BAB 21 - I Hate You

389K 28K 3.5K
                                    

Halooo ngaret kebangetan.

Mohon maaf karena memang benar-benar padat.
Oh yaa jangan lupa follow ig ku : @indahmuladiatin

Happy reading guys! Hope you like this chapter 😘😘

🍬🍬🍬

Caramel merapikan rambut panjangnya. Di depannya ada cermin besar toilet sekolah. Pantulan wajahnya terlihat menyeramkan dengan lingkaran hitam yang mengganggu.

"Lo yakin Ra?" tanya Bella untuk yang keberapa kalinya.

"Yakin, udah lo diem aja. Gue bisa jaga diri," kata Caramel setelah menghela nafas. Dia sudah yakin. Sangat amat yakin.

Bella berdecak kesal. Bukan masalah itu yang dia khawatirkan. Dia juga tahu kalau Caramel bisa menjaga diri sendiri mengingat bagaimana cewek itu melawan beberapa orang di depan sekolah waktu itu. Masalahnya adalah kalau sampai abang-abangnya tahu kelakuan Caramel. Dia pasti akan ikut terseret.

"Gue ikut deh," kata Bella.

Caramel mengerutkan keningnya. "Jangan! lo kan larinya lambat. Kalau orang-orangnya lebih jago pasti gue pilih kabur. Takutnya kalau bawa lo nanti gue harus ngebopong lo," katanya jujur.

"Sial!" kata Bella sambil menabok lengan Caramel.

Pulang sekolah ini Caramel langsung kabur ke toilet sebelum Bara datang ke kelas. Dia sudah sepakat dengan Bella untuk bohong pada Bara agar cowok itu pulang duluan. Mudah-mudahan saja berhasil mengingat mereka selalu gagal kalau sedang berbohong.

"Woy!" kata Bella setelah masuk ke toilet.

"Gimana? Bara percaya?" tanya Caramel.

Bella menganggukan kepalanya. "Tadi gue udah cek langsung. Dia udah balik sama Bang Rafan."

Caramel menghela nafas lega. Dia menyandarkan punggungnya ke dinding. "Bagus deh, yaudah tolong bawain tas gue yaa? mereka kan taunya gue nginep di rumah lo hari ini. Besok gue ambil."

"Lo mau langsung berangkat? ini kan belom malem?" tanya Bella.

Hari ini Caramel ingin pergi ke tempat itu. Tempat dimana dia bertemu dengan Bara sebagai the angel untuk pertama kali. Yah kalau memang Bara itu adalah si angel yang menyelamatkan dia.

Caramel sudah menceritakan semuanya pada Bella. Sahabatnya itu juga sangat kaget. Sepertinya dunia sangat sempit. Dari mulai Bara adalah Kenneth putra dari daddy Gavyn sampai Bara adalah orang yang selama ini Caramel cari.

"Gue ke sono buat nanya dulu, malem apa aja tu gerombolan lumut nongkrong di sono. Kalo malem ke sono terus mereka nggak ada, gue mau ngapain?" tanya Caramel.

"Nyikat jalanan," jawab Bella. "Yaudah gue balik dul deh. Jangan lupa jalanan rumah gue yaa.." katanya sambil melambaikan tangan dan keluar dari toilet.

Caramel langsung menyusul Bella. Dia juga tidak berani sendirian di toilet apalagi sekolah sudah mulai sepi. Kalau ada hantu dan teman-teman di hantu bagaimana nasibnya nanti.

"Tumben nggak pulang bareng Bara?" tanya Deni yang sepertinya baru dari kantin belakang dengan teman-temannya. Yah sudah pasti gerombolan itu merokok karena biasanya ada aja penjual yang menyelipkan rokok untuk dijual.

"Gue mau mampir kemana-mana dulu. Boleh nebeng nggak?" tanya Caramel dengan wajah sok manis.

"Goceng ya?" tanya Deni dengan alis terangkat.

"Cih, lo tukang ojek?"

"Ohh jelas bukan. Kalo tukang ojek gue minta tarif lebih," jawab Deni dengan wajah menyebalkan.

The Boy With A Fake SmileWhere stories live. Discover now