BAB 4 - The Star

596K 36.1K 4.9K
                                    

Halohaaaa

Hehe update lagi karna mumpum ide lagi lancar di cerita ini 😂😂😂

Okay.. happy reading guys! hope you like this chapter 😘😍

🍬🍬🍬

"Mampus gue Mbel! pasti nilai ulangan gue jelek-jelek," rengek Caramel. Dia baru saja melewati pekan ulangan harian tiga dan karena seminggu tidak masuk jadi banyak pelajaran yang dia tinggalkan.

"Yaa terima nasib aja," jawab Bella yang sudah percaya diri kalau nilainya pasti di atas KKM pada ulangan ini.

Caramel cemberut kesal, bisa diamuk kalau sampai bunda melihat nilainya. Yah dia harus siap dengan semua hukuman yang mungkin dia dapat. Anggap ini bonus dari kesialan-kesialan beruntunnya.

Karena malam ini malam minggu. Caramel memilih untuk pergi dengan Raka. Untung dia memiliki abang yang mau disusahkan seperti Raka.

"Sayang tolong ambilin dompet Bunda dulu dong, di lemari kamar yaa," suruh bunda yang sibuk menonton televisi dengan ayah.

"Siap," jawabnya. "Bang Raka keluar duluan aja."

Caramel membuka lemari besar itu. Dia membuka laci tempat biasanya bunda meletakan dompet. Saat mengangkat dompet itu dia menemukan foto yang sudah mulai menguning di beberapa sisinya. Ini foto lama tapi sepertinya dia tidak pernah lihat.

Keningnya berkerut dalam melihat anak perempuan dan laki-laki yang duduk berdampingan. Matanya terfokus pada anak laki-laki yang sibuk memegang mobilan.

"Ehh matanya biru? bunda enggak pernah cerita gue punya adek sepupu bule." Senyumnya mengembang. "Adek ganteng, hehe anak gue cakep begitu bakal gue jadiin boy band."

"Non dipanggil Nyonya, katanya Den Raka udah nunggu," ucap salah satu pekerja di rumah ini.

Caramel menoleh, dia hampir lupa. Foto itu kembali diletakan di laci sebelum dia menutup kembali laci dan lemari itu.

"Nih Nda, Kara berangkat yaa," pamitnya sembari mengecup pipi ayah dan bunda.

Malam ini Caramel bersenang-senang dengan ice cream favoritnya. Raka mengajaknya berkeliling ke tempat yang menjual makanan-makanan kesukaannya.

"Huaaa Abang!! Kara kenyang," kekehnya.

Raka tersenyum dan mengusap kepala adiknya itu. "Yaudah sekarang kita pulang."

🍬🍬🍬

Di minggu yang cerah ini Caramel memilih untuk tetap di rumah. Dia menyusul bunda yang sedang sibuk membuat kue dengan tante Putri.

Caramel hanya bertopang dagu melihat bunda sedang heboh bicara dengan tante Putri. Sepertinya ini bukan acara membuat kue bersama tapi acara gosip bersama. Bicara lebih banyak daripada kerjanya.

"Aunty Puput, Samudra sama Benua mana sih? kok nggak diajak?" tanya Caramel. Samudra dan Benua adalah nama anak-anak tante Putri. Aneh atau mungkin unik bagi Caramel.

"Sam sama Ben main sama Papanya dong sayang," jawab tante Putri.

"Ohh, tumben Aunty Rain nggak gabung," ucap Caramel.

Bunda tersenyum sumringah. "Lagi liburan sama Uncle Fatar dia biarin aja."

Caramel bertopang dagu dengan wajah kesal. Hari ini ayah pergi ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaannya. Rafan dan Arkan pergi bermain basket.

The Boy With A Fake SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang