BAB 2 - I'm Not Alone

533K 37.6K 4.6K
                                    

Hay guys.. update lagi hehe

Langsung yaa happy reading 😘😘😘

🍬🍬🍬

Caramel berjalan cepat melewati Bayu dan Dera. Segera dia keluar dari mall dan menyetop taksi. Selama perjalanan Caramel terus merutuki Bayu dan Dera. Marah, sedih, kecewa semua bercampur menjadi satu.

Bagaimana mungkin sahabatnya sendiri tega menjadi selingkuhan pacarnya. Dia menyalakan ponsel, banyak notifikasi pesan masuk dari Bayu dan Dera. Ponselnya bergetar tanpa henti.

"Mau jelasin apa juga gue enggak akan percaya," ucapnya.

Setibanya di rumah, Caramel langsung berlari masuk ke kamarnya. Tidak dia tanggapi pertanyaan bunda saat berpapasan tadi.

Caramel menenggelamkan wajahnya di bantal. Dia menangis dan memukuli bantal itu. Rasanya menyakitkan, dia benar-benar dikhianati oleh dua orang yang paling dia percaya. Ponsel kembali berdering, nama Bayu muncul lagi dan lagi bergantian dengan Dera. Caramel memutuskan untuk menjawab panggilan itu.

"Ada apa?" ketusnya.

"Ra aku mau jelasin semuanya, tolong denger dulu!" pinta Bayu dengan nada memohon.

"Apa lagi? lo mau bilang yang gue liat itu khayalan? Gue halusinasi gitu?" sinisnya.

Pintu kamar terbuka, Caramel melebarkan matanya saat melihat bunda sudah masuk ke kamar. Melihat bunda tersenyum menenangkan akhirnya dia ikut tersenyum.
"Kita selesai, gue enggak mau deket-deket sama lo lagi."

"Raa! Please, kita enggak bisa putus cuma karena ini." Suara Bayu saat ini penuh dengan penekanan. Sepertinya cowok itu mulai emosi, padahal yang berhak marah adalah Caramel.

"Ini bukan masalah sederhana!! gue benci sama kata selingkuh!" bentak Caramel yang ikut tersulut emosi.

"Gue tau gue nggak bisa ngimbangin lo, tapi bukan ini caranya! lo bisa putusin gue langsung tanpa harus selingkuh! selingkuh udah parah dan lo nambahin dengan selingkuh sama sohib gue sendiri?? elo, Dera itu sama aja, gue benci lo berdua!" bentak Caramel sebelum memutuskan panggilan itu.

Caramel mengatur nafasnya kemudian tersenyum pada bunda. "Biasa, masalah anak muda," jelasnya.

Usapan lembut dari tangan bunda membuat Caramel merasa nyaman. "Kara bisa nangis di depan Bunda," ucap suara lembut itu.

Caramel menundukan kepala sembari menggeleng. "Kara enggak mau nangis karena cowok kayak Bayu Nda," lirihnya.

"Faktanya Kara nangis," jawab Bunda.
Caramel mendongak, air mata mulai menetes dan dia memeluk bunda. Ditumpahkan semua tangisan dan emosinya.

"Kara benci mereka Nda," isak Caramel. "Dari semua murid cewek di sekolah kenapa harus Dera yang jadi selingkuhan Bayu? dia sahabat Kara!!"

"Dera?" tanya bunda.

Caramel mengangguk. "Kara mau cerita sama Umbel ta-tapi Kara juga nggak mau nantinya Umbel jadi marah sama Dera, Kara nggak mau persahabatan dia sama Dera ikut rusak."

"Sayang dengerin Bunda, kalau memang Kara tahu kelakuan Bayu sekarang, itu berarti bagus karena makin lama Kara tahu makin sakit Kara nantinya," jelas bunda sembari terus mengusap kepala Caramel.

"Semua bener, keliatan baik bukan berarti bener-bener baik. Bayu, Kara nggak nyangka Bunda," isaknya.

Bayu yang dikenal sebagai anak cowok paling baik. Mungkin kalau berita ini menyebar murid lain tidak akan ada yang percaya Bayu melakukan itu apalagi dengan Dera yang bertampang polos.

The Boy With A Fake SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang