(20) Honeymoon : My "Ku'uipo" (2)

150K 8.4K 245
                                    

--Part 2--

***

“Kualoa Ranch! Angel mau ke sana!” Angel menarik lengan bajunya hingga lusuh.

“Pantai Kailua-Kona lebih indah, Sayang. Di sana ....”

“Pantai Kualoa juga indah, Zo. Angel mau ke sana. Ya?” pinta Angel penuh permohonan.

“Tapi lokasinya cukup jauh.”

“Tidak masalah. Angel janji tidak akan merengek.”

“Tapi ....”

“Angel janji! Angel tidak akan minta apa pun di sana. Bahkan Angel tidak akan minta kamu beliin barang-barang buat Angel, kok.”

“Baiklah. Sekali kamu merengek, aku akan menyeretmu pulang.”

“Janji!”

***

Kenzo mendesah dengan menghela nafas panjang.

“Terserah.” Kenzo meraih sepatu sebelah kiri milik Angel dan membantu gadis itu memakainya.

Angel kembali mengulum senyum ceria.

“Selesai.” Kenzo mengangkat kepalanya. Hingga matanya beradu dengan mata Angel.

Angel baru sadar, pakaian yang dikenakan oleh Kenzo begitu simpel. Kemeja putih yang digulung hingga ke siku. Lalu short pants warna hitam sebatas lutut. Sepatu dengan perpaduan warna putih dan hitam. Sederhana, tetapi serasi ditubuh Kenzo. Sederhana, tetapi memberikan kesan elegan.

“Satu lagi.” Kenzo kembali berdiri. Tangannya terjulur ke belakang melewati kepala Angel. “Aku lebih suka kamu menggerai rambutmu.”  Kenzo mengambil tali ikat pada rambutnya.

“Kenapa? Kemba—” Angel berniat merebut kembali tali ikatnya dari tangan Kenzo, tetapi Kenzo menahan tangannya dengan mudah.

“Kamu lebih cantik, jika rambutmu tergerai, Sayang.” tegas Kenzo.
Ucapan Kenzo tidak sepenuhnya salah. Angel memang terlihat sangat cantik jika rambut pirangnya tergerai. Gadis itu menjadi tampak lebih dewasa dan matang. Sangat berbeda jika Angel mengucirnya, terlihat begitu kekanakan. Walapun tidak dapat dipungkiri, gadis itu memang sangat kekanakan.

“Dan kamu akan menjadi lebih cantik lagi, kalau kamu tersenyum.” Kenzo mencium bibir mungil gadis itu. Singkat, tetapi memberikan efek sebaliknya pada Angel.

Ciuman singkat itu berhasil membuat Angel terkesiap. Sekujur wajahnya tiba-tiba memanas. Kedua pipinya bersemu merah. Semakin terlihat menggemaskan.

“Siap untuk jalan-jalan?” Kenzo mengulurkan tangan ke arahnya.

“Hu'um.” Angel mengangguk antusias. Ia menerima uluran tangan Kenzo dan memeluk lengannya.

Sepertinya hari ini menjadi hari bahagia Angel. Gadis itu tiada henti untuk bersenandung dan menatap keluar jendela mobil.

Mobil?

Atas koneksi kakeknya, pihak keamanan transportasi di hotel tempat ia menginap, Kenzo mendapat pelayanan, berupa mobil. Ia mendapat pinjaman mobil dari Santaulo Gerald–Direktur dan pemilik Hotel Lazuard–yang tak lain adalah rekan bisnis kakeknya—Alfa.

“Kita sudah sampai.” Kenzo melepaskan seat belt yang terpasang di tubuh Angel. Pemandangan indah khas perpaduan antara taman dan hutan menyambut kedatangan mereka.

Kualoa Ranch adalah salah satu objek wisata yang cukup terkenal di Hawaii. Tempat ini pernah menjadi lokasi syuting film Jurassic Park dan beberapa film dokumentasi sejarah Amerika. Begitu pun dengan keindahan lautnya, yang tak kalah indah dengan pantai lainnya yang berada di Hawaii. Begitu pun dengan keindahan lautnya, yang tak kalah indah dengan pantai lainnya yang berada di Hawaii.   
            
“Jangan hanya berdiri, ayo masuk.” Kenzo meraih tangan Angel dan menuntunnya menuju tiket masuk.

Baru seperempat jalan, mereka melihat pemandangan dengan para turis yang tengah mengantri  panjang di pintu masuk.

Diliriknya wajah Angel di sampingnya. Wajahnya tiba-tiba lesu. Keceriannya sedikit pudar.

“Jangan cemberut. Kamu sendiri yang merengek untuk pergi ke sini.” Kenzo mencubit sebelah pipi Angel.

“Ish, sakit.” Angel mengelus pipinya.

“Lihat gadis itu, sepertinya dia salah kostum.” Bisikan seorang wanita terdengar dari belakangnya. Bisikan yang tak luput dari pendengaran Angel maupun Kenzo.

“Dia pikir, dia mau fashion show? Ck,” sahut wanita yang lain berambut merah.

“Pria di sampingnya pasti malu berdiri di sampingnya.”

Angel menggigit bibirnya. Tangannya meremas pingiran dress-nya. Seharusnya tadi Angel mendengar ucapan Kenzo.  Ia melirik pada Kenzo. Dilihatnya otot di rahang lelaki itu mengetat. Tegang.

“Kenzo ....” Bersamaan dengan genggaman Angel di tangan kiri Kenzo, lelaki itu memutar tubuhnya ke belakang.

“Seharusnya kalian yang malu. Membicarakan keburukan orang lain, padahal kalian belum tentu lebih baik daripada orang yang kalian pergunjingkan,” ucap Kenzo sinis dengan tatapan merendahkan.

“Memangnya ada peraturan kita harus memakai pakaian ini dan itu ketika di sini?” lanjut Kenzo sekali lagi. Matanya menatap penuh intimidasi kepada dua wanita di depannya, dan mereka hanya mampu menunduk. Membisu.

“Sepertinya kalian harus berkaca, karena pakaian istriku bahkan jauh lebih sopan daripada pakaian yang kalian kenakan saat ini,” ucap Kenzo dingin, tanpa sedikit pun dapat dibantah oleh mereka. Bahkan para pengunjung yang sempat mengantri mulai bebisik-bisik pelan. Kali ini dua wanita penggunjing itulah yang mereka perbincangkan.

Kenzo kembali memutar tubuhnya dan menghadap ke depan antrian. Sikapnya berubah drastis. Kenzo kembali tenang. Seolah tidak terjadi apa-apa. Tanpa dosa.

Angel memilin jemarinya, berdiri canggung di samping Kenzo. Kepalanya yang tertunduk, sesekali melihat ke arah Kenzo.

“Jangan menggigit bibirmu.”

“A-apa?” Angel mengangkat kepalanya.
Kenzo melingkarkan sebelah tangannya ke pinggang Angel. Ia menurunkan wajahnya, hingga tak ada jarak di antara mereka.

“Karena itu membuatku ingin menciummu.”

Angel blushing. Gadis itu melihat aura keseriusan di wajah Kenzo, yang menatapnya begitu lekat. Tangannya seketika mengepal, ketika hembusan nafas lelaki itu menyapu wajahnya. Jarak yang sangat dekat. Begitu dekat. Satu inci begitu dekat, sebelum bibir hangat Kenzo bisa menyentuhnya.

“Hai, kalian berlibur di sini juga?!”

Angel menoleh. Suara centil yang familiar di telinganya memberikan efek kejutan untuknya. Kenapa ia bisa bertemu dengan gadis itu lagi?

####

Cerita ini sudah ada di playatore ya

Cerita ini sudah ada di playatore ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Spoiled Angel [21+] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang