mundur menjauhi Michael. Lalu berlari meninggalkannya.

Angel berlari keluar kamar dan menuruni tangga. Bibi Marta yang sempat melihatnya berlari, turut memanggil namanya.

"Nona! Nona Angel! Nona mau kemana!"

Angel mengabaikan teriakan Marta. Gadis kecil itu terus menerobos hujan yang mengguyur mansionnya. Tangis dan derai air matanya menyatu dengan derasnya hujan yang membasahi tubuh mungilnya.

Papa pasti bohong! Mama... Mama... Tidak akan meninggalkan Angel sendirian...

Angel terus berlari melewati kebun Gardenia yang berada di sudut paling belakang mansionnya. Pagar kecil berkawat diterobos oleh Angel. Goresan kecil di lengannya tidak sedikitpun membuat gadis kecil itu berhenti berlari. Rumput basah dan kerikil tajam dilewati oleh gadis kecil itu, hingga keseimbangan tubuhnya tiba-tiba menghilang. Angel terjatuh terjerembab. Dress-nya kini dihiasi oleh lumpur gelap. Begitupun dengan wajahnya.

Tangisnya pecah ketika dilihatnya gundukan kecil di sekitar bunga Gardenia. Angel kecil kembali berdiri. Kaki kecilnya berjalan pelan menghampiri gundukan itu.

Angel melihat nama seseorang yang sangat dia kasihi tertulis jelas di sana.

Rest in Peace

--Mariana Russel--

--Mariana Russel--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aaaa.... mama...hiks... Mama! Hiks..."

Angel terisak di bawah guyuran hujan. Gadis itu duduk di samping batu nisan sembari menutup wajahnya. Angel menangis tersedu-sedu. Kenapa Tuhan mengambil mamanya...

Mama...

"Kenapa kamu menangis, Angel?"

Suara dari belakang tubuhnya membuat Angel berhenti menangis. Angel menyeka bulir air mata yang mengganggu pandangannya. Angel menoleh dan melihat seorang anak laki-laki yang usianya hampir serupa dengannya... namun sedikit lebih tua darinya.

"Ka-kamu...?" lirih Angel sesenggukan.

Laki-laki yang beberapa bulan lalu pernah Angel temui. Di tempat yang sama. Di kebun milik mamanya. Kebun Gardenia. Saat itu dia juga datang ketika Angel tengah menangis. Saat ini pun kembali muncul, ketika Angel kembali bersedih dalam duka.

Angel tidak tahu siapa nama laki-laki itu...

Matanya yang sembab menatap diam anak laki-laki di hadapannya. Angel tak lagi basah kuyup karena payung yang diarahkan hanya untuknya.

"Aku tidak mengenalmu. Tetapi aku sering mendengar tentangmu."

Angel masih terdiam, seolah terhipnotis dengan keberadaannya. Aroma anak laki-laki itu mirip dengan aroma Mariana. Pinus...

Anak itu berjongkok di depan Angel.

"Hidup tak selalu seperti yang kita mau. Hal baik dan buruk selalu terjadi, namun semua itu telah diatur oleh Tuhan. Tuhan akan mengganti seseorang yang pergi meninggalkanmu dengan seseorang yang lebih baik untukmu."

Laki-laki itu tersenyum, "Setidaknya itulah yang ibuku pernah katakan kepadaku."

My Spoiled Angel [21+] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang